01 - Andai hari itu tidak datang

171 16 0
                                    

"Bunga nya Cantik ya, Kak?"

Lelaki dengan paras yang sempurna dan ketampanan yang membuat orang-orang tersihir padanya itu bernama Radea Doyoung, yang tengah memperhatikan Bunga yang menarik perhatiannya terkejut begitu pegawai toko menghampirinya. Padahal ia berada diluar Toko, alias didepan jendelanya.

Pegawai Toko Bunga itu terkekeh. Ia mengambil Buket Bunga itu menyuruh Doyoung untuk memegangnya. "Ini Bunga apa ya, Mbak?"

"Ini namanya Bunga Anyelir, kebetulan warnanya bermacam-macam dan maknanya juga beda-beda." Pegawai Toko itu tersenyum. "Kakaknya udah punya pacar?"

Sempat terkejut dengan pertanyaannya, Doyoung tersenyum dan mengangguk. "Saya gak pernah ngasih dia ginian karena saya rasa gak perlu. Tapi kayanya saya juga harus nyenengin dia. Dia cantik banget loh, Mbak."

Pegawai Toko itu terkekeh manis, cara penyampaian Doyoung saat menceritakan itu membuatnya gemas. "Kakaknya pasti sayang banget ya sama dia." Dia terkekeh. "Kalo gitu warna Merah Muda yang Kakak pegang ini cocok buat dia. Artinya rasa syukur karena memilikinya dan gak bakal melupakannya."

Mendengar itu Doyoung mengangguk-angguk paham. "Yaudah Mbak saya bungkus satu yang buket ini ya."

"Oke. Sebentar saya bungkus dulu. Mari Kak masuk dulu." Mengikuti Pegawai Toko itu, Doyoung pun masuk kedalam Toko untuk mengurusi administrasinya.

______

Jalanan gang menuju rumah sang Pacar lumayan sepi. Rumah besar kalangan elit itu harus memasuki gang sempit dulu, baru ada Jalan raya lagi yang ramai, dan nampak lah rumah gadis favorit Doyoung.

Turun dari motornya dengan perasaan senang. Doyoung jadi membayangkan akan seperti apa reaksi gadisnya. Ia mencium aroma bunganya yang harum.

Doyoung sekarang berdiri didepan rumah besar milik keluarga Hussein. Rumah dengan latar cat putih terlihat mewah dilihat dari depan.

Bel itu ia bunyikan. Dari dalam, Seorang gadis yang sudah cantik dengan Fashion kekiniannya sangat sumringah saat mendengar Bel dibunyikan. Ia pun melihat ke layar monitor yang menampakan wajah Doyoung, pria yang sudah menjadi kekasihnya lebih dari 2 Tahun.

Gadis itu buru-buru berlari menuruni tangga dengan semangat. Sampai tibalah didepan gerbang, Ia membuka gerbang cat hitam itu yang memperlihatkan Doyoung yang tersenyum manis menyambutnya.

Gadis itu langsung berhambur ke pelukan Doyoung, yang dibalas dengan sayang oleh lelaki itu. Doyoung mangusak kepala gadis itu, ah rasanya ia benar-benar menyayangi gadis ini. "Haha, udah dulu sayang, nih aku ada Surprise buat kamu."

Gadis yang Bernama Amora Hussein dan kerap kali disapa Mora itu melepaskan pelukannya. Ia sumringah kembali begitu melihat bunga yang Doyoung beri padanya. "Wahhh cantik bangettt!!! makasih yaa!!!" Ujarnya heboh. Dengan sedikit berjinjit ia mengecup pipi Doyoung.

Sudah Doyoung duga, reaksi Amora tidak pernah mengecewakannya. Sekali, ia membalas Amora dengan mencuri satu kecupan pada bibir gadis itu. Lalu ia mengusap lembut kepala Amora. "Sayang banget, Ra, Akutuh sama kamu." Ucapnya.

Amora tersenyum. "Iyaaaa, Mora juga sayangg bangettt sama kamu, hehehe."

Doyoung terkekeh geli. Ia meraih lengan gadis itu. "Yaudah yuk naik."

"Tadi harusnya aku jangan kasih kamu bunga ya, Ra." Ujar Doyoung lagi.

"Ih kenapa, aku suka kok."

"Kasian bunganya minder, kalah cantik sama kamu." Doyoung mencolek dagu Amora dengan genit.

"Hahaha bisa gombal jugaa kulkas iniii." Amora menabok lengan Doyoung pelan.

"Awshh aduh aduh, sakit tau yang."

"Gak usah alay, pelan banget gitu."

Doyoung terkekeh. "Iya-iya, galak amat."

______

"Sayang kamu jadi ikut SNMPTN nya kan?"

"Iya jadi. Kan bareng kamu."

"Hehehe iya." Amora memeluk perut Doyoung setelah percakapan dimotor itu, tentunya sedikit berteriak.

"Doyoung.."

"Hm? Tumben banget manggil gitu."

"Gak papa pengen aja."

"Aneh tau, Sayang aja, aku gak suka dipanggil nama sama kamu."

Amora semakin mengeratkan pelukannya, ia menaruh dagunya pada pundak Doyoung. Karena gemash, Doyoung mengusak rambut gadis itu.

Ia menepuk-nepuk lengan Amora yang melingkar diperutnya. "Jangan pernah tinggalin aku, ya?" Doyoung melihat wajah cantik yang tersenyum itu dalam kaca spion.

Ia ikut tersenyum. "Biasanya yang bilang gitu malah dia yang ninggalin tau."

Doyoung terkekeh. "Nggak lah. Aku bakal bareng terus sama kamu. Sampe tua pokonya."

Amora tertawa geli. lalu membuka suara, "Akutuh kalo kamu ngomong gitu suka geli tapi perut aku kaya ada kupu-kupu yang terbang, kenapa ya?" Ujar Amora.

Hal itu membuat Doyoung tertawa. "Berati kamu baper sama aku."

"Buaya dasar!! sukanya ngebaperin cewek." Ucap Amora yang membuat Doyoung terkekeh.

Dalam percakapan manis itu, naasnya Doyoung tidak menyadari ada truk besar dihadapannya. Kejadian yang membuat keduanya Trauma itu pun terjadi.

"Sayanggg awasss!!!!"

Serttttt... BRAK

Bunga yang daritadi digenggam Amora kini sudah hancur terbengkalai terlindas Truk tadi. Keduanya terlempar kedepan dengan keadaan mengenaskan tergeletak dijalanan sampai suara orang-orang riuh datang mengerumuni mereka.

Dalam tatapan yang mulai mengabur, Amora meneteskan air mata melihat Doyoung yang sudah tak sadarkan diri dengan darah dimana-mana dihadapannya.

Sampai gadis itu ikut memejamkan matanya tidak sadarkan diri.

©tbc

please, don't forget me | kim doyoung treasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang