*masih Ali POV
"Li!" panggil Kirun
"Eh, iya! Gue duluan deh kalo gitu! Mau ke toilet dulu" jawabku dan segera berlalu
Pikiran masih saja terbayang dengan apa yang Kirun katakan. Apa benar Prilly Kirun adalah Prillyku?
Hufttt... Kenapa jadi rumit, ya..SKIP
"Ali!!! Ayo! Lu lama banget deh!" teriak Kaia setelah gue balik dari toilet.
"Ya maaf! Tadi ketemu temen dulu!" jawabku
"Ya udah! Ayo!" ucapnya sambil menarik tanganku
"Tunggu Kai!" ucapku menahan tangannya
"Kenapa lagi?" tanyanya dengan wajah yang udah merah
"Itu ada ortunya Prilly! Gue penasaran deh! Tadi gue ketemu Kirun abangnya, katanya sih Prilly lagi sakit. Gue mau nguping dong!" ucapku padanya
"Huh! Dasar! Ya udah sana! Jangan lama-lama!" balasnya dan aku segera berlalu untuk mendengarkan percakapan ortu Prilly dengan dokter.
"Penyakit Prilly sudah semakin parah Pak, Bu. Kita harus mengambil tindakan operasi"
"Tapi apakah dengan operasi gumpalan itu akan hilang?"
"Kemungkinan besar akan hilang, Pak. Namun, operasi tersebut juga bisa berakibat fatal seperti koma berkepanjangan"
"Tentang operasi nanti akan kami bicarakan lagi. Tolong lakukan yang terbaik untuk anak saya, dok."
"Saya akan sebisa mungkin membantu anak Bapak dan Ibu."
"Sekali lagi, terimakasih, dok. Kami permisi"
Degg
Apa lagi ini? Prilly? Penyakit? Gumpalan? Operasi? Ini terlalu rumit!
"Li!" panggil seseorang dari belakangku yang berhasil membuatku kaget
"Gue tau cepet atau lambat lu pasti bakal tau ini. Tapi satu yang gue minta, jangan sampai Prilly tau kalo lu udah tau tentang penyakitnya. Bersikaplah biasa seperti waktu lu belum tau semuanya." lanjut kak Michelle. Ya, orang itu dia.
"Tapi kenapa?" tanyaku
"Prilly nggak mau teman-temannya mau berteman hanya karena kasihan padanya. Prilly beruntung punya sahabat-sahabat yang baik terutama lu. Dia sering cerita tentang lu ke gue. Prilly terlalu sayang sama lu. Lu nggak mau kehilangan dia, kan?" lanjutnya dan aku hanya menggelengkan kepala
"Tolong jaga dia, Li. Jangan lu bawa ke langit tujuh trus lu jatuhin gitu aja. Gue gak mau adik gue sampe lecet ataupun nangis gara-gara lu. Tolong bikin dia bahagia, Li!" ucap kak Michelle sambil air mata perlahan menetes ke pipinya
"Iya, kak! Gue janji." ucapku padanya. Setelah itu aku hanya berbincang sebentar dan berpamit untuk pulang.
"Li, kenapa tuh muka? Lecek amat?" tanya Bunda saat di dalam mobil
"Gak papa kok Bun!" jawabku
"Lu harus cerita ke gue!" bisik Kaia
_____--_______
#Autor POV
"Li! Lu harus cerita!" ucap Kaia saat sudah tiba di kamar sang adik
"Kai!" ucap Ali tiba-tiba sambil memeluk kakaknya
"Eh! Apaan lu! Kaya cewe tau gak! Kalo ada masalah tuh bilang! Bukannya meluk gue kaya gini! Gatau mau banget!" cibir Kaia saat kaget melihat adiknya tiba-tiba memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunggu Aku (Ali-Prilly)
Fiksi PenggemarSeorang gadis berwajah cantik bertubuh mungil yang selalu membuat orang lain gemas akan kelakuannya. Ya, dia Prillynia Latuconsina anak dari Ullyna Latuconsina dan Rizal Latuconsina yang memiliki kakak bernama Michellia Latuconsina dan Ricky Harun...