17. Marah

4 2 0
                                    

"Gue udah ketemu dia"

"Bagus dong? Gimana? Bisa kan Lo ngejalanin tugas Lo?"

"Easy, tapi gue butuh waktu, biar dia juga ga curiga"

"Okey, secepatnya ya"

"Gue usahain, yang penting Lo ga lupa sama janji Lo"

"Tenang aja, Lo tinggal bilang nominalnya nanti gue transfer"

"Tapi tugas gue beneran cuma untuk jebak dia kan? Ga lebih?"

"Ga kok, Lo cukup giring dia ke jebakan gue, setelah itu gue yang handle"

"Oke, gue bakal coba sebisa gue"

"Bagus, udah kan? Gue harus pergi sekarang sebelum ada yang lihat gue, kalo Lo butuh apa-apa hubungin gue aja..."

"Satu lagi, save nomor gue pake nama samaran, gue ga mau dia tau identitas gue sebelum gue yang bongkar sendiri ke dia"

"Aman, udah gue lakuin"

"Oke, bye"

___•••___

"Luka!!! Turun sarapan! Udah kesiangan nih"

"Sabar Ra"

"Lama banget sih, aku masuk ya"

BRAK

Lara membuka pintu kamar luka yang tidak di kunci.

"Aaaaaaa!!"

Teriak Lara histeris, melihat luka hanya memakai handuk sepinggang saja.

"Astaga! Ra kenapa sih?"

"Itu tutupin luka!!"

Luka pun langsung menyambar seragam sekolahnya dan memakainya.

"Udah ra udah"

"Buruan! Udah jam berapa nih"

"Santai aja kali Ra, baru setengah 7 juga"

"Ya tetep aja, nanti kamu kan makannya lama, udah buruan turun, aku mau ngasih makan kak raga dulu"

Iya, raga sudah keluar dari rumah sakit sejak semalam. Kondisinya sudah stabil, hanya belum boleh terlalu banyak beraktivitas, apalagi aktivitas yang berat.

"Ini pacarnya ga disuapin?"

"Mau?"

"Mau dong"

"Kapan-kapan ya"

"Yahh gitu"

"Udah ah sana sarapan"

___•••___

"Kak raga"

"R-ra?"

"Ini sarapan dulu ya, abis ini obatnya diminum biar cepet sembuh"

"Udah sembuh kok ra"

"Iya deh iya, udah nih makan dulu, aku suapin ya"

"Ga usah Ra, aku bisa sendiri"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUKA LARA : what is happiness?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang