21.

73 7 0
                                    

Mingyu mulai beradaptasi dengan baik bersama mereka yang akan menjadi rekan setimnya, sudah hampir lima belas menit ia diajak mengeliling setiap sudut markas, diperkenalkan setiap tempat bahkan ruangan rahasia yang hanya orang-orang tertentu saja yang boleh masuk.

"Aku mulai mengerti kenapa jung young menjelaskan kepadaku tentang mereka semua, memang luar biasa"

"Ini ruangan terakhir. Ruangan senjata rahasia, di sini banyak senjata yang bisa kamu pakai saat bertugas"

"Wah. Banyak sekali, apakah pistol-pistol ini juga jenisnya berbeda?"

Haechan mengangguk. "Benar. Senjata ini jenisnya berbeda-beda, dan biasanya kami memakai pistol ini"

Mingyu mengambil senjata yang di pegang oleh boy.

"Desert Eagle?" Tanya mingyu.

"Ya. Desert Eagle ini memiliki kemampuan daya tembak yang luar biasa. Dimana jika pistol pada umumnya hanya bisa menembus sasaran, namun berbeda dengan pistol ini, Desert Eagle mampu menembus target sekaligus membuat target hancur seketika"

"Aku pernah mendengar tentang pistol ini sebelumnya, pantas banyak mafia yang menggunakan pistol ini"

"Mingyu, aku sepertinya mulai penasaran dengan latar belakangmu, apakah kamu ingin menceritakan tentang dirimu kepada kami?" Tanya Jeno tersenyum.

"Dengan senang hati, haruskah aku memulainya sekarang?" Tanya mingyu.

"Jangan di sini, lebih baik kita mengobrol di taman belakang saja sambil menikmati waktu menjelang sore" ucap jaemin. Mereka pun menyetujuinya.

Ketika di taman belakang, mingyu kembali di buat kagum melihat kolam renang, dan ayunan kayu yang berada di atas rerumputan hijau.

"Ruka, Kamu di sini? Katanya mau ke kamar" tanya Mark.

Gadis bernama ruka itu hanya melirik sebentar lalu kembali fokus ke buku yang berada di tangan nya.

"Hei. Begini sikapmu kepada leader? Dia sedang bertanya padamu" Ujar Renjun.

"Aku harus bersikap seperti apa memangnya?" Sahutnya santai.

"Ruka" tegur chenle.

Gadis itu menghela nafas beratnya sambil memutar bola matanya malas, ia menoleh menatap ke arah mereka.

"Aku bosan di kamar makanya pergi mencari suasana baru di sini, puas!"

"Baiklah, lanjutkan saja" ucap Mark, gadis itupun kembali melanjutkan aktifitasnya membaca buku dengan kaki di bawah air kolam renang.

"Apa dia memang sedingin itu orangnya?" Tanya mingyu.

Mark tersenyum. "Kalo orang yang baru mengenalnya pasti akan berpikir seperti itu"

"Maksudnya?"

"Mingyu, kamu harus terbiasa dengan sikapnya, walaupun begitu. Dia mendapat julukan sebagai ratu mafia di Amerika" Ucap haechan.

"Ratu mafia katamu?"

Haechan mengangguk. "Iya, itu julukannya, karena dia hebat dalam menembak dan membunuh targetnya dalam waktu cepat, bahkan, Indra pendengarannya sangat tajam, itulah kenapa dia dapat julukan seperti itu"

Jeno merangkul pundak mingyu. "Walaupun sifatnya dingin, dia itu hangat orangnya kok, hanya saja orang-orang tertentu yang bisa merasakan itu, benarkan Renjun?"

"Mungkin" ucap renjun.

"Kalian, duduklah di sini" Ucap Chenle yang duduk di sofa yang berada tidak jauh dari sisi kolam renang.

Mafia 2 : Night Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang