Suasana makan malam di mansion Argenziosz yang awalnya hanya terdapat suara sendok dan piring yang saling beradu, kini berganti dengan canda dan tawa dari makhluk manis yang kini sedang duduk di pangkuan Adik nya, Alyan."Makan lah baby..apa kau tidak lapar,hm?" Pertanyaan lembut dari Alyan hanya di balas gelengan oleh pemuda pendek itu.
"Aku maunya di suapin, boleh?" Pinta nya dengan nada memelas yang membuat ke 6 pria yang sedang makan itu menggigit pipi dalam mereka, menahan agar tidak tantrum.
Alyan yang gemas pun mengangguk dan mulai menyuapi kakak kecil nya.
Makan malam selesai dan Erlano meminta semua anak nya sekaligus Guzel untuk berkumpul di ruang keluarga.
"Daddy...." panggil Guzel sambil mendongakkan wajahnya menatap wajah tampan Erlano yang sedang memangkunya.
"hm?" Gumam Erlano bertanya.
"Daddy kenapa mau bawa Uzel ke sini?" Pertanyaan tiba tiba dari Guzel membuat Erlano menatapnya bingung.
"Em..karena kau sudah menyelamatkan daddy?" Jawab Erlano dengan nada bertanya di akhir kata.
Guzel terkekeh lalu ia kembali melayangkan Pertanyaan untuk Erlano.
"Kalo gitu, Sebagai balasan karena udah nolongin daddy, Uzel mau sekolah boleh?" Ke 6 pria itu menatap nya terkejut, Lalu kembali berwajah datar setelahnya.(dasar triplek!)
"Kenapa kau tiba tiba ingin sekolah?" Tanya Erlano dengan nada lembut agar meminimalisir raut datarnya.
"Uzel pengen jadi koki! biar bisa bikin roti kaya bunda! jadi Uzel harus banyak belajar biar di izinin jadi koki!" Jelas nya antusias dengan mata hazel nya yang berbinar.
Erlano, Arbino, Gilan, Rael, Gerva serta Alyan menatap sendu ke arah Guzel.
"Kau ingin sekolah?" Tanya Bino memastikan sekali lagi karena ia juga masih ragu untuk melepaskan makhluk manis ini untuk di lihat orang lain.
(dasar pocecip!)"Ya!!" Pekik Guzel semangat bahkan kepala nya sudah mengangguk brutal hingga membuatnya pusing.
"Kalau begitu kau boleh sekolah tapi bersama Alyan dan juga di kelas yang sama dengan Alyan." Celetuk Erlano.
Guzel memiringkan kepala nya bingung, "Guzel lebih tua dari Alyan dad, jadi kelas nya beda dong," Ujar nya masih dengan wajah bingung.
Erlano terkekeh gemas lalu mengecup pucuk kepala Guzel sekilas.
"Dad, kena jigong nih rambut Aku!" Pekik nya nyaring membuat Erlano budeg.
Erlano yang di tatap tajam oleh anak anak nya hanya mengendikan bahu nya acuh. Suka suka dia dong.
"Jadi kau mau atau tidak?" Guzel yang di tanya oleh Gilan akhirnya mengangguk patuh, daripada ia tidak sekolah.
"Oke, Aku mau!" Putus Guzel sembari menampakkan senyuman manis nya yang membuat ke 6 pria itu menahan gemas.
Melihat senyuman manis itu, Pria dengan balutan sweeter cream dan kacamata yang bertengger apik di hidung bengir nya mengulas senyum tipis.
"Ah....dia manis.." Desis pria itu pelan dengan seringai yang tidak terlalu jelas di bibir merah nya.
<<Argenziosz >>
Pukul 04.42 dini hari, Pemuda manis dengan wajah bantal nya menggeliat tak nyaman saat ada tangan besar yang melilit di pinggangnya, siapa lagi kalau bukan si titan Alyan.
Semalam Guzel yang ingin tidur dengan Bino terpaksa mengurungkan niat nya saat Alyan sudah menggendonga nya paksa untuk tidur bersama pria titan itu.
Dan di sini lah ia sekarang, sedang berusaha bangun sambil melepaskan tangan berurat itu dari pinggang nya.
Saat sudah terlepas, Ia berjalan mengendap endap, ke arah pintu kamar dan dengan hati hati ia buka knop pintu itu tanpa membuat suara sedikit pun, Agar sang pria titan tidak terbangun dan berakhir mengunyel pipi nya 'brutal'.
