Pagi telah tiba, Matahari pun mulai menampakkan dirinya. Dan saat itu pula, Lara terbangun dari tidurnya. Dia selalu bangun lebih awal dari kakaknya, karena dia harus mengerjakan beberapa pekerjaan rumah terlebih dahulu sebelum ia berangkat sekolah nanti.
"eunghh....." Gumamnya sambil meregangkan otot-otot ditubuhnya yang terasa pegal.
Kemudian ia berjalan menuju ke kamar mandi untuk mandi. Waktu menunjukkan pukul 05.00 wib, Lara yang baru saja selesai membersihkan diri, ia berjalan menuju balkon kamarnya untuk menikmati angin yang datang menyapa tubuhnya.
"selamat pagi semesta, semoga hari ini ada hal baik yang ingin kau bagi untukku" ucap Lara penuh harap. Setiap hari ia selalu berdo'a agar hal baik datang kepadanya. Ia juga ingin seperti kakanya yang mendapatkan bahagia, namun Lara rasa itu hanya sebuah angan belaka.
pukul 05.30, Lara mulai membersihkan rumah, selesai membersihkan rumah ia melanjutkan dengan membuat sarapan untuk ayah dan kakanya.
Tuk
Tuk
Tuk
TukSuara langkah kaki menuruni tangga, itu adalah Baskara, yang tak lain adalah ayah Lara. Ia berjalan dengan pakaian yang sudah rapi lengkap dengan sepatu dan juga jasnya. Ia berjalan disamping dapur, karena memang jarak tangga dan dapur yang tak jauh.
"Pagi pah... sarapan dulu yuk pah?, aku udah masakin buat papah sama kak eca"
"Kamu makan saja dengan eca, saya sedang buru-buru "
"Kalo gitu aku siapin bekel aja ya buat papah, nanti papah makan di kantor?" Ucap Lara sambil tersenyum
"Sudah saya bilang saya buru-buru, sudah pergi sana!" ucap baskara dengan tegas.
"O-okey ... Tapi papah jangan lupa sarapan ya? Aku gamau kalo papah sakit"
Bukannya menjawab pertanyaan Lara, Baskara malah pergi begitu saja, baginya mendengarkan celotehan Lara hanya akan membuang waktunya.
Dengan perasaan sedikit kecewa, Lara berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah, ia mengambil tasnya dan mulai menuruni tangga untuk sarapan, sesampainya di ruang makan Lara melihat Yessa sedang menikmati makanannya.
"Pagi kak eca..." Sapanya, sambil mendudukkan diri di kursi yang terdapat di meja makan
Bukannya menanggapi sapaan Lara, Yessa malah bangkit dari duduknya
"Gue udah selesai, sebelum Lo berangkat, cuci dulu tuh piring gue"
"I-iya kak, kak eca udah mau berangkat ya? Berangkat sama siapa?"
"Bukan urusan Lo" jawab Yessa ketus, Yessa pun pergi meninggalkan Lara sendirian di ruang makan.
Setelah selesai sarapan, ia mencuci piring bekas ia dan kakaknya makan tadi, lalu ia bergegas keluar rumah untuk berangkat sekolah, dia berangkat ke sekolah menggunakan angkot. Sedangkan Yessa, terkadang ia naik mobil sendiri, tak jarang juga diantar oleh ayahnya, tapi hari ini Yessa berangkat dengan temannya.
___•••___
Waktu menunjukkan pukul 06.45WIB, dan Lara kini telah sampai di sekolahnya yaitu SMA pancadarma, Lara berjalan di koridor menuju ke kelasnya namun tiba-tiba,
BRUK
Seorang laki-laki bertubuh cukup kekar menabrak dirinya dari arah belakang, hingga Lara terjatuh ke depan. Untungnya kondisi koridor masih sepi, jadinya dia tak harus begitu menanggung malu.
"Awhh...sakit" ringisan pelan keluar dari mulut Lara.
"Oh shit!" gumam lelaki itu.
"Berdiri sendiri gausah manja" setelah mengatakan kalimat itu, lelaki itu pun mulai melangkah untuk meninggalkan Lara, tanpa ada rasa kasihan sedikitpun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LARA : what is happiness?
Teen Fictiontentang luka seorang lara yang sedang mencari bahagia. Dan tentang seorang luka yang mencoba memberi kebahagiaan kepada lara. Apakah Luka akan berhasil menjadi bahagianya Lara? Atau malah justru dia akan menambah Luka Lara? Jangan berhenti sampai d...