The wedding

619 59 3
                                    

"Samantha Walker apakah kau bersedia untuk menerima Sean Wilson sebagai pasangan hidupmu? Bersamanya sampai hari tua serta memberikan tanggung jawab yang sudah semestinya kau berikan kepadanya?" Tanya pendeta

Dahi Matteo mengernyit "Samantha Walker? Nama belakangnya seperti tak asing bagiku, tapi aku lupa" batin Matteo

"Aku bersedia"

"Dan Sean Wilson apakah kau juga bersedia menerima Samantha Walker sebagai pasangan hidupmu, melayani dan mendampinginya hingga hari tua?"

Sean terlihat membuat jeda saat pendeta bertanya padanya.

Ada keraguan dan kekhawatiran yang tercetak jelas di wajah cantik Sean yang kini terlihat pucat pasi karena harus terjaga semalaman.

Sean menengok kesamping, menatap ke arah lain dimana Matteo berada untuk menyampaikan kegelisahannya.

Matteo tersenyum lalu mengangguk, tanpa suara ia menggerakkan bibirnya mengatakan "bersedia" mencoba meyakinkan putrinya.

Sementara itu pendeta dengan sabarnya masih menunggu, memberi waktu agar Sean menjawabnya.

"A-aku bersedia.." lirih Sean terdengar lemah

Sontak pendeta tersenyum lega, lalu berucap "Baiklah, saat ini kalian ku umumkan sebagai pasangan" membuat beberapa orang di altar gereja ini bahagia.

"Silahkan cium istrimu Samantha Walker" perintah pendeta

Samantha seperti enggan untuk memulai ciumannya.

Sean mengalah, kakinya mulai berjinjit untuk meraih bibir wanita dingin itu.

Samantha dengan terpaksa menutup kedua matanya, menerima ciuman Sean.

Hanya menempel.

Bibir lembut Sean dapat Samantha rasakan dibibirnya.

Sontak Sean merasakan tubuhnya berdesir dengan hebatnya, seperti ada aliran listrik yang menjalar dari bibir menyebar ke seluruh tubuhnya.

Meski hanya menempel, namun ciuman ini terasa mendebarkan bagi Sean.

Pernikahan mendadak dengan Samantha seperti mimpi baginya.

Waktu seakan berjalan melambat, membuat ciuman keduanya terasa begitu lama.

Samantha merasakan keanehan pada dirinya sendiri saat Sean menciumnya.

Ada rasa yang menjalar dengan lancangnya, membuat Samantha merasakan sensasi aneh.

Namun ia bingung menamai rasa itu.

"Samantha" panggil Sean dengan lemah melepaskan ciumannya.

Mata keduanya kembali terbuka dengan sempurna.

"Ya"

Sean menatap lekat wajah Samantha yang mana semakin membuatnya gugup.

Tangan Sean dengan sendirinya menyentuh rahang Samantha, seraya tersenyum haru.

Perlahan pandangan Sean mulai mengabur, wajah Samantha dihadapannya semakin tak jelas.

Pertahanan Sean luruh, ia tak sanggup menopang tubuhnya lagi.

Samantha dengan reflek yang bagus merengkuh tubuh Sean yang akan jatuh.

Wajah datar Samantha sontak berubah menegang, ia terlihat khawatir meski orang lain yang melihatnya tak akan menyadarinya.

"Archi kemari!" Perintah Samantha dengan gusar

Matteo bergegas mendekat, melihat keadaan putrinya.

Tubuh Archi bergetar, ketika panggilan Samantha terdengar menakutkan.

Personal Hell Gxg On Going.. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang