#Prilly Pov
"Pril, lu kenapa? Badan lu dingin banget!" Tanya Ali
"Gue gapapa Li! Thanks ya udah anterin gue!" Jawab gue. Gue sendiri juga bingung kenapa gue bisa kaya gini.
"Hmm... Ya udah! Gue panggilin temen-temen lu ya!" Ucapnya lagi.
"Ehh!! Gak usah, Li!" Teriak gue
"Loh kenapa?" Tanyanya lagi
Aduhhh gue harus jawab apanihhh... "Hmm.. i itu gue gamau mreka panik aja!" Ucap gue gelagapan
"Oh, ya udah! Gue tinggal ya!" Ucapnya lagi sambil berlalu keluar.
Aduhhh semoga Ali gak panggil yang lain dehh!!!
SKIP
Udah jam 11 tapi nih mata kenapa gak bisa nutup, ya?? Mana nih udara dingin banget lagi!!
"Kak Michellee... Dinginnn...." Ucap gue gak sadar
"Kak Michellee..." Ucap gue lagi
#Ali Pov
Hmm... Udah jam 11, gue gak bisa tidur lagi! Lagian Kevin pake ngorok kenceng banget!
Ehh, di tenda Prilly kok ada suara, ya?? Gue samperin ah!
"Kak Michellee... Dingin..." Itu suara Prilly, kan!
"Kak Michelee..." Iya itu suara Prilly! Tapi kok gak ada yang bangunin dia, ya? Dia setenda sama... Ule! Gue yang panikpun langsung masuk.
"Prill!! Lu kenapa??"
"Hey, Pril! Astaga! Badan lu dingin banget! Ule mana?" Tanya gue lagi
"Kak Michelle.. Dingin!!" Ucapnya parau
"Astaga! Gue panggilin kak Michelle dulu, ya!" Ucap gue dan langsung lari ke tenda OSIS
"Kak Michelle!! Kak Michelle!!" Teriak gue dari luar tendanya
"Iya! Siapa?" Ucapnya sambil keluar tenda
"Ali? Kamu ngapain ke sini? Pake teriak segala?" Tanyanya panik
"Itu, kak.. Prilly, kak!!"
"Prilly? Kenapa Prilly?" Tanyanya lagi
"Prilly manggil kakak daritadi badannya dingin banget!" Jawab gue
"Astaga! Oke tunggu bentar!" katanya lagi
"Ayo!" Ucapnya setelah dia berganti pakaian
SKIP
"Kak Michelle... Dinginnn" suara itu terdengar lagi! Ya, kami udah ada di depan tenda Prilly. Ketika denger suara Prilly yang sangat parau, Kak Michelle langsung masuk ke dalem.
"Pril, kamu kenapa?" Tanyanya
"Kak Michelle... Dinginn" astaga!! Dia tetap mengucapkan kata itu.
"Hey, Pril!" panggil kak Michelle lagi.. Lama tak ada jawaban, aku segera membangunkannya
"Prill!! Hey, Prill!! Prilly!"
"Kak, Prilly pingsan kak! Badannya dingin banget!" teriak gue ke kak Michelle yang lagi diluar tenda. Sepertinya dia lagi nelpon seseorang.
"Astaga! Li, bawa Prilly ke markas OSIS sekarang, ya! Kakak panggil yang lain dulu!" perintahnya. Aku hanya menganggukan kepala dan langsung menggendong Prilly ke markas OSIS yang memamng tidak terlalu jauh dari tenda Prilly.
SKIP
Prilly sedang diperiksa oleh tim medis yang berjaga disana. Udah 30 menit kita nunggu tapi belum ada yang keluar...
Hufttt.... Semoga Prilly gapapa deh
5 menit berlalu dan yang ditunggu-tunggu keluar juga. "Dok, gimana keadaan Prilly?" Tanya kak Michelle yang terlihat takut.
"Prilly gapapa, dia hanya banyak pikiran dan..." Dokter itupun menggantung kalimatnya yang membuat gue semakin penasaran.
