Jihoon tidak mengerti. Seumur hidup dirinya mengenal Junkyu, ia masih tidak mengerti kenapa pemuda itu gemar sekali tidur. Jika kita memberikan ruang tempat yang nyaman, dan disana ada Junkyu, bisa dipastikan pemuda itu dengan cepat akan tertidur.
Seperti saat ini, Jihoon sedang berada di kamar milik pemuda koala itu. Ia merebahkan tubuhnya di kasur, padahal di sampingnya ada Junkyu, yang tidur dengan tenang. Tidak terganggu dengan Jihoon yang kadang tidak bisa diam. Dia sebenarnya bosan, tapi ia tidak enak hati untuk membangunkan Junkyu untuk sekedar mengobrol dengannya.
Jam menunjukkan pukul tujuh malam, sontak Jihoon pun membangunkan Junkyu dari tidur nyenyaknya. Sudah waktunya makan malam, dan Jihoon tidak mungkin membiarkan Junkyu untuk tidak makan. Maka dari itu, ia menepuk pelan pipi pemuda tersebut, kemudian menangkupnya lalu menggoyangkannya dengan gemas, bahkan sesekali ia meniup wajah Junkyu yang masih setia terlelap.
Tidak ada cara lain sepertinya, Jihoon pun mengubah posisinya. Ia kini mengukung Junkyu dibawah sana, cukup lama dirinya memandangi wajah cantik pacarnya. Netranya terkunci pada labium pink milik Junkyu, ia pun menyatukan labium mereka. Hanya mengecup, sampai Junkyu tersadar.
Merasakan ada hal yang aneh pada bibirnya, tak lama Junkyu membuka kedua bola matanya, lantas ia terkejut dengan posisinya saat ini. Ada Jihoon, di atas dirinya. Melihat Junkyu yang sudah bangun, Jihoon pun melepas kecupannya dan tersenyum puas. “Wake up, sleepyhead”
Junkyu mendengus, ia mendorong Jihoon yang berada di atasnya. Dengan kesadaran penuh, ia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Di depan cermin, ia tersenyum lebar, mengingat bagaimana Jihoon membangunkannya. Itu hal baru untuknya.
“My kyu! Masih lamaa? Kita mau dinner diluar dengan yang lain!” teriak Jihoon.
Junkyu yang mendengar nama panggilan itu mendengus, tapi tak ayal sebuah senyuman terpatri di wajah miliknya hanya karena nama panggilan tersebut. “Iyaa, sebentar!” balasnya agak keras. Takut Jihoon tidak mendengarnya.
— #
“Junkyu, kau ingin di mobil mana?” tanya Hyunsuk yang melihat Junkyu baru keluar dari restoran.
Junkyu tidak langsung menjawab, melainkan mencari sosok Jihoon. Tapi kemudian ia menunjuk mobil yang nampak tersisa satu bangku kosong, “Disitu ada siapa?” tanyanya.
“Oh, itu ada Jaehyuk, Junghwan, Asahi dan Jeongwoo,” sahut Hyunsuk. “Tapi sepertinya Haruto akan disana,” lanjutnya.
Junkyu mengangguk, tidak ada Jihoon rupanya. Ia pun tidak memiliki alasan selain menolak dan memilih mobil yang satunya lagi. “Aku bersamamu saja hyung,” balasnya yang diangguki Hyunsuk.
Di mobil, ia menemukan Jihoon yang sudah duduk anteng di kursi paling belakang. Ketika melihat sang pacar, Jihoon pun menyuruhnya untuk duduk di sebelahnya. Junkyu tak punya alasan untuk menolak, ia pun duduk nyaman di kursi belakang bersama Jihoon.
Perjalanan pulang mereka kali ini sedikit terhambat karena macet. Tapi itu bukan masalah, karena semua member sudah tertidur kecuali pasangan di kursi belakang. Kini Jihoon sudah memposisikan dirinya di paha kiri Junkyu sebagai bantal, meminta pemuda itu untuk mengelus rambutnya.
“My kyu, aku ingin bertanya”
Junkyu menunduk, untuk bersitatap dengan netra legam milik Jihoon. “Bertanya soal?”
“Kamu,” ungkap Jihoon. “Kamu kenapa suka tidur?” lanjutnya.
Tadinya Junkyu pikir Jihoon akan bertanya soal hal yang penting atau mungkin meminta pendapat soal masalahnya, tetapi dirinya tidak menyangka Jihoon menanyakan hal ini kepadanya. Kenapa dirinya suka tidur?
KAMU SEDANG MEMBACA
two of us ★ jikyu
Fanfictionberisi kisah kasih antara jihoon dan junkyu bxb jikyuist area. if this story not your cup of tea, feel free to leave <3