Drrttt... drrttt
Ponsel Lara berdering karena ada paggilan masuk, panggilan itu dari Syeila, padahal jam baru saja menunjukkan pukul 04.30 pagi tapi Syeila sudah mengganggu ketenangannya saja. Dia buru-buru mengangkat telepon dari Syeila, ya daripada harus mendengarkan ceramahnya di kelas nanti?
"Araaaaaaa!!!!!"
"Astaga Syeila, pelan-pelan aja kali, aku juga denger"
"Hehehe... Iya maap, takutnya kalo Lo belom bangun"
"Kalo aku belum bangun, aku ga akan mungkin angkat telepon kamu kali sye, oh iya ada apa? Tumben pagi-pagi nelfon?"
"Gawat pokoknya ini mah Ra, Lo tugas biologi udah belom?"
"Hmmm bau-bau minta contekan nih"
"Hehe... Boleh ya ra? Plissss, gue mohon sama Lo"
"Nanti disekolah aja ya sye, aku mau mandi sekalian beresin rumah"
"Wah siap bestikuu yang paling cantik seduniaa, terimakasih banyak ndoro Putri"
"Hm... Udah ya sye"
Ia memutuskan panggilan tersebut, dan bergegas untuk mandi. Seperti biasa, sebelum ia memulai aktivitasnya, Lara menghampiri balkon untuk menyapa semesta.
"Selamat pagi semesta, ah cape juga ya nyapa kamu tiap hari, tapi kamu ga ngerespon apapun, ga heran sih, keluarga aku aja ga nanggep aku, apalagi orang lain? Iya kan?. Tapi seperti biasa tolong beri aku sedikit hal baik ya" ucapnya penuh harap.
Ia memulai aktivitas seperti biasanya mulai dari membersihkan rumah dan membuat sarapan. Setelah selesai membuat sarapan ia berjalan menuju ke kamarnya untuk berganti baju. Ia berjalan menuju ruang makan untuk sarapan. Namun langkahnya terhenti saat suara berat menyambutnya.
"Tidak usah ikut sarapan! Berangkat saja sana! Ingat kemarin kamu tidak memasakkan makanan untuk kami! Jadi kamu tidak boleh makan hari ini!"
Deg... Oh ayolahhh bahkan dirinya sudah tidak punya tenaga karena tidak tidur semalam. Bisa-bisa dia pingsan di sekolah nanti.
"M-maafin Lara pah, Lara minta maaf"
"Saya sudah muak mendengar permintaan maaf dari kamu! Buat apa kamu minta maaf! Tapi kamu tidak berubah sama sekali!"
"Udahlah pah, lanjutin aja makannya, gausah ngladenin dia" ucap Yessa yang sedang sarapan bersama dengan Baskara.
"Mending Lo cepet berangkat deh, gue juga mual liat muka Lo lama-lama"
"Oh iya Lo ada liat buku sosiologi gue ga?"
"A-ah iya ini kak"ucapnya sambil memberikan sebuah buku yang kakaknya berikan tadi malam.
"Kok buku gue bisa ada di Lo?"
"B-bukannya kak ec-..."ucapannya terhenti kala eca menginjak kakinya untuk memberikan kode agar Lara tidak buka suara.
"B-bukannya kak eca tadi malem kelupaan ya bukunya ada di meja tengah, jadi aku simpenin"
"Y-yaudah kak, pah, Lara berangkat sekolah dulu ya?"
Lara berjalan gontai ke luar rumahnya. Namun dia dikejutkan dengan seorang remaja laki-laki yang sedang berdiri di depan mobilnya sambil menatap Lara.
"L-luka? K-kamu ngapain kesini?"
"Mau jemput Lo, hari ini kita berangkat bareng"
"Gausah, a-aku bisa naik angkot di depan kok"
"Gue udah dateng kesini, dan Lo malah milih naik angkot?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LARA : what is happiness?
Teen Fictiontentang luka seorang lara yang sedang mencari bahagia. Dan tentang seorang luka yang mencoba memberi kebahagiaan kepada lara. Apakah Luka akan berhasil menjadi bahagianya Lara? Atau malah justru dia akan menambah Luka Lara? Jangan berhenti sampai d...