14. Alika

6 2 1
                                    

"Alika kan?" Ucap Kakek adi secara tiba-tiba

"E-eh k-kakek?"

"Akan saya ceritakan, dengan satu syarat"

"Syaratnya?"

"Syaratnya, setelah kamu tahu semuanya, tolong tetap disamping luka, karena setelah saya perhatikan, kamu cukup berpengaruh untuk menenangkan luka"

"H-hanya itu kek?"

Kakek Adi hanya mengangguk sebagai jawaban. Mereka pun duduk di meja makan, dan kakek Adi memulai ceritanya. "Mungkin kamu belum tahu, kalau luka itu memiliki Kepribadian ganda, yang kamu lihat selama ini adalah luka"

"W-waktu kakek mengajak saya kerumah?"

"Sama, dia itu luka, hanya saja saat itu Traumanya kambuh, dan hebatnya kamu bisa memenangkannya"

Flashback on.

"Papa, Alika mau main sama kak luka ya"

"Hati-hati ya sayang, kalau kak luka tiba-tiba berubah kamu lari aja panggil papa ya?"

"Siap pah, aku ke kamar kak luka dulu ya"

"Iya sayang"

"Kak luka!!!! Bukainn!!! Main yuk!!!"

"Kak luka kak luka kak luka"

"Kak luka, tok tok tok yuk buat boneka salju"

Luka membuka pintu kamarnya.

"Di Indonesia ga ada salju Lika"

"Yaudah berati kita bikinnya boneka es batu"

"Boleh juga tuh, nanti dicampur sama sirup, susu, buah. Beh nanti kita jual di lampu merah"

"Aku jualan kak luka ngamen ya"

"Loh kok ngamen sih? Ga ada yang bagusan dikit apa?"

"Ya gimana ya, lagian kak luka sih sering nyanyi-nyanyi ga jelas, lagian itu jadi pengamen tuh paling cocok buat kak luka, itu tuh awal mula untuk menjadi seorang Musisi papan selancar"

"Musisi papan atas kali, yakali papan selancar, ga sekalian aja tuh papan catur"

"Yeu masih mending juga"

"Yaudah Yuk kak turun"

"Iy-argh"

"K-kak? Yee kesurupan ente? Bismillahirrahmanirrahim asyhadual-"

BRUK

Luka mendorong tubuh Alika untungnya Alika tidak oleng.

"Anjir reognya keluar"

"Papahhh!!!! Kak luka reognya keluar!!!"

Alika berlari menuruni tangga untuk mencari ayahnya. Namun ayahnya tidak ada di sana. luka sedari tadi ternyata mengikuti Alika. Alika kebingungan dirinya malah menuju ke dapur.

"Aduh anjir bego apa sinting sih ngapain kedapur dah"

Tanpa Alika sadari ternyata luka sudah memegang pisau yang siap ia goreskan ke tangannya.

"Em...aduh papah dimana lagi nih ah"

"Em kak? Kak luka? Kak luka kan ya?"

"I think you already know me, and I don't luka"
(Saya pikir kamu sudah mengetahui saya, dan saya bukan luka)

LUKA LARA : what is happiness?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang