PART 17

618 57 6
                                    

Hari ini saint ada meeting di kantor saint namun sudah dari pagi tubuhnya lemas dan mual mual.

Saint tetap memaksakan diri untuk berangkat.

" lo pucet banget saint " tegur can

" kaya nya gue masuk angin deh can " ujar saint

" lo kecapean itu " jelas can

" kaya nya sih can w lembur di apart akhir2 ini  " jujur saint

" ya udah biar gue aja yang meeting lo istirahat aja oke " ujar can

" lo yakin bisa sendiri can " tanya saint

" bisa gue bisa santai aja "

Akhirnya can meninggalkan saint di ruangannya. Can meeting sendiri sesuai apa yang di katakan nya pada saint.

Selesai meeting sudah jam makan siang. Can bergegas ke ruangan saint namun di depan lobby dia bertemu dengan peak.

" hai phi " tegur can

" hay ... mau makan siang " tanya peak

" baru selesai meeting ini mau makan tapi mau ngajak saint. Tadi dia kurang enak badan " ujar can

" saint sakit " tanya peak kawatir

" kaya nya kecapean phi akhir akhir ini saint jadi pecandu kerja " keluh can

" dia ngehindari apon pasti "

" yah bener "

" apa yang sebenarnya terjadi pada mereka can ? "

" saint gak cerita apa pun pada ku phi " jujur can

Mereka sampai di ruangan saint. Terlihat sepi sepertinya saint masih tertidur. Can dan peak masuk kedalam.
Namun yang mereka saksikan saint tergeletak tak sadarkan diri di lantai.

" saint " panggil can

" can kita bawa kerumah sakit " ajak peak.

Dengan tergesa gesa peak dan can membawa saint ke rumah sakit.

Setelah melewati beberapa pemeriksaan saint akhir nya di rawat.

1 hari saint tak sadarkan diri. Dan pagi ini saint tersadar.

" can " panggilnya

" lo udah bangun. Bentar gue panggil peak " ujar can yang di anggukin sama saint.

Peak datang dan memeriksa kondisi saint. Dari rawut wajah peak terlihat lebih lega menandakan kondisi saint sudah lebih baik.

" ak "

" apa yang mau lo tau " tanya peak

" hanya memastikan dugaan gue " ujar saint

" ya dugaan lo benar. Udah 1 bulan bayi ini ada dalam perut lo " tutur peak

Saint reflex menatap sendu pada perutnya mengusap lembut di atas perutnya sendiri. Tanpa dia sadari air mata nya menetes.

" mamih akan jaga kamu nak. Mamih janji " ucap saint

" lo gak sendiri ada gue dan can yang akan jaga bayi " ujar peak

" can .. ak "

" hemm "

" iya "

" gue mohon jangan katakan pada siapa pun termasuk apon " jelas saint terbata

" saint " panggil can

" please " pinta saint

" oke kami gak akan kata kan pada siapa pun " ujar peak

" tanks "

" can siapin berkas gugatan cerai gue dan keberangkatan gue ke jepang " jelas saint

" urusan daddy dan mommy biar gue yang ngomong " kata saint lagi

" gue akan siapin semuanya. Apa lun keputusan lo gue akan selalu dukung " ujar can

Can telah pergi balik ke kantor kini hanya ada peak dan juga saint.

" apa harus gue yang ngomong sama momny dan daddy " tanya peak

" ga usah ak. Gue aja " kata saint

" boleh tau alasan lo mundur di saat udah ada anak di antara kalian " pinta  peak

" mungkin di mata dunia gue adalah istri sah dan istri pertama apon tapi kenyataannya gue lah yang hadir dia antara mereka. Gue yang datang dan tiba2 berdiri di tengah tengah mereka. Gue hanya mau mengembalikan semua nya pada posisi ssemula " ujar saint berderai air mata

Sanggupkah saint pergi jauh dari cinta nya.

second love ( Perthsaint ) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang