Agatha pov
Perasaanku seketika hancur berkeping-keping ketika melihat orang yang kucintai telah mengikat hatinya diperkuat dengan cincin dijari manisnya.
Aku tidak bisa menahan sesak yang begitu nyata, seperti ada benda tajam yang menghujam jantungku saat wanita bernama Sean mengatakan jika ia adalah istri Samantha.
Perasaanku berkecambuk karena harus mengalami kegetiran ini, yang sama sekali tak pernah ku bayangkan akan terjadi.
Aku pikir Samantha akan tetap menungguku tapi nyatanya ia akhirnya berpaling dengan wanita lain.
Aku tahu ini salahku.
Kejadian itu bermula pada malam kelabu, dan aku ingat betul bertepatan dengan bulan Desember pada musim dingin tepatnya 7 tahun yang lalu, aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Samantha bukan tanpa alasan.
Aku ber-alibi hanya ingin fokus pada pendidikanku, tapi fakta yang sebenarnya adalah aku berselingkuh dengan pria lain tanpa sepengetahuan Samantha.
Karena aku tidak ingin menyakiti hati Samantha terus menerus secara diam-diam, akhirnya aku lebih memilih untuk melepaskan Samantha.
Sialnya pria yang kupilih justru hanya berpura-pura mencintaiku, ia mencoba menggantikan posisi cinta samantha di hatiku dengan perlahan-lahan.
Dan hal itu berhasil.
Setelah diselidiki ternyata pria yang ku pilih hanya membutuhkan informasi tentang ayahku yang notabenenya sebagai mafia.
Pria bernama Teo bermarga Scot sebagai mata-mata rival ayahku yang ditugaskan untuk menggali informasi dan mencari kelemahan ayahku.
Aku mendapat balasan yang sesuai atas perbuatanku karena sudah meninggalkan Samantha.
Aku bodoh, dan ceroboh.
Cinta yang Samantha beri justru aku sia-siakan.
Aku harus kehilangan cinta pertamaku, teman sekaligus pelindungku selama ini.
Flashback on
Aku memainkan jariku gugup, memberanikan diri menatap Samantha meski mataku seringkali lemah karena keindahan serta kuatnya sorotan mata elangnya. "Aku ingin hubungan kita berakhir" ucapku mengeluarkan kalimat menyakitkan tersebut
Samantha sontak menatapku sendu dengan ekspresi wajah terkejutnya yang dengan jelas dapat kulihat. "Tapi kenapa Agatha..?" tanya Samantha kecewa seraya mengerutkan dahinya kebingungan
Kini wajah Samantha terlihat merah padam menahan amarah yang tak tertahankan karena aku yakin banyak pertanyaan muncul dipikirannya.
Saat kalimat terlarang itu ku ucapkan entah kenapa aku menjadi gelisah, ada segelintir keraguan yang menahanku untuk tidak melakukan hal gegabah seperti ini.
Aku lalu menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan keraguanku. "Aku hanya ingin fokus pada pendidikanku Samantha.." bohongku dengan terpaksa
Samantha sontak menatapku nanar seraya mengusap kepalanya frustasi, dapat kurasakan jika keputusanku ini membuat suasana hatinya berantakan. "Baiklah Agatha, akan ku turuti semua maumu" pasrahnya dan berlalu pergi dengan kekecewaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Hell Gxg On Going.. ✔
RomanceSamantha, selagi aku masih bernyawa harapan cinta itu masih ada.