Boncap pt.2 ‼️ (spoiler dikit)

5.4K 243 20
                                    

Apa isi dari surat itu?

Saat Alyan ingin membacanya tiba tiba pintu kamar Gerva di ketuk dari luar di ikuti oleh suara lembut yang terdengar panik dan ketakutan. Kertas yang tadinya Alyan pegang terjatuh begitu saja.

"Kak Ge!! Buka pintu nya!! Hiks..,El takut! Temenin El kak!!" Teriak nya dari luar.

Gerva dan Alyan yang terkejut pun segera membuka pintu dan terpampanglah wajah Pemuda manis dengan mata yang di banjiri oleh cairan bening.

"Ada apa?!" Tanya Alyan panik sembari membawa Ello ke dalam pelukan nya.

Ello menghentikan tangisan nya namun masih sedikit terdengar isakan isakan halus dari bibir ranum itu.

"Hiks...Petir...Takut..," Gumam nya tak terlalu jelas, Karena mata besar berwarna hitam itu perlahan menutup.

Ello tertidur di pelukan Alyan.

Karena melihat hal itu, Alyan dan Gerva akhirnya tertidur dengan Ello yang berada di antara mereka berdua.

Mereka lupa..

Surat itu...

Ah, Sudahlah.

<<Argenziosz>>

"Selamat pagi semua!!" Sapaan semangat dari pemuda bernama Ello itu lah yang menjadi sarapan pagi bagi para pria di sana serta satu wanita dengan paras cantik nya.

"Selamat pagi juga manis," Goda Alyan sembari menaik turun kan alis nya menatap Ello.

"El itu tampan, Bukan manis! Emang nya El makanan?!" Misuh nya dengan bibir mengerucu ke depan.

"Ya ya terserah kau saja, bocil,"Putus Alyan.

Sarapan menjadi hening setelah semua nya mulai makan.

Tak ada satu pun yang bersuara kecuali suara dentingan piring dan sendok yang saling beradu.

Sarapan selesai, Dan pria tampan dengan seragam sekolah nya berdiri di ikuti pemuda manis yang juga rapih dengan seragam SMA nya.

"Kakak! Tungguiiiinn!!" Pekik Ello dengan larian kecil nya mengikuti Alyan yang sudah jalan terlebih dahulu meninggalkan Ello.

"Makanya tinggi itu keatas bukan kesamping," Ejek Alyan saat sudah sampai di depan motor biru tua nya.

Ello merengut lucu, "El ga pendek, Kakak aja yang ketinggian, huh!!" Balas nya tak mau kalah.

Alyan mengendikkan bahu  nya acuh, Lalu memakaikan Helm kepada Ello.

"Bisa tidak?" Tanya Alyan saat melihat Ello kesulitan menaiki motor nya

"Hehe...tolongin," Balas nya dengan cengiran lucu.

Alyan menyolek pelan hidung bengir Ello, "Dasar pendek,"

Mereka pun akhirnya berangkat ke sekolah dengan tenang. tidak tidak, Dengan sedikit ocehan Ello si cerewet.

<<Argenziosz>>

Gudang adalah tempat Alyan dan teman teman nya berkumpul, Dan Ello.

Di sini hanya terdengar umpatan, makian serta kalimat kalimat kotor yang sangat keras hingga memekakan telinga.

"ANJING!! TOLOL, BEBAN SIALAN!! MATI KEK LU!!" Teriak salah satu teman Alyan yaitu, Robi.

"LAH LU JUGA SALAH NEMBAK TOLOL!! ORANG MAH NEMBAK MUSUH LAH ELU MALAH NEMBAK TEMBOK! BEGO!!" Balas pria lainnya tak kalah keras. Dia Ale.

Alyan sudah siap siaga menutup kedua telinga Ello, dia masih suci jangan sampai otak nya teracuni karena dua curut itu.

"Kenapa di tutup kak?" Tanya Ello dengan tatapan polos nya menatap Alyan, Tangannya sibuk memainkan jari jari panjang Dilon-teman Alyan, Yang sedang memangku nya.

Alyan menggelengkan kepala nya pelan, Ia menatap tajam kedua teman biadab nya itu, yang di tatap pun merasa seperti ada aura aura membunuh yang kental sedang mengincar mereka.

Kedua curut itu menatap Alyan dengan cengiran serta jari yang membentuk peace (✌🏻)

"Kak, El laper, liat perut nya bunyi bunyi~" Rengek Ello manja, Tangan nya sudah mengelus perut tummy nya itu pelan.

"Ayo ke kantin," Perintah Alyan yang langsung di amgguki ke-3 teman nya.

<<Argenziosz>>

Kantin sangat berisik, bau keringat dari banyak nya siswa siswi yang berdesakan menjadi pengharum ruangan kantin tersebut.

"Gue aja yang pesen, lo pada mau pesen apa?" Tanya Dilon si pria mandiri.

Alyan memberikan 3 lembar uang berwarna merah kepada Dilon, dan diterima dengan baik.

"Pesan seperti milik mu saja, kalau El ingin apa?" Tanya Alyan menatap Ello yang sedang melakukan gerakan berpikir, terlihat sangat lucu di mata ke3 pria itu kecuali Ale, Dia sedikit tidak suka dengan pemuda bernama Ello ini, entah kenapa.

"Eum...El pesen buryam aja deh, boleh kan?"

"Boleh saja, Ya sudah tolong belikan ya Dil"

"Sip," Saat Dilon sudah pergi, tiba tiba saja sesorang siswi berkacamata terjatuh di samping meja Alyan dkk.

Di depan siswi itu terlihat seorang pria sedang meringis saat baju nya tidak sengaja tersiram kuah panas dari sop yang siswi itu bawa.

"M-maaf kak...A-aku ga sengaja," Ucap nya gugup saat melihat tatapan datar yang pria itu berikan.

Tanpa sepatah kata pun, pria itu berjalan mendekat ke arah siswi berkacamata itu lalu menepuk bahu nya pelan.

"its okay," Lalu ia melenggang pergi dari kantin.

tapi, Ada sebuah tangan yang mencekal lengan nya,

itu Liam.


"L-lo, Guzel?"

Pria tampan tadi menepis tangan Liam keras.



"Sorry, Gue Nathan."






‼️END BONCAP‼️

SEKIAN TERIMA KASIH
NO BONCAP LAGI
TAKUT SPOILER, EHEK.

FOLLOW DONG MANIES.






ARGENZIOSZ [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang