45•Davendra

15.3K 1K 149
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan sekali dua kali Kanara memikirkan hal yang sama. Entah ke berapa kali Kanara memikirkan ucapan Dave kemarin. Ternyata meskipun Kanara bersikap sebaik mungkin kepada laki-laki itu agar menjaga perasaannya tetap baik, Kanara masih harus merasa tidak nyaman.

Dalam bayangannya, jika Dave sudah benar-benar lepas dari Daven maka hidupnya akan lebih baik. Tidak apa-apa jika hidup bersama Dave selamanya, setidaknya ia bisa bebas kemanapun, Kanara juga tidak masalah jalan-jalan berdua dengan Dave asalkan ia bebas mengeksplor banyak tempat seperti dalam angannya.

Namun ternyata semuanya sama saja. Kanara hanya beruntung karena setidaknya Dave tidak bersikap kasar padanya, meskipun kebebasan merupakan hal mustahil baginya. Tetapi setelah dipikir-pikir lagi sepertinya lebih baik ia bersama Daven, karena jika Kanara bersama Daven Kanara tidak perlu menjaga perasaan Dave. Bersama Daven ia tidak peduli harus baik atau buruk, toh sikap laki-laki itu sama saja padanya. Sedangkan jika dengan Dave ia harus serba terlihat baik agar laki-laki itu senang, padahal Kanara tidak merasa baik dengan membuat laki-laki itu senang.

"Kamu ngelamun lagi, Kana." Suara milik Dave mampu menyadarkan Kanara dalam lamunannya, Kanara dapat melihat Daves yang sedang berjalan menghampirinya.

"Aku mikirin perkataan kamu kemarin," jawab Kanara jujur.

Dave tampak mengerutkan keningnya. "Jadi, kamu setuju?"

"Heem, dengan syarat."

"Ck, ada syaratnya segala?" Tanya Dave tampak sedikit jengkel.

Kanara mengangguk. "Aku mau bebas kemanapun, maksudku kamu gak boleh ngelarang aku kemanapun aku mau selama itu baik. Aku suka jalan-jalan, aku gak masalah harus pergi sama kamu asalkan kamu gak larang aku ngelakuin hal yang aku mau."

"Terus biarin kamu ketemu temen-temen kuliah kamu? Mantan gebetan-gebetan kamu?" Rahang laki-laki itu mengeras saat mengatakannya, Kanara dapat melihat jelas tatapannya yang berubah lebih datar.

Kanara tersenyum meyakinkan meskipun dalam hatinya ia sendiri tidak yakin sama sekali. "Aku janji, apa yang kamu khawatirkan gak akan terjadi. Aku bakal selalu foto sama orang-orang yang aku temui dan kirim ke kamu sebagai bukti. Gimana? Setuju?"

"Oke, tapi sekali kamu buat aku kecewa maka gak ada kata bebas lagi, ngerti?" Tekan Dave yang akhirnya menyetujui kesepakatan Kanara.

****

Dave benar-benar menepati ucapannya, laki-laki itu membawa Kanara ke tempat-tempat yang ingin istrinya kunjungi. Tanpa keberatan, Dave mengikuti apapun keinginan Kanara selama masih dapat masuk akal.

Seperti hari ini, Kanara meminta Dave menemaninya pergi ke alun-alun kota karena wanita itu ingin berburu jajanan-jajanan di pinggir jalan. Meskipun sempat ogah-ogahan karena enggan bahkan melarang Kanara membeli jajanan di pinggir jalan, tetapi akhirnya Dave luluh juga karena bujukan Kanara.

DavendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang