Hari ini bisa dibilang hari tersial untuk Javas. Pagi tadi, dirinya dipanggil oleh Kepala Sekolah untuk dimintai tolong untuk mendata murid yang bermasalah, padahal itu bukan tugasnya. Setelah itu, disaat jam sosiologi, ada tugas kelompok yang diharuskan untuk membuat Power Point. Dan sialnya, Javas satu kelompok dengan Jendra.
Kemudian, saat ini, disaat jam istirahat, dirinya tidak sengaja tersenggol oleh Jendra yang berjalan tidak melihat jalan. Jika hanya tersenggol, sepertinya Javas malas menanggapinya. Akan tetapi, sekarang seragam rabu miliknya sudah tercampur dengan es teh akibat Jendra.
Amarah pemuda itu sudah tidak terbendung lagi. Ia bahkan mengambil minuman asal milik salah satu temannya dan menyiram balik Jendra. Setelah itu, dirinya pergi dari kantin menuju loker miliknya untuk berganti seragam.
“Sial, seragam gua lengket banget. Emang bangsat si Jendra,” gerutu Javas tak henti, ia sekarang sudah berganti pakaian dan seragam lengketnya itu sudah dirinya kemas di dalam plastik. “Tapi dia bawa baju ganti kan, ya?” lanjutnya. “Biarin aja dah,” gumamnya.
Bel sudah berbunyi dan itu pertanda bahwa seluruh murid harus masuk kelas sekarang. Javas melangkahkan kakinya menuju kelasnya, disana ia bisa melihat dengan jelas seragam Jendra sudah terganti. Oh syukurlah.
“Woi duduknya rolling sesuai absen ya!” teriak sang ketua kelas.
Javas dan Jendra yang mendengar itu pun langsung mendelik tidak setuju. Oh tentu saja mereka tidak setuju, absen mereka atas bawah. Dan itu artinya, mereka akan menjadi teman sebangku selama dua minggu. Sepertinya ini mimpi buruk.
Dengan setengah hati, Javas bergerak untuk duduk di tempat barunya diikuti oleh Jendra di belakangnya. Javas duduk terlebih dahulu, setelah itu kembali diikuti oleh Jendra. Javas mendengus ketika harus menghadapi pemuda itu selama dua minggu kedepan.
“Kalau mau gua pindah tuh bilang,” suara Jendra memulai perdebatan.
Javas memutar kedua bola matanya malas, “Mending lo aja yang ngomong. Gua sih gak mau kena masalah,” balasnya.
“Ya apalagi gua! Mending turu,” sewot Jendra.
— #
Ini sudah hari ke 25, itu artinya 5 hari lagi libur kenaikan. Jendra sudah tidak sabar, baginya liburan adalah hal favoritnya selama sekolah. Tidak akan ada yang menganggunya, bahkan dari Javas yang suka mencari masalah dengannya.
“Jendra! Nama lo gua taro di tim basket ya”
Ah tapi sebelum itu, sebelum liburan dimulai, mereka masih memiliki agenda class meeting. Dan kali ini, merupakan class meeting terakhir untuk para kelas 12, yang mana setelah libur semester 1 akan disibukkan dengan banyaknya ujian.
“Kok gua?!” sewot Jendra. Padahal dirinya ingin ikut dalam tim voli, bukannya malah basket.
“Lo tinggi bro, lumayan ngebantu buat main nanti,” jelas sang ketua kelas.
Jendra mendengus, ini bukan soal tinggi badan atau apa. Ketika matanya melihat nama Javas ada di salah satu nama tim basket kelas membuatnya enggan untuk setuju. Kenapa harus satu tim dengan Javas lagi sih?
“Emang gak bisa yang lain aja, Lang?” kini suara lantang Javas terdengar.
Galang, sang ketua kelas memandangi para teman sekelasnya itu satu persatu, mencari anggota yang cocok untuk tim basket kelas mereka. Tapi, tidak ada yang masuk sedikitpun. Hanya Jendra. Lagipula, Galang tau, pemuda itu belum ikut dalam salah satu perlombaan.
“Gak ada Jav. Cuma Jendra yang cocok,” balas Galang.
Javas yang mendengar itu mengangguk patuh. Perhatiannya kini beralih pada Jendra yang nampak berpikir keras dalam keputusannya itu.
“Udah sih terima aja,” sewot Javas. Ia kesal karena Jendra terlalu mengulur waktu, karena di depan sana Galang menunggu jawaban pemuda tersebut.
Jendra melirik sinis kearah Javas, setelah itu menatap Galang dengan raut pasrah miliknya. “Ya udah lang, masukkin aja nama gua,” balasnya.
“Awas ya lo nanti pas latian ngomel mulu,” ancam Jendra tiba-tiba kepada Javas.
Javas yang diancam itu memandangnya tak terima, “Harusnya lo gak sih? Latihan yang bener bukan ngeluh mulu,” sinisnya.
“Itu karena lo ngomel mulu, berisik,” sahut Jendra.
“Kalau lo bener gua juga akan ngomel, aneh,” balas Javas tak mau kalah.
“WETS TOM EN JERRY TOLONG YA, gua masih mau list nama anak-anak. Tolong jangan bertengkar,” potong Galang menengahi perdebatan antar Jendra dan Javas.
tbc
a.n sehari ga berantem itu kureng bagi mereka mah. anw masih ada lanjutannya dari kisah javas-jendra, see youuu besok 🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
two of us ★ jikyu
Fanfictionberisi kisah kasih antara jihoon dan junkyu bxb jikyuist area. if this story not your cup of tea, feel free to leave <3