15.

74 7 0
                                    

Keesokan harinya, di pagi hari mereka sudah berada di dalam pesawat menuju seoul, sebagian dari mereka memilih untuk melanjutkan tidur hingga tiba di bandara Incheon, beda hal yang dilakukan oleh mingyu yang duduk di sofa sambil menatap keluar jendela pesawat.

Pikirannya terus menerawang ke arah pembicaraan zero dark semalam sebelum mereka kembali dari pengantaran barang.

"Kalo memang itu benar, sepertinya tidak ada pilihan lain untukku membuat keputusan kembali setelah ini" Batinnya.

Flashback On.

"Katakan, apa yang kalian tau tentang mereka semua!" Sarkas mingyu.

"Yang pasti kami memiliki sedikit informasi tentang mereka" ucap jung yong tersenyum smirk.

"Jangan membuang waktu kami tuan, sebaiknya anda percepat obrolan ini sebelum kami hancurkan kalian semua" ancam mingyu.

Namun, ancaman itu bagaikan sesuatu yang lucu bagi mereka dengar.

"Ck, mereka benar-benar!!" Sarkas kwan jun yang sudah dilanda emosi.

Mingyu menahan tubuh kwan jun lalu berdiri di depannya, untuk kali ini kwan Jun bisa melihat sifat tegas dan berani dari dalam mingyu.

"Tenanglah, biar aku yang mengurus mereka" ujarnya yang hanya dapat di dengar oleh kwan jun.

"Tuan, anda pernah mendengar tentang 'sengatan lebah sangat mendidik', Ya. Seharusnya anda pernah mendengar kata-kata itu, jadi aku harap anda tidak membuang waktu sebelum akhirnya aku yang akan mengakhiri ini semua"

Mereka menatap ke arah mingyu yang mengeluarkan sebuah pistol terhebat di dunia yang di rancang khusus oleh jungkook dengan kekuatan yang lebih dari pistol biasanya.

jung yong terkekeh kecil lalu mengangguk pelan menatap ke arah mingyu.

"Aku mengerti, tenanglah nak, tidak perlu memakai senjata apapun, karena kami juga tidak akan membalas serangan kalian"

jung yong menyentuh pistol yang mengarah ke arahnya lalu menurunkannya.

"Kau putra dari ketua mafia dan akan menjadi calon dari penerusnya, akankah seperti ini cara bekerja kamu?" Sambung jung yong.

"Mwo (apa)?"

"Penerus mafia harus memiliki setidaknya ketangguhan dalam dirinya, mengambil tindakan cepat bukan berarti kau tidak memiliki resiko besar, seharusnya hal itu bisa kamu simpulkan sendiri"

jung yong berjalan melewati kedua pemuda tersebut memutarnya dan kembali ke posisi awal, Kwan Jun membulatkan matanya saat leher mingyu di hadiahi sebuah pisau yang bila bergerak sedikit saja ujung pisau itu akan menusuk leher mingyu.

Berbeda dari reaksi marah kwan jun, mingyu lebih memilih diam dengan menatap tajam ke arah jung yong yang tersenyum smirk.

"Mafia tidak boleh lemah dan kau tidak bisa membaca taktik dari musuhmu, haruskah dunia berakhir di bawah pimpinan dirimu, tuan mingyu"

"Jaga bicaramu!" Sarkas Kwan jun, mingyu tetap menahan tubuh pria tersebut dan membalas ucapan remeh tentang dirinya dengan seutas senyum tipis.

"Jika lawanku lebih kuat dari kemampuanku, apa aku harus menyerah begitu saja?" Ujar mingyu, mereka diam menatap ke arahnya.

"Haruskah ku katakan sesuatu padamu tuan? Ya. Sepertinya anda harus tau satu hal" mingyu menggenggam pisau tersebut tidak perduli jika telapak tangannya tergores hingga berdarah, ia menuruni pisau tersebut dengan tatapan tajam bak seperti elang.

Mafia 2 : Night Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang