.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
⁹"J-jeff. Dia bully aku. Padahal-aku udah minta maaf karna nggak sengaja nubruk dia."
Jeff menghentikan langkah nya, yang membuat langkah Lino pun ikut terhenti.
Siswa-siswi disana pun menatap tidak percaya kepada gadis yang bersimpuh. Gadis tersebut, memanggil nama Jeff? Tanpa embel-embel kakak? Berani sekali! Jelas-jelas gadis tersebut berada di tingkatan yang sama dengan kireina dan zains. Apakah gadis tersebut tidak sayang pada nyawanya?
Lino mengulum bibirnya. Dirinya merasa risau.
Tidak, jangan sampai Lino kembali menundukan kepala. Tidak untuk saat ini.
Kireina menatap punggung Jeff waspada. Apakah Gadis ini mengenal seorang Jeff Grendrafa? Tapi, tidak mungkin.
"Jeff.."
Kepala Jeff menoleh, menatap gadis yang sedang bersimpuh itu, dengan tatapan tajam.
"Lo siapa?" Suara deep voice tersebut, mampu membuat beberapa siswa-siswi meneguk ludah nya kasar. Termasuk kireina.
Kireina memalingkan wajah nya. Jangan sampai Jeff menatap ke arah nya. Apalagi bersitatap dengan nya. Ahhk! Ini bisa jadi musibah untuk dirinya.
Tanpa mempedulikan tatapan terkejut dari gadis bersimpuh tersebut, Jeff kembali berjalan dengan Lino yang masih didalam rangkulan tangan nya.
Kireina menghela nafas nya lega, ketika Jeff sudah menghilang dari pandangan nya. Oke! Ia tarik kata-kata bahwa Jeff seorang pahlawan pembullyan. Tapi tidak dengan bahwa Jeff membela kebenaran. Eh, tapi Kireina rasa ini pun tidak benar. Pembullyan? Akh! Masa bodo, salah gadis tersebut yang selalu membuat nya merasa jengkel!
Jeff yang sudah berbelok ke arah kanan pun, hanya tersenyum tipis. Pasti Kireina mengira dirinya akan menjadi pahlawan gadis tersebut. Apalagi melihat akhir-akhir ini dirinya berubah. Hahh, lagi pula Jeff sudah tau sifat asli sang antagons tersebut. Kireina tidak akan membully jika orang tersebut tidak mengusik nya.
Lagi pula, Jeff tau, Gadis tersebut bukan tidak sengaja menabrak tubuh Kireina. Jelas, dalam novel, ada sebuah kejadian dimana kireina membully gadis yang memang sengaja ingin mencelakai nya.
Tapi, Jeff cukup merasa heran dengan gadis yang memanggil dirinya tanpa beban. Apakah Jeff benar-benar mengenal gadis itu? Atau karna gadis tersebut yang memang so kenal?
Ahhh, sudahlah, untuk saat ini tidak usah dipikirkan.
———
Jeff termenung. Jelas dirinya masih memikirkan mimpi semalam. Apalagi bagian terakhir mimpi tersebut.
Apakah Jeff membunuh sahabat nya yang meminta Jeff untuk melepaskan mereka? Lagipula mereka itu mereka siapa?
Wajah mereka tertutup. Dan yang membuat Jeff merasa heran, kenapa pada saat sang korban di sayat oleh Jeff, sang korban sama sekali tidak menolak? Bahkan meringis pun tidak. Apakah mereka pingsan?. Yah, sepertinya pingsan.
Seorang siswi berlari menghampiri Jeff, terdiam sebentar. Bagaimana cara nya agar dirinya memberi tahu?
Ini penting! Sebab Jeff bukanlah Jeff yang dulu.
Gadis tersebut mengumpulkan keberanian nya, menarik nafas nya panjang.
"K-kak, Zains di kantin l-lagi berantem." Gadis tersebut menatap waspada Jeff yang menatap nya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI BOY | ✔
Teen FictionGibran terus mengumpat dalam hati. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa diri nya yang baru selesai membersih kan diri tiba tiba berada di raga orang yang sama sekali tak ia kenal. Tidak ada kecelakaan, Tidak ada kata Tertidur, Tidak ada kata pingsan, Tid...