04. Anneth

1K 77 17
                                    

Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)

Heppi riding, typo(s) everywhere:')

Anneth

.......

ᵀᴼˣᴵᶜ 𝑨𝑹𝑬𝑨

Pagi harinya saat Fort bangun dia sudah tidak menemukan Peat di pelukannya. Fort mengucek matanya lalu pandangannya diedarkan ke kanan kiri untuk mencari Peat, tapi nihil. Fort kalut, dia takut Peat pingsan di suatu tempat. Dia pergi keluar kamar untuk mencari Peat.

"Hufft di sini kau rupanya, sedang apa?" Fort memeluk Peat dari belakang.

"Sedang membuat teh, aku kedinginan." kata Peat.

"Duduklah biar aku yang membuatkannya untukmu." Fort menuntun Peat untuk duduk di kursi meja makan.

"Bisa buatkan roti untukku juga?"

"Apapun untukmu Peat." Fort tersenyum manis dan mengusak rambut Peat.

Yang diusak rambut yang berantakan hatiku. - batin Peat.

"Kau mau sosis atau telur?"

"Bisa aku minta ham saja?"

"Tentu, aku liat di kulkas dulu ya.."

"Heum..."

"Kita kehabisan ham, nanti aku akan membelinya untukmu, sekarang mau telur atau sosis?"

"Sosis saja lah."

"Baik tuan muda."

Peat terkekeh, dia memperhatikan Fort yang mengaduk tehnya.

"Teh dulu ya, sosisnya biar aku goreng dulu." Kata Fort.

Peat mengangguk, dia menyeruput teh hangat dari Fort. Tubuhnya jadi enteng saat merasakan hangat menjalar di tubuhnya. Peat memperhatikan Fort yang sedang menggoreng sosis, roti sudah diletakkan ke dalam toaster.

"Tadaaaa, selamat makan tuan muda...."

Fort menyajikan roti panggang isi sosis, selada, dan tomat untuk Peat. Dia mendudukkan diri di hadapan Peat.

"Terimakasih Fort, kamu tidak makan juga?"

"Tidak, nanti saja. Bagaimana keadaanmu? Apa perlu ke dokter saja?"

"Sudah lebih baik."

"Kenapa kemarin kau ingin sendirian?"

"Hanya ingin."

"Hufft, kau pasti kelelahan karena mengerjakan skripsi. Sudah aku katakan jangan terlalu membebani dirimu."

"Jangan memarahiku terus, bagaimana dengan Anneth?"

Selain naif, Peat juga bodoh, dia rela menyakiti hatinya agar Fort lebih terbuka tentang hari-harinya.

"Begitu-begitu saja, nanti aku akan keluar dengannya, aku belikan ham sekalian."

"Kau mau keluar dengannya lagi?"

"Iya, biasalah lagi dimabuk cinta ahahaha.."

Peat meremat roti yang ada di tangannya, dia langsung melahapnya sampai habis karena kesal.

"Peat, pelan-pelan nanti terse-"

"uhuk uhuk."

"Kan..." Fort memberikan teh hangat kepada Peat, dia juga langsung sigap berdiri di belakang Peat dan menepuk punggung sahabatnya perlahan.

ᵀᴼˣᴵᶜ 𝑨𝑹𝑬𝑨 [𝐅𝐎𝐑𝐓𝐏𝐄𝐀𝐓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang