Malam harinya di seoul, rose berjalan terburu-buru di koridor rumah sakit, malam ini ia mendapatkan jadwal shift malam dan hanya ada beberapa suster serta perawat di rumah sakit.
Ia berjalan masuk menuju UGD setelah mendapatkan informasi mengenai datangnya seorang pasien dengan luka sayatan pisau di lehernya.
"Bagaimana keadaannya sus?"
"Maaf dok, pasien tidak bisa di selamatkan saat di bawah ke rumah sakit"
Rose menatap wajah pasien wanita yang dipastikan sudah berumur 30 ke atas, lengkap dengan pakaian kerja nya kemeja putih yang sudah terkena bercak darah.
"Apa dia di bunuh?" Batin rose.
"Bagaimana identitas pasien sus?"
"Dia bernama Lee min young, seorang manager di perusahaan watanabe group"
Mata rose membulat. "Watanabe group?"
"Benar dok"
"Itu kan kantornya haruto" batin rose.
"Ya sudah, kamu urus semuanya sambil menunggu polisi datang untuk mengotopsi jasadnya"
"Baik dokter"
"Saya keluar dulu" rose berjalan keluar dari UGD sambil memainkan ponselnya lalu menelepon seseorang.
"Halo kak?"
"Tamara, apa ada haruto di sana?"
"Ruto ada kok kak, kenapa memangnya? Kakak mau bicara?"
"Ah tidak, tamara, bisa kamu datang ke rumah sakit, ada yang mau aku bicarakan"
"Kebetulan sekali, aku, mama, tante jisoo, eunseo, liz dan mama lisa sedang di perjalanan ke rumah sakit"
"Kalian mau ke sini? Kenapa?"
"Ceritanya panjang, nanti setelah mobil haruto sampai kami akan menemui kakak"
"Baiklah, aku tunggu ya, hati-hati di jalan"
"Oke kak, sampai jumpa"
Setelah menyelesaikan teleponnya rose berjalan kembali ke ruangan kerjanya, di sisi lain seorang suster berjalan menuju ke salah satu ruangan dimana ruangan tersebut kamar rawat teman eunseo bernama han-kyung.
Saat pintu terbuka, suster itu mematung menatap gelagat aneh han-kyung yang duduk di sisi brankar dengan menundukkan kepalanya.
"Permisi, waktu minum obat"
han-kyung menggerakkan kepalanya lalu menatap suster tersebut.
PRANG!!!
Nampan besi itu terjatuh saat suster melihat wajah han-kyung.
"Si-siapa kamu"
han-kyung tidak menjawab ia justru turun dari brankar, suster dengan wajah ketakutannya mundur kebelakang.
"Tidak, pergi!! Pergi!! AAAAAAAARGHH!!"
•••••••
Tokk... Tokk... Tokk....
"Masuk"
Pintu ruangan kerja rose terbuka, wanita itu tersenyum kala melihat kedatangan mereka semua ke rumah sakit.
"Aku senang kalian datang, oh ya, ayo duduk, kalian mau minum apa?"
"Rose sudahlah, tidak perlu repot-repot, kami datang ingin menemani kamu" ucap Jennie.
"Benar, lagi juga kami datang membawa makanan dan minuman untuk menemani kamu" ucap jisoo mengeluarkan isi dari plastik besar di meja.
"Tumben sekali, sebenarnya ada apa kalian datang ke sini?" Tanya rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia 2 : Night Moonlight
FanfictionMelanjutkan perjalanan cerita mafia sebelumnya, setelah berhasil mengalahkan musuh utama mereka lorvenue yang di pimpin oleh Mr. Gilbert, setelah bertahun-tahun lamanya merasa aman kini sebuah teror dan kejadian-kejadian misterius kembali terjadi. R...