Seluruh anggota kini sedang disibukkan dengan segala persiapan comeback mereka yang kemungkinan akan dimulai bulan Agustus. Jihoon dan Hyunsuk, dua leader Treasure cukup sibuk dalam persiapan comeback ini. Persiapan kali ini cukup berbeda, mungkin karena ketua produksi yang kembali memegang penuh seluruh aktivitas Treasure.
Jihoon dan Hyunsuk dari dulu rajin ikut dalam pertemuan meeting untuk membicarakan apa saja yang harus dipersiapkan untuk Treasure kedepannya. Namun, Jihoon nampak keras pada dirinya sendiri sejak beberapa bulan belakangan ini. Jihoon menjadi sering pulang dari agensi larut malam, makan malam sedikit, serta membuat dirinya berkutat di dalam kamarnya dalam waktu lama.
Jaehyuk, sebagai teman dorm Jihoon sekarang menjadi khawatir dengan kondisi leader-nya itu. Pernah dirinya ingin mengadu kepada Hyunsuk, tetapi Jihoon bilang tidak perlu. Sebagai anak yang baik, Jaehyuk menurut. Ia membiarkan Jihoon dengan pikirannya, sebab Jaehyuk tau kalau Jihoon bisa mengurus dirinya sendiri.
Karena belum memulai latihan koreografi, untuk saat ini member Treasure terlebih Jihoon masih sibuk mengurus lagu-lagu yang mereka buat. Berupaya keras supaya lagu mereka bisa rampung agar bisa diberi ke perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk masuk di album baru mereka.
Tepat setahun yang lalu, Jihoon sudah mendapat studionya sendiri. Ia tentu senang, sangat. Ia juga berterima kasih karena sudah diberi kesempatan oleh perusahaan untuk mengembangkan kemampuannya itu. Dan beberapa hari belakangan, Jihoon semakin sering berdiam diri di studio miliknya.
Entah apa yang pemuda itu lakukan, tentu hal itu mengundang tanya pada Asahi dan Haruto yang notabenenya jarak studio mereka bertiga itu dekat. Mereka berdua semakin jarang melihat Jihoon keluar dari studionya itu. Jihoon seperti menghindari mereka secara tidak sadar. Asahi juga sempat mendengar penjelasan dari Jaehyuk, alhasil ia memberikan pesan kepada Junkyu untuk membantu Jihoon.
Entah, Asahi hanya berharap masalah Jihoon bisa selesai karena ada Junkyu. Karena bagaimanapun, hanya Junkyu yang mengerti kondisi hati Jihoon saat ini.
— #
Pintu studio Jihoon dibuka perlahan oleh Junkyu. Pemuda itu menyembulkan kepalanya untuk mengecek apakah Jihoon ada di dalam atau tidak. Nihil, studio Jihoon kosong. Dengan langkah yakin, Junkyu masuk ke dalam studio, tak lupa menutup pintu tersebut.
Pandangan matanya mengedar ke tiap sudut studio Jihoon, padahal dirinya sering masuk kesini tetapi ia merasa selalu ada sesuatu yang beda dari studio Jihoon. Harum semerbak Jihoon menyapa indra penciuman Junkyu, sang empu pun bergerak untuk duduk di sofa kecil di sudut ruangan. Junkyu bersandar pada dinding studio dan memejamkan kedua matanya. Memikirkan pesan Asahi beberapa jam lalu yang membuat hati Junkyu tergerak untuk menghampiri Jihoon ke perusahaan.
Hampir saja Junkyu ingin masuk ke alam mimpi tetapi pintu studio terbuka dengan tergesa-gesa membuat Junkyu terbangun dari duduknya. Ia memandang seseorang yang baru saja masuk dengan tatapan bingungnya. “Jihoon-ah, kau kenapa?” tanya Junkyu khawatir.
Bukan karena alasan Junkyu menjadi khawatir, Jihoon saat ini dengan rambut berantakan dan napasnya yang nampak tidak stabil membuat batin Junkyu bertanya. Apa yang Jihoon lakukan sampai sekacau ini?
Sang pemilik nama yang terkejut ternyata ada orang lain yang ada di studionya itu mengerang tanpa sadar. Ia menaruh handphonenya ke sembarang arah dan mendudukan dirinya di kursi dekat komputer miliknya. Kedua matanya terpejam, napasnya perlahan kembali tenang, ia mengacak rambutnya frustasi membuat Junkyu mendekat ke arah Jihoon iba.
“Hey, lelah sekali ya?” tanya Junkyu sekali lagi, tangannya terulur meraih pipi tirus Jihoon untuk menghadap kearahnya, ia tersenyum miris. Pipi Jihoon semakin tirus dalam sebulan ini, ia sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
two of us ★ jikyu
Fanficberisi kisah kasih antara jihoon dan junkyu bxb jikyuist area. if this story not your cup of tea, feel free to leave <3