Guzel berjalan dengan langkah kecil nya menuju kamar Erlano yang berada di lantai 3, Ia tidak menggunakan lift karena menurutnya menggunakan tangga lebih praktis dan juga sekalian olah raga.
Sampai di depan pintu kamar daddy nya, Guzel mengetuk pintu itu pelan namun sang pemilik kamar tidak kunjung membuka pintu dan akhirnya Guzel terpaksa masuk dengan pelan, Di sana Erlano terlihat sedang tidur pulas, tidak terganggu sedikit pun oleh suara suara yang Guzel buat.
"Daddy~" Bisik Guzel di telinga Erlano yang membuat sang empu langsung membuka matanya kaget, siapa yang tidak kaget saat sedang tidur ada orang yang berbisik di telinga mu?
Saat tau bahwa kesayangannya lah yang berbisik, Erlano menarik tubuh Guzel ke dalam pelukannya.
"Dad! Lepas, Uzel gabisa nafas! Rengek Guzel sembari mendongak menatap iris hitam Erlano.
Erlano yang gemas mengecup pipi berisi itu cepat, hanya sebuah kecupan namun berhasil membuat nya mendapat geplakan halus dari tangan si manis.
"Daddy!!" Sungut Guzel yang mengelap pipi nya brutal dan menatap Erlano sengit.
Erlano meringis pelan saat bibir nya di geplak oleh tangan anak manis nya, tapi tidak apa yang penting ia sudah berhasil mencium pipi menggemaskan itu.
"Pipi mu tembam, daddy suka," Ujar Erlano yang membuat Guzel tambah kesal karena wajah aneh daddy nya sedang menatap pipi nya lapar.
Guzel segera menutupi kedua pipi nya dengan kedua tangan, lalu menatap sinis ke arah Erlano yang sedang terkekeh geli.
"jangan ketawa!" Sungut nya geram.
Erlano menghentikan kekehannya setelah mendapat tatapan tajam dari si manis.
Teringat akan tujuannya ke kamar Erlano, Guzel beranjak duduk menatap Erlano dengan tatapan antusias, bahkan bibir nya sudah melengkung membentuk senyuman manis.
shit, umpat Erlano dalam hati.
"Daddy! ayo bangun, hari ini hari pertama Guzel sekolah loh! harus bangun pagi biar ga telat!" Pekik nya semangat dengan senyuman yang tak henti henti nya hilang.
Erlano hanya bisa menahan gemas melihat senyum manis itu, "Mau daddy mandikan atau baby mandi sendiri?" Tanya Erlano sambil menaik turun kan alis nya menggoda.
"Daddy aja yang mandiin, Uzel mager," Sontak hal itu membuat Erlano terkejut, apakah ia sedang bermimpi? kalau iya tolong jangan di bangun kan.
Setelah sadar dari acara terkejutnya, Erlano menggendong tubuh kecil Guzel ala koala agar anak itu nyaman di gendongannya.
20 menit mereka habiskan hanya untuk memandikan si manis Guzel, karena tidak tau kenapa, saat sedang di mandikan oleh Erlano, Guzel asik bernyanyi karena suasana hati nya sedang bagus, jadilah mereka memakan waktu mandi yang harusnya sebentar itu.
Setelah siap dengan seragam baru nya, Guzel menatap penampilannya di kaca dengan senyum yang mengembang.
"Sip, Ganteng!" Ujar nya semangat.
Guzel semakin manis dan tampan dengan balutan seragam SMA nya yang terlihat kebesaran, tubuh nya yang memang sudah kecil semakin tenggelam karena seragam itu.
Erlano mematung melihat penampilan anak tersayangnya dengan seragam SMA.
Tepat jam 05.58 pagi, Guzel siap untuk memulai aktifitasnya di sekolah baru.
(tapi sebelum itu, jangan lupa sarapan agar semakin semangat untuk belajar!)TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGENZIOSZ [END] ✔
Teen Fiction‼️[ Just Brothership! ] ‼️ "Uzel sayang kalian," Celetuk pemuda manis dengan tangan yang memeluk tubuh sang daddy erat, namun matanya bergulir menatap satu persatu pria yang sangat ia sayangi itu. Guzel takut, kebahagian ini hanya sesaat. Karena sej...