Guzel termenung di dalam kamar nya hingga suara ketukan pintu menyadarkan Manusia manis itu.
"Guzel, Ayo makan malam, Daddy sudah menunggu mu di bawah," Perintah Gilan lembut, Ia berjalan mendekat ke arah Guzel yang tak bergerak sedikit pun.
Di elus nya surai Coklat itu pelan.
"Kenapa, hm?"
Guzel memutar kepalanya menghadap Gilan, "Abang~ Aku mau makan di kamar aja ya~?" Bujuk Guzel dengan puppy eyes nya.
Gilan hampir mengiyakan bujukan itu, untung Iman nya kuat.
"Tidak bisa boy, Daddy sudah menunggu mu dari tadi," Ujar Gilan.
Ia menghela nafas lalu mengangguk patuh.
<<Argenziosz>>
Di meja makan sudah ada Erlano, Rael, Gerva, Alyan, Bino, Nia dan Ello yang sudah duduk apik di pangkuan Alyan.
Entah mengapa Guzel ingin sekali mencakar wajah sok polos itu. Untung dia masih bisa menahan diri.
"Kenapa lama sekali?" Tanya Gerva sewot, wajahnya sudah tidak bersahabat menatap Gilan juga Guzel.
"Maaf Tuan, tadi saya lagi ngepet buat persiapan kalo suatu saat bakal keluar dari mansion ini," Balas Guzel tak kalah sewot, namun candaannya malah di anggap Serius oleh semua manusia bodoh itu.
"Siapa yang mengizinkan mu untuk keluar dari sini!?" Sungut Alyan emosi, Ia menurunkan Ello dari pangkuannya dan dengan kasar mencengkram kedua bahu Guzel hingga sang empu meringis sakit.
"Akh!! Lo apa apaan sih!! Lepasin!" Guzel berusaha melepaskan cengraman Alyan di bahu nya namun Anak itu malah semakin menguatkan pegangannya.
Guzel menatap iris hitam Alyan yang sangat dalam. Seperti banyak keraguan di sana. Namun Guzel hanya diam sembari menundukkan kepalanya.
"Lo gausah sok peduli bangsat...," Gumam Pemuda dengan air mata yang sudah berlinang di pipi berisi nya, membuat mereka semua yang melihat ingin sekali memeluknya namun ada rasa enggan karena hadirnya seorang Ello.
Ello yang melihat itu berjalan mendekati Guzel lalu ia memegang tangan Guzel yang gemetar.
"Kakak gapapa?" Tanya Ello lembut.
Guzel yang benci pada nya pun tanpa sadar menepis tangan itu kuat, hingga tak sengaja mengenai wajah Ello hingga sang empu terjatuh di lantai. (lebay emang)
Ello siap untuk menangis sebelum suara tamparan keras menghentikannya.
PLAK!
Semua mata langsung terbelalak saat Alyan dengan kasar menampar wajah Guzel hingga tertoleh ke samping, Sudut bibirnya juga sedikit mengeluarkan darah karena robek.
Gilan Naik pitam, di tonjok nya wajah tampan Alyan hingga tersungkur, "APA YANG KAU LAKUKAN SIALAN!" Teriak Gilan dengan wajah merah, amarahnya memuncak.
Guzel hanya diam, namun air mata tak henti henti nya keluar seperti orang gila.
"Kak, sudah. dia bisa mati," Bujuk Rael dengan wajah datar, Namun ia hanya diam tak berniat sama sekali menolong Alyan yang sudah terkapar lemas, sedangkan Ello sudah menangis histeris melihat keadaan Alyan yang memprihatinkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARGENZIOSZ [END] ✔
Teen Fiction‼️[ Just Brothership! ] ‼️ "Uzel sayang kalian," Celetuk pemuda manis dengan tangan yang memeluk tubuh sang daddy erat. Namun netra hazel nya, bergulir menatap satu persatu pria yang sangat ia sayangi itu. Guzel takut, kebahagian ini hanya sesaat. K...