5. HARI TERAKHIR BERSAMA MIA

773 48 2
                                    

chapter ini adalah hari terakhir Fourth dengan Mia😔, kucing kecil yang jadi sahabat baiknya itu.



🐇🐇🐇



FLASHBACK ON...」



Pukul 6 pagi si pangeran kecil dari keluarga Romsaithong nampak tengah duduk termenung dihalaman samping rumahnya. Sesekali terisak samar sembari mengelus lembut bulu seekor kucing kecil yang berada dipangkuannya. Sudah sejak kemarin malam sahabat kecilnya itu nampak lemas, bahkan kucing kecil itu juga tidak mau minum susu dan tidak mau makan.

"Mia kok bobo - bobo terus sih..Mia nyam - nyam ya?" Suara kecil Fourth ditengah isakannya. Si pangeran kecil yang minggu kemarin baru saja berulang tahun yang ke 4 itu nampak sangat bersedih menatap sahabatnya yang lemas tak berdaya.

"Astaga sayang..." Papa yang baru saja akan kedapur mendengar isakan kecil dari samping rumah langsung bergegas mengahampiri dan mendapatkan putra kecilnya tengah menangis sebari memangku kucing kesayangannya.

"Huhu!! Papa!! Mia gak mau main sama Fourth lagi! Mia bobo - bobo terus..." Kata Fourth khawatir karena teman kecilnya yang biasanya energik menjadi lemas seperti ini.

"Sayang, Mia nya sakit.. sebentar lagi kita bawa ke Dokter ya? Sekarang Fourth mandi dulu... Mia nya nanti pasti sembuh.." Kata Papa menenangkan Fourth.

"Mia..Fourth mandi dulu ya.. terus kita ke Dokter! Nanti Jangan sakit lagi ya.." kata Fourth kembali mengelus lembut tubuh Mia yang nampak sedikit bergetar.

"Cup.. cup nanti Mia pasti sembuh kok sayang.." Papa menaruh Mia ke Pet Carrier Bag dan memberinya selimut kecil agar hangat.

Fourth mengangguk pelan sembari menghapus kedua sisi wajahnya yang basah karena air matanya.

Sayangnya ditengah perjalanan ke Dokter hewan, Mia kecil sudah tidak lagi memberikan respon apapun kondisi nya semakin memburuk setelah sampai di klinik hewan, Dokter sempat mencoba untuk memeriksa dan memberikan pertolongan pertama pada Mia namun akhirnya si kucing kecil sahabat Fourth itu kembali pulang kerumah Tuhan.

Fourth saat itu tengah duduk dipangkuan Daddy ketika melihat Papa nampak sedih berbicara dengan Dokter hewan yang menangani Mia.

"Daddy.. Mia cuma bobo sebentar kan? Nanti terus bangun terus main sama Fourth lagi kan?" tanya Fourth pada Daddy.

"Iya, kita tunggu hasil pemeriksaan dari Dokter dulu ya. Nanti Mia pasti baik - baik aja." Jawab Daddy.

Namun entah mengapa Fourth merasa sesuatu hal buruk mungkin saja terjadi karena Papa menghampirinya dengan raut wajah sedih.

"Gimana keadaan Mia sayang?" tanya Daddy pada Papa yang baru saja duduk disampingnya.

Papa hanya menggeleng pelan. "The Doctor say it's too late.."

"Hm?" Fourth menatap Papa nya bingung.

Papa menghela nafasnya panjang dan memegang kedua tangan kecil Fourth.

"Sayang.. sekarang Mia nya udah gak sakit lagi.." Kata Papa tersenyum menatap Fourth.

"tapi sekarang Mia sudah gak bisa main sama kita lagi disini...Fourth kan sudah pernah main banyak sekali sama Mia.. jadi sekarang saatnya Mia main sama teman - teman barunya dilangit.. okay sayang? gapapa ya?" sambung Papa menatap Fourth yang nampak akan menangis. rupanya pangeran kecil ini menyadari kalau dia tidak akan pernah bisa bertemu lagi dengan sahabat baiknya itu.

"Fourth kan kemarin - kemarin sudah main terus sama Mia jadi sekarang gantian Mia main sama teman - temannya dilangit, Okay?" Daddy mencoba memberi pengertian untuk Pangeran kecilnya.

"HUWAAA!!! Gak!! Fourth mau Mia!! Mau Mia!!" Fourth menangis kencang dipangkuan Daddy.

Papa mencoba memeluk lembut tubuh Fourth dan membiarkan pangeran kecilnya itu sejenak meluapkan kesedihannya.

"Sayang.. Mia pasti sekarang lagi lihat Fourth loh dari langit nanti kalau Mia jadi ikutan sedih terus nangis huhuhu gitu gimana? Fourth gak mau lihat Mia sedih kan?" Kata Papa sembari melepaskan pelukan mereka dan menghapus air mata si pangeran kecil yang sudah memenuhi kedua sisi wajahnya.

Fourth hanya menggeleng perlahan.

"Nah kalau begitu Fourth jangan sedih banyak - banyak.. nanti Mia dilangit ikutan sedih." Kata Daddy.

Fourth mengangguk perlahan meski sekarang kedua mata nya masih terus mengeluarkan carian bening.

"Papa.. mau Ice cream.." cicit Fourth ditengah isakannya. Ternyata dalam kondisi apapun bagi pangeran kecil kita, Ice cream tetap nomor satu :)).

"Iya sayang, kita makan Ice cream nanti.. sekarang nangis ya udah dulu okay?" jawab Papa.

Fourth kembali mengangguk dan mulai menghapus air matanya sendiri. Setelah beberapa saat nampaknya mood si pangeran kecil sudah menjadi sedikit lebih baik.

"Teman - teman baru Mia punya bola gak Daddy? Mia kan suka kejar bola banyak - banyak.. Kalau di langit gak punya nanti Fourth kasih aja ya?" Tanya Fourth memalingkan tubuhnya untuk menatap Daddy.

Daddy dan Papa tertawa mendengar pertanyaan pangeran kecil. "Hmm.. Daddy juga gak tahu sih tapi mungkin saja dilangit ada lebih banyak bola.." jawab Daddy kurang meyakinkan. Sebenarnya Daddy juga sedikit bingung Memangnya dilangit ada bola? Ah tapi sudahlah ada atau tidak ada bola dilangit yang terpenting si pangeran kecil sekarang bisa sedikit melupakan kesedihannya.

"Nanti Fourth pokoknya mau lempar bola banyak - banyak keatas biar sampai ketempat Mia..!" jawab Fourth bersemangat. Duh sayangku padahal bola kalau dilempar keatas ya cuma bakal balik lagi kebawah 🙂 tapi gapapa lah ya asal kamu bahagia.

"Iya sayang nanti lempar bola yang banyak - banyak ya.." Jawab Papa.


Kini mereka bertiga sudah di perjalanan pulang dengan pangeran kecil yang nampak sudah tertidur pulas dipangkuan Papa, Mungkin karena tadi terlalu lelah setelah menangis.

"Phi, sepertinya kita harus adopt kitten baru buat Fourth.. Aku khawatir kalau nanti Fourth murung terus...kasihan juga pasti dia bakal selalu sedih kalau ingat Mia." Kata Papa pada Daddy yang nampak tengah fokus menyetir.

"Sebenarnya Phi kurang setuju kalau Fourth sering main sama kitten lagi.. bulu nya kan bahaya untuk anak kecil. Sebentar lagi juga Fourth kan masuk sekolah terus ketemu teman baru itu pasti bisa buat sedikit mengurangi rasa sedihnya.. jadi jangan terlalu khawatir ya sayang, pangeran kecil kita ini pintar nanti pasti dia bisa ngerti.." Jawab Daddy tersenyum sembari sekilas menatap Papa.

"Thanks Phi for always being the best husband and dad."

Cup

Satu kecupan manis dari Papa berhasil mendarat disisi wajah Daddy.

Daddy yang mendapat kecupan tiba - tiba dari Papa pun kembali tersenyum. "It's my pleasure sayang".

FLASHBACK OFF」




to be continued..

💌 [ I'm sure Daddy's really grateful to have beautiful husband like Papa and also cute Little prince Fourth🥺💝]

(+) ,, Have a GN Dear ;) ,,

Terimakasih sudah membaca ceritaku💗!

Jangan lupa meninggalkan komentar dan memberikan vote.

See you on the next chapter!

Luv yaa!





~chrisa lee🧸🥐.

ONE DAY WITH FOURTH✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang