42•Davendra

18.4K 1.1K 157
                                    

Happy reading

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️
Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Terdapat kata-kata kasar di setiap chapter⚠️Adegan toxic, umpatan, pergaulan bebas, toxic relationship ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devina mendengar sebuah kabar yang cukup mengejutkan. Dave, kembarannya itu tidak jadi tinggal bersama Opa nya di los angeles. Kabar yang sangat membahagiakan. Dengan begitu ia bisa memperbaiki hubungannya dengan Dave sekaligus dengan Kanara.

Devina telah kehilangan banyak hal, momen, dan peristiwa penting dalam hidupnya. Ia hanya ingin kembali membuat kenangan yang baik bersama orang-orang terdekatnya.

"Bi, hari ini rambutku diikat aja ya? Aku kurang nyaman kalau rambutnya digerai." Ucap Devina pada pelayan pribadinya yang membantu dirinya bersiap-siap.

Hari ini ia akan kembali mengunjungi Dave. Ada yang aneh, jika biasanya yang ia bersikeras ingin menemui Kanara, kini Dave justru terang-terangan menghubunginya dan berkata jika Kanara ingin bertemu dengannya. Sebenarnya agak sulit meminta izin kepada Ferran, namun Dave mengatasi itu semua dengan mudah.

"Tuan kurang suka kalau rambut Nona diikat, saya gerai aja ya Non?" Balas Bibi Harry menjelaskan dengan perlahan.

Devina menghela nafas. "Yaudah, tapi hari ini baju nya santai aja Bi, aku mau pake kaos sam——"

"Tuan sudah pilihkan pakaian untuk nona pakai hari ini. Ayo Nona, saya bantu keringkan rambutnya." Potong Bibi Harry sembari membuka gulungan handuk di kepala Devina, ia mulai menyalakan hair dryer.

Devina menatap enggan sebuah gaun sederhana yang cocok untuk dipakai sehari-hari karena bahannya yang ringan namun gaun ini lebih cocok dipakai untuk pergi piknik atau jalan-jalan santai. Sedangkan dirinya selalu dipilihkan gaun dengan motif yang sama setiap harinya. Untungnya ia sudah mulai terbiasa memakai gaun-gaun cantik yang terbilang cukup merepotkan jika dipakai sehari-hari.

Tanpa banyak bertanya, Devina memakai gaun berlengan panjang dengan panjang dibawah lutut itu. Gaun itu melekat pas dengan tubuhnya, ia hanya merasa sedikit pengap karena ia memakai korset di bagian perutnya. Katanya ia harus terlihat ramping dan cantik.

Setelah membantu Devina memakai baju dan mengeringkan rambutnya, Bibi Harry juga bertugas untuk merias wajah Devina dengan riasan sederhana namun membuatnya terlihat lebih fresh dan cantik.

Rambut Devina dipakaikan pita berwarna pink yang cantik di tengah-tengah nya. Devina benar-benar merasa seperti ibu peri sekarang. Ia memang sudah tahu selera suaminya seperti apa, Devina harus selalu tampil cantik kapanpun di kata Ferran.

"Sudah selesai Nona, cantik sekali." Puji Bibi Harry kepada Devina yang pasrah didandani sedemikian rupa. Hampir satu jam ia mengikuti segala peraturan yang harus ia ikuti setiap harinya, cukup membosankan.

"Makasih, Bi." Devina menatap cermin yang memantulkan dirinya. Terlihat bagus dan anggun, persis seperti putri kerajaan. Sayangnya ini bukan gayanya sama sekali.

DavendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang