36•Davendra

24.1K 1.2K 74
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Tubuh Kanara terguncang hebat, air matanya tidak berhenti menetes,  perasaan nya cemas, takut, nafasnya tidak beraturan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuh Kanara terguncang hebat, air matanya tidak berhenti menetes,  perasaan nya cemas, takut, nafasnya tidak beraturan. Ia duduk di pojok ruangan kamar, memeluk erat lututnya sebagai bentuk perlindungan. Isak tangis itu semakin menjadi-jadi, bahkan Kanara pun kehilangan kontrol atas dirinya sendiri, ia tidak bisa menghentikan tangisnya.

Sakit...

Semuanya masih terekam jelas dalam benaknya. Laki-laki itu berprilaku kasar dalam hubungan intim pertama mereka.

Daven melakukannya dengan hati-hati, ia akan memberikan kenikmatan duniawi pada Kanara. Ia masih memiliki sedikit rasa kasihan, untuk itu Daven memberikan sedikit waktu bagi Kanara untuk beradaptasi.

Kanara meringis, ia menangis saat merasakan sakit meskipun Daven melakukannya dengan perlahan.

Cukup lama menunggu, Daven melihat ke bawah. Tidak ada darah sama sekali.

Netra mata yang tadinya teduh berlapiskan gairah kini berubah menjadi tatapan bengis dan amarah. Daven kecewa. Tidak ada darah yang menandakan kesucian wanita itu. Padahal momen ini adalah momen yang paling ia tunggu.

"You're not a virgin anymore, huh?!" Suara penuh intimidasi itu menghentikan tangisan Kanara.

Daven menghentikan kegiatannya, ia mencengkram dagu Kanara kuat hingga Kanara meringis kesakitan.

"Siapa? Siapa yang melakukannya pertama kali?!" Bentak Daven membuat Kanara terguncang.

Kanara menggeleng. Ia tidak pernah melakukannya dengan siapapun. Demi tuhan ini pertama kali baginya. "Enggak, gue gak pernah ngelakuin ini sama siapapun."

"BOHONG!" Teriakan keras itu membuat tangis Kanara semakin menjadi.

"Brengsek, wanita menjijikan. Bagaimana bisa Dave menyukai wanita sepertimu huh?!"

"Daven— gue gak pernah, gak pernah sekalipun." Lirih Kanara, ia sangat ketakutan sekarang.

Namun Daven tidak peduli. Ia mencengkram bahu Kanara. Giginya bergemelatuk karena geram, matanya menatap tajam Kanara yang tengah menangis. "Jawab atau aku akan melakukan hal yang tidak akan pernah kamu bayangkan sebelumnya." Ancam laki-laki itu.

Kanara semakin panik, ia bingung harus menjawab apa sedangkan dirinya sendiri pun tidak tahu, sampai detik ini Kanara masih menjaga kegadisannya. "Daven... Gue mohon percaya, gue gak pernah sama sekali."

Daven mendengus dingin. "Baiklah, itu salahmu sendiri karena tidak menjawab pertanyaan ku."

Dan Daven benar-benar melakukannya dengan cara yang sangat menyakiti Kanara. Bagaimanapun itu pertama kali bagi Kanara meskipun Daven tidak menyangka nya demikian.

DavendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang