Mansion ⚜

11.8K 661 7
                                    

Mata indah itu mengerjap pelan sembari menyesuaikan cahaya matahari yang masuk melalui jendela.

"ungh..." Lenguh nya pelan karena sesuatu yang hangat menempel di pipi gembil nya yang kotor.

"Bangunlah bocah." Ujar pria itu dengan nada datar dan dingin, Sembari terus mengusap pipi Guzel pelan.

Guzel berusaha membuka matanya dan saat sudah sepenuhnya sadar ia langsung terkejut dan reflek mendorong tubuh pria itu lumayan keras hingga tersungkur.

Pria itu menatap Guzel datar tanpa sepatah kata pun, "Maaf..." Lirih Guzel takut karena tatapan pria itu terasa mengintimidasi.

Guzel menundukkan kepalanya tidak berani menatap mata gelap pria itu yang kini sedang mentapnya tajam, seperti sedang memperhatikan nya dari atas kepala hingga kaki.

"Siapa nama mu?" tanya pria itu to the point.

"Guzel....,Bri Guzel Argenziosz," Pria itu terkejut namun masih berusaha tenang, Ya walaupun wajah nya tampan tapi tetap saja menyeramkan, Dengan alis camar, hidung Mancung, mata elang yang gelap dan juga tajam serta bibir merah gelap yang membuatnya terkesan tampan tapi juga menyeramkan di saat bersamaan.

"Kau yakin itu namamu?" Pertanyaan bodoh macam apa itu, Pikir Guzel kesal, tentu saja itu namanya, Apa pria ini pikir Guzel mengarang, hah?

Tidak mungkin Guzel mengumpat di depan Pria menyeramkan ini, yang ada besok ia hanya tinggal nama.

Lantas Guzel hanya mengangguk mengiyakan.

Pria itu berdiri dan mendekat de arah Guzel, "Kau ikut dengan ku." bisik nya di telinga yang mampu membuat Guzel meremang.

"Kenapa aku harus?" Tanya Guzel sembari menunduk takut .

Karena tidak mendapat jawaban Akhirnya Guzel memberanikan diri untuk menatap pria itu, dan yang ia lihat Pria itu sedang tersenyum, Bukan. Ia sedang menyeringai lebih tepatnya.

"Karena aku ingin?" Ujar pria itu, Lalu ia terkekeh pelan, "Kalau kau ikut dengan ku, hidup mu akan berubah drastis,"

Mendengar hal tentang kehidupan nya yang akan berubah, Membuat Guzel sedikit antusias dan berharap.

"Apa kau kaya?" Pertanyaan polos Guzel membuat Pria itu lagi lagi terkekeh.

"Kau suka uang, hm?" Dan Guzel hanya mengangguk Polos, benar kan? siapa yang tidak suka uang? hanya orang bodoh. Bahkan ada banyak orang yang rela melakukan apapun hanya demi mendapat selembar uang.

Pria itu kembali menyeringai, namun tidak ada aura jahat melainkan licik, Guzel tidak peduli jika pria licik ini bisa merubah hidupnya maka kenapa tidak?

"Oke, Aku ikut om," Ucap Guzel yang langsung di balas senyuman manis oleh pria di depan nya.

Ganteng euy...batin Guzel.

<<Argenziosz>>

Mereka sampai di mansion Mewah milik pria itu setelah tadi di jemput oleh mobil elit ala ala mafia. Ternyata pria itu tidak bohong tentang kekayaannya.

Bahkan Guzel sampai terdiam setelah melihat bagian depan mansion itu, sangat luas pikir nya bahkan lebih luas jika di lihat lebih dekat.

Guzel tak henti henti nya berdecak kagum saat melihat lihat apa saja yang ada di bagian depan mansion, di sana terdapat air mancur dengan patung cupid dan juga taman bunga yang sangat indah.

"Selamat datang tuan!!" Sambut para pelayan saat Guzel dan pria itu masuk ke dalam mansion, lihat. Bahkan pelayannya saja sebanyak ini, jadi seberapa luas mansion sialan ini? Guzel iri.

Pria itu berjalan masuk sembari menggandeng tangan Guzel yang kotor namun ia tidak peduli, Bahkan para pelayan sudah mentapnya dengan tatapan bingung dan juga bertanya tanya.

siapa anak lusuh ini?

kenapa ia bisa bersama dengan tuan?

kira kira sperti itu lah isi pikiran mereka.

Saat sedang berjalan menuju kamar, Guzel bertanya, "Nama om siapa?" Dan langkah pria itu seketika terhenti.

Ia menatap Guzel datar namun tak lama ia tersenyum ramah, "Jangan memanggilku om, Panggil daddy saja," Ujar nya sembari mengelus tangan kecil Guzel.

Guzel menggangguk, "Nama daddy siapa?" Tanya nya sekali lagi.

"Erlano," Jawab nya singkat.

"Umur daddy berapa? Udah nikah belum? Udah punya anak?" Tanya Guzel beruntun, Erlano terkekeh geli mendengar pertanyaan Guzel.

"Daddy sudah menikah dan punya 5 anak, Dan mereka yang nanti akan menjadi Abang mu," Jelas Erlano dengan senyuman manis nya yang tidak pernah di lihat oleh siapapun kecuali Guzel.

"Jadi Guzel nanti punya mama?" Namun jawaban nya tidak sesuai ekspektasi.

"Sayangnya, Wanita yang harusnya jadi mama kamu sudah meninggal 5 tahun yang lalu," Guzel berubah masam, tapi segera di tepis dengan senyuman palsu.
harapan untuk punya mama sirna.

"Ah, daddy baru ingat, berapa umur mu?" Tanya Erlano sembari menatap mata indah Huzel.

"15 tahun," Balas guzel cepat.

"Kenapa tubuh mu kecil?" Ucap Erlano dengan wajah menyebalkan.

"ish, Daddy ngejek ya?!" Pekik Guzel kesal.

Erlano hanya terkekeh dan dengan tiba tiba menggendong Guzel ala koala, Untuk membersihkan tubuh  Guzel yang kotor agar bersih kembali.

Walaupun Guzel memberontak minta di turunkan tapi Erlano seolah tuli ia tetap menggendong seonggok daging itu ke kamar mandi yang berada di lantai 3 kamar Erlano.

Sesampainya di kamar, Guzel memaksa turun dan berlari menghindari Erlano yang ingin membuka baju nya.

"Daddy mesum! Uzel bisa buka sendiri!!" Pekik nya dengan lari lari an menghindari Erlano.

Guzel tak sadar jika ia memanggil diri nya dengan sebutan 'Uzel' yang di pakai ibunya sebagai nama panggilan sewaktu kecil.

Hap!

"Aaaa!! Lepasin Daddy!! Gamau!" Guzel terus memberontak enggan untuk di mandikan, lagipula ia sudah besar tidak perlu untuk di bantu apalagi soal mandi. Memangnya ia lumpuh sampai harus di bantu?

"Jangan nakal, Kau ingin Daddy hukum, hm?" Persetan dengan hukuman, Harga diri lebih penting!

"Gapeduli, Pokoknya Uzel mau mandi sendiri!" Karena lelah berdebat, Erlano melepaskan Guzel agar anak itu mandi sendiri sesuai kemauannya, Toh dia juga sudah besar jadi Erlano tidak harus se khawatir itu.

"Baiklah, Daddy akan membiarkan mu mandi sendiri," Putus Erlano, "Tapi," Erlano berhenti sejenak menatap Guzel.

"Daddy yang akan memakaikan mu baju serta dalamannya, tidak ada penolakan, mengerti?" Tuntas Erlano yang mendapat tatapan tak percaya dari Guzel.

Apa apaan!? pikirnya.

TBC


ARGENZIOSZ [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang