32•Davendra

28.6K 1.3K 64
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kanara tersenyum dipaksakan saat ia mau tidak mau harus mengikuti rencana pria itu. Seperti sekarang, Kanara disibukkan dengan berbagai kegiatan untuk mempersiapkan pernikahan mereka. Banyak pertanyaan yang belum terjawab sampai saat ini.

Contohnya seperti, Kenapa Mama dan Papa nya tiba-tiba setuju?

Kenapa laki-laki itu bersikeras ingin menikahinya, padahal jelas-jelas laki-laki itu bukan Dave yang mencintainya, melainkan Daven.

Apa yang Daven rencanakan?

Bagaimana hidup Kanara setelah ini?

Terlalu banyak pertanyaan dalam otak kecilnya hingga Kanara lagi-lagi melamun saat pihak wedding organizer tengah menjelaskan konsep pernikahan mereka.

"Nah, berikut ini merupakan contoh tema wedding modern. Silahkan dilihat-lihat dulu Mas, Mbak, kalau sudah ada tema yang cocok kita langsung diskusikan mengenai tema nya." Ucap Salah satu pihak WO memberikan beberapa gambar-gambar berisi tema pernikahan yang modern, sesuai dengan request dari Daven.

Daven tersenyum tipis, ia merangkul Kanara agar gadis itu fokus menatap lembaran contoh tema yang ada di depan mereka. Mau tidak mau Kanara mengangguk dan mulai melihat-lihat konsep pernikahan mereka.

Kanara menghembuskan nafasnya, sebenarnya ia kurang suka konsep pernikahan modern ini, ia lebih suka dengan tema tradisional dengan menggunakan baju adat saat akad barulah setelahnya menggunakan gaun pengantin bertema kebarat-baratan.

"Mas, ini gak ada yang tema tradisional aja?" Tanya Kanara.

"Oh, Tema tradisional mbak? Ada kok. Saya kira Mas dan Mbaknya gak tertarik tema tradisional, soalnya tadi Masnya bilang tema modern aja. Bentar, saya ambilkan dulu contohnya." Baru saja si pihak WO hendak berdiri, perkataan Daven menahannya.

"Tidak perlu, konsep pernikahannya tetap bertema modern, calon istri saya ikut apapun perkataan saya." Ucap Daven sedikit kaku menggunakan bahasa Indonesia, wajar saja ia lebih sering menggunakan bahasa inggris untuk sehari-hari saat di Amerika.

Kanara menggeram tidak terima, ia bangkit hendak pergi dari sana namun Daven mencekal lengannya hingga ia terduduk kembali.

"Dari awal emang semuanya rencana lo kan? Terserah deh, gue gak peduli." Ketus Kanara memegang lengan pria itu agar melepaskan genggaman pada tangannya.

DavendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang