Archi kini duduk dengan client yang baru saja datang, biasanya Samantha sendiri lah yang menghadapi setiap clientnya.
"Bossku sedang tak enak badan, untuk itu diskusikan permasalahanmu padaku tuan" ucap Archi sopan
"Jadi mafia bisa sakit juga ya?" Gurau clientnya
Archi menggertakkan giginya geram. "Jaga bicaramu tuan, orang yang kau buat lelucon itu adalah salah satu mafia tersadis"
Client tadi bergidik ngeri, menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Ah maaf aku hanya mencairkan suasana"
Archi memutar kedua bola matanya karena clientnya terlalu berbelit-belit hanya membuang-buang waktunya. "Bisa kau katakan saja apa tujuanmu?" Tanya Archi
"Aku ingin membunuh rakyat biasa yang mengancam posisi jabatanku, apa kau bisa melakukannya?"
Archi tersenyum miring, sudah bisa menebak jika pria paruh baya yang sedang ia hadapi adalah kacung pemerintah yang rakus dan tamak. "Sayangnya kami akan melindungi rakyat biasa, meskipun kita mafia tapi musuh kita yang sebenarnya adalah pemerintah dan orang-orang bodoh yang bekerja didalamnya hanya untuk kepentingan sendiri"
Pria paruh baya itu sontak tercengang dan ketakutan dengan penjelasan Archi barusan. "Jadi.. kau tidak bisa membantuku ya?" Ucap pria paruh baya dengan gemetaran
Archi berdecak dengan seringai evilnya. "Aku akan membantumu menyelesaikan masalahmu dengan cepat tuan"
Dor!
Archi menembak pria itu begitu saja.
"Ambil semua barang berharga pada mayat itu lalu buang mayatnya" perintah Archi pada bawahan-bawahannya
"Baik tuan"
Mafia dikenal dengan seseorang yang melakukan tindak kriminal dan kejahatan.
Tapi Samantha berbeda, ia justru memberi uang hasil dari pekerjaannya pada rakyat tak mampu dari harta rampasan, bayaran membunuh, penjualan senjata ilegal serta obat-obatan terlarang.
Samantha tak akan segan-segan membunuh orang-orang yang menindas rakyat biasa apalagi rakyat tak mampu.
Meskipun bantuan yang Samantha berikan terbilang uang kotor, Samantha tak peduli sama sekali, setidaknya ia lebih peduli daripada orang-orang yang jelas mampu dengan materinya tapi tak mau membantu sesamanya.
Sudut pandang akan berbeda ketika kita melihat dari sisi lain, karena orang yang kita kira jahat terkadang mempunyai kebaikan yang tak pernah kita ketahui.
Sementara itu Sean di dalam kamarnya sontak terlonjak kaget ketika mendengar suara tembakan dari arah ruang tamu.
Sean terlihat panik, ia langsung menatap Samantha. "Samantha apa kau mendengarnya?"
Samantha mengangguk dengan santainya. "Hanya suara tembakan"
Sean memutar kedua bola matanya, ia tak habis pikir Samantha bisa sesantai itu. "Ck dasar Samantha walker"
Saat menyebut nama Samantha dengan lengkap, Sean kini baru sadar ia sudah menyandang marga Walker membuat pipinya bersemu merah menahan malu sekaligus senang.
Sean buru-buru mengontrol dirinya lalu membuka perban dan mengganti kapas baru untuk membalut luka Samantha. "Ku rasa lukamu sudah mulai mengering"
"Hm" sahut Samantha yang hanya berdeham
Kini tangan lentik Sean dengan telatennya mengoles salep agar luka Samantha cepat mengering.
Perhatian Samantha kini tertuju pada Sean, ia memandangi wajah Sean yang sangat serius dengan kegiatannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Hell Gxg On Going.. ✔
Storie d'amoreSamantha, selagi aku masih bernyawa harapan cinta itu masih ada.