PART 15

587 58 6
                                    

Sebelum kejadian di rumah sakit.

" ahhh sudah lah saint apa yang harus kau tangisi ini sudah menjadi takdir mu. Ingat sekuat apapun kau meraih sesuatu yang memang bukan milik mu kamu tetap tidak akan mendapatkannya " desah saint

" balik kantor aja lah kasian can " tutur saint sambil mulai melanjukan mobilnya.

Namun tanpa di duga dari arah depan ada pengendara motor yang mabuk melawan arah saint berusaha mengindari pengendara motor itu dan akhirnya mobilnya menabrak pohon di pembatas jalan.

Kecelakaan itu terjadi begitu cepat karena jalan sepi tidak banyak yang melihatnya.

Saint berusaha keluar dari mobil walau pergelangan tangan nya terasa perih akibat terbentur stir.

Saat saint sedang kebingungan untuk menghubungi can karena hp nya mati ada seseorang yang keluar dari mobil hitam dengan panik.

" SAINT " teriaknya

" peak " jawab saint sumringah

" kamu gak apa2" tanya nya kawatir

" periihhhh " rengek saint memperlihatkan pergelangan tangannya

" ya udah kita kerumah sakit " ajak peak

" kaki ku sakit ak ... gendong " rengek saint lagi

" huuuhhh ... sini "

Peak membawa saint ke rumah sakit kota dia juga memerintahkan asisten nya untuk mengurus mobil saint.

Sampai di rumah sakit peak langsung membawa ke ruangannya di lantai paling atas.

" pak dokter kok malah di bawa kesini saint butuh dokter loh " tutur saint

" lo lupa kalo gue dokter bahkan direktur rumah sakit ini  " jelas peak

" sombong " ejek saint

" harus " balas peak

Dengan teliti peak mengobati luka di pergelangan tangan saint.

" kenapa bisa ada disana itu jauh banget dari kota " tanya peak

" menenangkan diri " jawab saint singkat

" soal apon lagi " tanya peak

" hemmmm "

" kalian sudah nikah hampir 4 bulan apa tidak ada kemajuan " tanya peak

" mungkin aku akan menyerah " tutur saint sendu

" saint "

" aku rasa ini jalan terbaik peak karena kami memang tidak di takdirkan bersama " jelas saint

" orang tua mu " tanya peak

" aku akan menjelaskan pada mereka nanti "

" aku gak tau apa yang sedang kamu hadapi tapi kamu harus ingat dimana kau sudah sangat lelah dengan semuanya aku akan selalu ada untuk mu " tutur peak tulus

" makasih " ujar saint

Peak memeluk erat saint menyalurkan rasa sayang yang ia miliki. Peak tidak pernah bertanya apa yang di hadapi oleh saint namun peak akan selalu memeluk saint sekedar mengatakan bahwa saint masih memiliki dirinya.

" udah sore aku antar pulang " ujar peak

" anter akuvke kantor aja ak " pinta saint

" No kamu butuh istirahat " tegur peak

" tapi ... can "

" mau pulang atau aku pasang infus kamu istirahat " ancam peak

" oke oke pak dokter " akhirnya saint mengalah

Peak dan saint berjalan beriringan tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang memperhatikan mereka.

Mereka sampe rumah saint sudah menjelang malam karena saint ngerengek minta makan sebelum pulang.

Saint keluar dari mobil peak dan melangkah masuk kedalam rumah.
Tanpa dia duga apon sudah menunggunya di depan pintu.

" darimana ? " tanya apon

" kantor " jawab saint singkat

" kamu bisa berbohong lebih baik "

" dari mana pun aku itu bukan urusan mu bukan " jawab saint santai

" jelas urusan ku kamu istri ku saint " jawab apon tegas

" istri sementara bila kau lupa " jawab saint

" siapa laki laki yang mengantar mu " tanya alon tak sabar

" siapa pun dia itu bukan urusan mu "

" jadi urusan ku aku suami mu " kesal apon

" jangan lupa kita punya perjanjian untuk tidak saling mengusik urusan masing " telak saint

" tapi saint ... bukan kah kita sudah ... "

" sayang adek bayi laper " rengek chi tiba2 dari dalam rumah

Saint cukup terkejut melihat chimon ada dirumah nya.
Namun dengan cepat saint merubah ekspesi terkejutnya.

Lalu dia berlalu begitu saja meninggalkan sepasang suami istri itu.

Luka hati yang begitu dalam akan merubah sikap kita pada seseorang

second love ( Perthsaint ) END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang