Hari ini Lara kembali ke sekolah, ah mungkin ini akan jadi hari patah hati di SPANDA? Bagaimana tidak, Seorang Luka benar-benar berpacaran dengan Lara, dan Luka tidak akan segan-segan memberi kartu merah pada siapapun yang mengganggu mereka. Perlu kalian ketahui, Yessa sudah tidak sekolah di SPANDA sejak dirinya pindah bersama ayahnya.
"gue ga expect bakal kaya gini"
"Lara meneng anteng diem-diem dapet luka, kita yang effort habis-habisan dilirik aja engga"
"Baru aja jadi pacar cucu direktur aja udah berani bolos sehari"
"Itu privilege jadi pacarnya luka"
"Gue pengen jadi Lara coy, ah nyesel gue ga jadi cewe pendiem dan anggunly"
"Otw jadi pendiem, dan membuang reog gue"
"Udah cok, gausah dighibahin, ntar luka denger kartu merah Lo semua"
"Gapapa kali, kan ngomongnya yang baik-baik aja, yang jelek kita omongin dibelakang ntar hahaha"
"Ngehe, kena santet mampus lu pada"
"Yeu mana ada luka maen gituan"
"Lah siapa tau yekan, itu kan rahasia pribadi",
"Gapapa gue mah kalo yang nyantet luka"
Ah lihat? Semua orang iri melihat mereka berdua. "Aku duduk sini ya?" Tanya luka pada Lara yang baru saja ingin menduduki kursinya. Lara mengangguk sebagai jawaban.
Bel istirahat berbunyi, Lara sedang berada didepan lokernya untuk mengambil buku diarynya yang dia simpan beberapa waktu lalu di loker. Dia tidak ditemani luka, karena ia menyuruh luka untuk ke kantin duluan, dan nanti dirinya akan menyusul. Namun, saat loker terbuka, Lara terkejut. "Apa ini? Kenapa kotak ini lagi?" Gumam Lara. Lara pun membuka kotak tersebut dan sama seperti sebelumnya, didalam kotak itu hanya ada secarik kertas.
'You don't deserve to live quietly let alone be happy! Prepare to suffer again! '
for u Ilara Dwipa not sandykala
"Ra? Kok lama banget sih"
Lara terkejut. Namun merasa ada yang mengajaknya bicara, dia pun segera menoleh. Dengan menyembunyikan raut wajah terkejutnya.
"A-ah luka. M-maaf ya I-ini udah kok, ayo ke kantin"
"Ada apa?"
"H-ha? Ga ada apa-apa kok"
"Bohong, kenapa gugup gitu?"
"A-aku cuma kaget aja tiba-tiba kamu disini"
"Yakin cuma itu?"
"Yakin kok, udah ayo ke kantin"
"Itu apa?" Ucap luka seraya menunjuk ke arah secarik kertas yang Lara pegang. Ah sial, bagaimana bisa dia masih memegangnya?.
"Bukan apa-apa"
Luka merebut kertas tersebut dari Lara. Kini Lara hanya tertunduk lesu, Dia sebenarnya takut, dia juga bingung harus melakukan apa.
"Mulai sekarang kalau ada apa-apa, apapun itu, aku berhak tau. Jangan sembunyiin apapun, apalagi tentang ini. Kita bakal pecahin bareng-bareng siapa dalang dibalik kotak ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LARA : what is happiness?
Teen Fictiontentang luka seorang lara yang sedang mencari bahagia. Dan tentang seorang luka yang mencoba memberi kebahagiaan kepada lara. Apakah Luka akan berhasil menjadi bahagianya Lara? Atau malah justru dia akan menambah Luka Lara? Jangan berhenti sampai d...