ᵀᴼˣᴵᶜ 𝑨𝑹𝑬𝑨 [𝐅𝐎𝐑𝐓𝐏𝐄𝐀𝐓]

02. Relación

Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)

Heppi riding, typo(s) everywhere:')

RELA

.......

ᵀᴼˣᴵᶜ 𝑨𝑹𝑬𝑨

Hari ini Peat sedang sibuk menyiapkan skripsinya, perutnya belum terisi sejak pagi. Kepalanya terasa pening akibat kebanyakan melihat layar laptop, tulisan kecil si kertas HVS, serta kekurangan cairan tubuh.

"Aaaaa!" Peat teriak saat kulitnya bersentuhan dengan sesuatu yang dingin.

"Fort, kau membuatku kaget." Peat memelototi pemuda Tan yang baru saja mengejutkannya dengan sebotol minuman dingin.

"Ahahaha maaf, aku membeli makanan kesukaanmu."

"Benarkah?"

"Tadaaaa, tortila dan churos ya kan?"

"Aaaa kau baik sekali."

"Peluk aku kalau begitu."

Grep

Peat berhambur ke pelukan Fort, mereka berdua terkekeh geli. Fort membantu Peat membereskan buku-buku yang berserakan di meja belajar dan lantai. Peat mengambil piring untuk makanan yang dibeli oleh sahabatnya.

"Jadwal kelasmu kan berakhir satu jam lagi."

"Dosenku membatalkan kelas, menyebalkan sekali."

"Ahahaha kasiannya."

"Peat, jangan terlalu memaksakan diri untuk skripsimu. Kau sudah terlalu lelah karena mengambil mata kuliah tambahan."

"Tidak masalah, aku ingin cepat lulus dan cari kerja. Kau akan merasakan perasaan ini saat kau berada di semester akhir."

"Itu masih lama, lagipula aku yakin aku tidak akan merasakan perasaaan yang sama denganmu."

Deg

Peat tahu arah pembicaraan Fort bukan tentang perasaan cinta, tapi mendengar kalimat sederhana itu membuat hati Peat sedikit tergores. Peat kehilangan nafsu makannya, dia mengambil tisu untuk mengelap tangan yang kotor terkena churos, dia memang suka makan menggunakan tangan, lebih praktis.

"Sudah? Kau sudah kenyang?"

"Sudah."

"Tidak tidak, kau harus makan banyak agar tidak sakit. Akan kusuapi kalau begitu."

"Tidak perlu Fort."

"Ayolahhh, aku mengantre lama untukmu, kau tau kan kalau toko ini sangat terkenal." Fort membuat wajah sok imut.

"Aku tidak bisa menolakmu kalau sudah begini."

"Nah gitu dong, buka mulutmu Peat roketnya akan datang.... Aaaaaaa."

Peat membuka mulut dan menerima suapan demi suapan dari Fort. Mereka membicarakan hal-hal acak seperti lalu lintas yang agak padat, jadwal tidur yang berantakan, dosen yang menyebalkan seperti dosen Fort, dan masih banyak lagi.