"Dan apa dok?" Tanya gue yang membuat kak Michelle beralih pandang ke gue.
"Hmm... Gapapa, Prilly hanya kelelahan, itu saja." Ohh.. Syukurlah
"Yasudah. Saya permisi." Ucap dokter itu lagi.
"Dok, bisa saya bicara sebentar?" Tanya kak Michelle
"Oh, iya, mari." Jawab dokter itu. Apa, ya, yang mereka omongin.. Ahh kepo banget gue! Udah ah! MEnding gue samperin Prilly aja!
Di sebuah tempat tidur nampak terlihat seorang perempuan yang sedang terlelap, mukanya terlihat sangat pucat dengan bibir yang membiru. Ya, dia Prilly.
"Ergg.."
"Pril!!"
"A.. Ali!"
"Iya?"
"Ka.. Kamu kenapa bisa di sini? Trus, aku kenapa bisa di sini?" Ya, itu suara Prilly.. Dia sudah mulai siuman.
Aku yang mendengar pertanyaan dia hanya bisa tersenyum "Tadi, kamu panggil-panggil kak Michelle, aku denger suara kamu waktu lagi lewat tenda kamu. Waktu aku samperin, badan kamu dingin banget jadi aku panggil kak Michelle. Pas kita udah sampe, kamu pingsan jadi kita bawa kamu ke sini." Jelasku panjang lebar.
"Ohh, trus kak Michelle di mana?" tanyanya dengan muka yang menurutku sangat imut itu
"Tadi dia lagi ngobrol sama dokter." Jawabku singkat. Sedangkan yang mendengar hanya membulatkan mulutnya.
"Mm, Pril" Ucapku memecah kesunyian
"Hmm?"
"Kamu sekamar sama Ule, kan?"
"I.. Iya.. Emang kenapa?"
"Tadi kok di tenda kamu nggak ada Ule?" Tanyaku yang sontak membuat dia merubah mimik wajahnya dan nggak lama ku dengar isakan tangis.
"Pril, kenapa nangis? Aku salah ngomong, ya?" Tanyaku panik
Yang ditanyapun hanya terus menangis aku yang nggak tega tiba-tiba memeluknya. Entah ada setan apa yang merasuki diriku, yang pasti aku nggak tega liat dia menangis. Dia membalas pelukanku yang perlahan tangisan itupun berhenti.
"Hmm.. Maaf, Li! Baju kamu jadi basah gitu." Ucapnya sambil nyengir. Ah, gue isengin aja, ah!
"Nggak aku maafin ah!" Ucapku sambil pura-pura marah.
"Ih.. Ali, maafin dongg!!" Ucapnya merajuk yang membuatku gemas.
"Nggak!" Jawabku lagi cuek
"Ih... Ali!!" Ucapnya lagi dengan air mata yang menggenang
"Hey, kok nangis lagi?" Tanyaku akhirnya yang nggak tega
"Maafin aku!" Ucapnya lagi.. Aku yang mendengar hanya melengkungkan bibirku
"Iya, aku maafin! Tapi ada syaratnya!" Jawabku yang membuat dia tersenyum
"Apa?"
"Kamu harus cerita sama aku kenapa nggak ada Ule di tenda!" Ucapku
Gue liat dia menghela nafasnya kasar.
______________________________
Hola! Gimana nih?? Ceritanya kurang menarik, ya?? Maafkanlah akuu...
Sama seperti yang kemarin-kemarin, aku mau say thank you buat yang udah like, comment, dan vote! Dan sorry juga kalo ada typo yang masih bertengger di sana.
Jangan bosen-bosen buat baca FFku, ya! Thank you!Peace from Author ✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunggu Aku (Ali-Prilly)
FanfictionSeorang gadis berwajah cantik bertubuh mungil yang selalu membuat orang lain gemas akan kelakuannya. Ya, dia Prillynia Latuconsina anak dari Ullyna Latuconsina dan Rizal Latuconsina yang memiliki kakak bernama Michellia Latuconsina dan Ricky Harun...