🐇🐇🐇
Malam ini si Pangeran kecil nampak tengah bimbang. Sebenarnya si kecil Fourth ingin sekali makan Cokelat tapi takut dimarahi Papa dan kalau bilang Daddy kemungkinan juga tidak boleh. Fourth hanya duduk termenung diruang keluarga sambil menatap malas siaran kartun di iPad nya.
"What happened?" tanya Daddy menghampiri si kecil yang nampak galau.
"Daddy, Fourth sekarang sudah boleh makan Cokelat?" Tanya Fourth.
"Hm? Makan Cokelat? Nanti kalau gigi nya sakit lagi gimana?" jawab Daddy.
"Tapi kan Fourth sudah lamaaaaaa sekali tidak makan Cokelat! Pasti monster gigi nya sudah pergi jauh - jauh kok! Please! Daddy! Boleh ya?" Kata si Pangeran kecil matanya memohon lucu menatap Daddy.
Daddy tertawa gemas menatap Putra kecilnya, "Fourth sekarang coba deh tanya dulu sama Papa."
Fourth menggeleng lemah, "Nanti pasti Papa marah - marah besar sekali! Fourth gak mau!"
"Coba nanti Fourth kasih Kiss - kiss dulu ke Papa terus baru bilang kalau mau Cokelat. Nanti pasti boleh sama Papa." Jawab Daddy dengan ide cemerlangnya.
"Kalau gitu Fourth mau kasih Kiss - kiss dulu ya ke Papa! Dadah Daddy~!" Fourth langsung berlari semangat sekali menuju kamar Daddy dan Papa.
Sedangkan Daddy hanya menatap Putra kecilnya itu gemas.
Setelah bersusah payah menaikki tangga akhirnya si kecil sudah sampai didepan kamar Daddy dan Papa. Tapi Fourth masih ragu - ragu akan masuk kedalam dan hanya mengintip. Tapi tak selang berapa lama Papa menyadari kalau Fourth tengah mengintip dari balik pintu.
"Kok sepertinya ada yang mengintip dari balik pintu ya? Kucing atau Tikus itu?" kata Papa jahil.
"Hehe~" Fourth meringis menatap Papa dan berjalan menghampiri Papa yang tengah duduk cantik dikursi meja rias.
"Ada apa sayang? Kok gak langsung masuk?" tanya Papa.
"Papa, Fourth mau Kiss - kiss Papa!" kata Fourth semangat.
Papa menatap Putra kecilnya bingung tapi langsung mendekatkan wajahnya didepan Fourth bersiap untuk diberi Kiss - kiss, untung saja Papa belum pakai Night Cream.
Fourth memberi Kiss - kiss banyak sekali untuk Papa. Papa yang gemas dengan purta kecilnya itu pun langsung membawa Fourth untuk duduk dipangkuannya.
"Ada apa sayang? Kok tiba - tiba Kiss Papa banyak - banyak?" Tanya Papa yang mulai menyadari pasti ada sesuatu dengan Putra kecilnya itu.
"Fourth sudah boleh makan Cokelat belum Papa? Fourth kan sudah lamaaa sekali tidak makan Cokelat! Nanti Fourth gak bilang sama Monster gigi kalau Fourth makan Cokelat, pasti monster gigi nya gak tahu kok Papa!" Kata Fourth sungguh - sungguh.
"Tapi kalau nanti ada monster gigi lagi gimana dong? Fourth sayang mau nangis lagi karena sakit gigi kayak waktu itu?" Tanya Papa.
Fourth menggeleng cepat. "Gak mau Papa.." jawab Fourth hampir menangis.
"Hehe~!! Kalau dikit saja gak papa kok sayang! Papa cuma bercanda~" Papa mencium gemas sisi wajah Fourth yang mulai merah karena tadi akan menangis.
Fourth langsung semangat sekali menatap Papa, tidak jadi menangis.
Akhirnya si kecil Fourth makan Cokelat lagi! Meskipun cuma secuil alias sedikit sekali sih. Semoga Fourth gak sakit gigi lagi ya 😸~!
.
Si kecil Fourth bahagia sekali ketika berangkat sekolah sudah ditunggui Joshua dan juga Miko didepan kelas. Akhirnya sahabatnya sudah kembali pulih!
"Joshua! Sudah sembuh ya?" tanya Fourth berlari menghampiri Joshua dan Miko.
"Sudah dong Fourth!" Joshua meringis bahagia menatap Fourth.
"Kamu gak masuk sekolah karena jatuh dari sepeda ya?" tanya Fourth.
"Iya! Sakit sekali loh Fourth! Lihat!" Kata Joshua sembari menunjukkan luka perban di balik siku seragamnya.
"Aku dulu juga sudah pernah jatuh loh!" Kata Miko yang daritadi merasa diabaikan oleh duo bestie itu.
"Miko sudah pernah jatuh dari sepeda juga ya?" tanya Fourth.
"Bukan! Aku pernah jatuh ditempat tidur karena sudah ngantuk sekali.. terus waktu bangun sudah pagi ada suara Ayam!" kata Miko.
"Kalau itu nama nya tidur bukan jatuh!" Joshua melirik Miko malas.
Setelah beberapa saat berbincang didepan kelas kini ketiga sahabat itu sudah duduk dikursi masing - masing. Ketika tengah duduk santai tiba - tiba Aidan datang menghampiri mereka bertiga.
"Kalian pasti tidak bisa lihat kartun ya sekarang?" Kata Aidan.
"Memangnya kenapa?" tanya Miko.
Sedangkan Fourth dan Joshua memilih untuk tidak tertarik dengan Aidan.
"Aku bawa iPad loh sekarang! Pasti sekarang kalian tidak bawa ya!" Kata Aidan.
"Kata Ayah aku, kalau sekolah itu tidak boleh bawa iPad!" Joshua menatap jengkel Aidan.
"Kata Papa Fourth juga tidak boleh kok! Jadi kita tidak bawa iPad disekolah!" sambung Fourth.
"Boleh kok! Itu kan punya aku sendiri! Tunggu ya aku ambil! " jawab Aidan. Dia langsung berlari membuka tas nya.
"Ini! Bagus kan! iPad ku! Punya kalian bagus seperti ini gak?" tanya Aidan yang sudah membawa iPad mini ditangan nya.
"Punya Fourth juga bagus kok! Tapi punya Fourth tidak dibawa sekolah nanti bisa dimarahi Ibu guru." Kata Fourth.
"Kita kasih tahu ke bu guru saja yuk kalau Aidan bawa iPad di sekolah!" ajak Miko semangat.
"Coba aja! Pasti sama Ibu guru boleh!" Aidan masih saja ngeyel.
Ternyata Ibu guru Jasmine sudah datang sebelum Miko akan mengadu kalau Aidan bawa iPad. Akhirnya Aidan diberi nasehat besok lagi sudah tidak boleh bawa iPad disekolah dan iPad nya itu disita sementara diruang guru.
to be continued..
haii dear♡!
terimakasih banyak sudah setia membaca dan memberikan vote untuk Fourth and family 😗..
see yaa~
~chrisa lee🧸🥐.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE DAY WITH FOURTH✔
FanfictionCerita tentang keseharian Fourth, Putra kecil Daddy Mile Dan Papa Apo. WARN!!!!! B×B STORY HOMOPHOBIC? JUST LEAVE! THANKS.