23.

61 6 0
                                    

Malam tiba, semuanya berkumpul di meja makan untuk menyantap makan malam bersama. Ini adalah pertama kalinya untuk mingyu makan bersama orang baru seperti mereka.

"Mingyu, silahkan di makan, kamu harus makan yang banyak" Ucap kyle.

"Baik tuan" sahut mingyu.

"No, Don't call master but call uncle instead, oke?"

Mingyu mengangguk sambil tersenyum. "Baiklah, paman kyle"

Setelah mengobrol singkat, mereka akhirnya menyantap makan malam bersama tanpa adanya obrolan hanya suara dentingan sendok dan garpu yang beradu di atas piring.

Sepuluh menit kemudian, mereka selesai makan malam.

"Terimakasih untuk makan malamnya" ucap mereka bersama.

"Ngomong-ngomong, karena ini adalah pertama kalinya untuk mingyu bergabung dengan kita, aku memiliki tugas untuk kalian"

"Tugas apa paman?" Tanya Mark.

"Salah satu kapal pesiar yang membawa peti harta karun akan segera berangkat dari pelabuhan menuju pelabuhan Shanghai, China. Tugas kalian adalah merebut peti harta karun itu dari mereka, sebelum sampai di china" ucap Kyle.

"Darimana kami bisa memulainya, paman?" Tanya mingyu.

"Pergilah ke Meksiko, tujuan pertama kalian adalah ke Pelabuhan Manzanillo, kapal pesiar yang membawa harta Karun itu akan pergi dari Pelabuhan Manzanillo menuju pelabuhan Shanghai" Jelas Kyle.

"Kapan kita akan pergi?" Tanya chenle.

"Tengah malam nanti, berangkatlah ke Meksiko dan cari tau tentang apa saja yang dilakukan oleh orang-orang yang mencuri peti harta Karun itu, saat malam tiba, menyelinap masuk ke sana dan rampas harta Karun nya"

"Kalo perlu, habisi mereka semua tanpa tersisa" sambungnya.

"Baik, kami mengerti"

"Satu hal lagi, jika misi kalian selesai dengan baik, aku akan mempertimbangkan untuk mempercepat bantuan kepada kelompok Eagle Eyes Wolf Brain"

Mingyu yang mendengar hal itu terkejut dan menatap ke wajah kyle yang sedang menatap ke arahnya dengan senyuman tipis, semuanya juga menoleh menatap ke arah mingyu.

"Apa paman serius?"

"Aku serius mingyu, bukankah lebih cepat lebih baik? Keluargamu pasti memerlukan dirimu untuk melawan mereka"

Mendengar hal tersebut mendadak mingyu terdiam sejenak dengan tatapan sendu nya, mereka yang melihat hal itu memperhatikan dengan tatapan bingung. Haechan yang duduk di samping mingyu menepuk pundak pria itu.

"Mingyu, kenapa?"

"Tidak, hanya saja aku mendadak ragu dengan keputusanku saat ini"

"Apa yang membuatmu berpikir seperti itu?" Tanya jaemin.

"Tujuanku, jika aku datang hanya untuk meminta bantuan, bukankah itu sama saja seperti pembohong yang mencari seseorang untuk menjadi tempat pelindungnya?"

Mereka yang mengerti dengan apa yang di maksud oleh mingyu juga ikut terdiam dengan helaan nafas panjang.

"Aku hanya tidak ingin, hal seperti ini justru membuatku merasa bahwa diriku adalah pemimpin yang lemah, jika mengandalkan bantuan dari kalian itu sama saja aku tidak memiliki keberanian untuk membela kelompok ku" sambungnya.

"Jika kamu tidak ingin dikatakan lemah, maka buktikan lah mingyu, pemimpin tidak mungkin menyerah begitu saja" ucap Jeno.

"Benar, kau bahkan belum mencobanya, bagaimana bisa kamu sudah pesimis lebih dulu" tambah renjun.

Mafia 2 : Night Moonlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang