Another side

525 51 6
                                    

Sean tak henti-hentinya menangis pilu, seraya menatap Samantha sendu karena hingga sekarang kondisinya semakin kritis.

Dokter pun panik, buru-buru menghampiri ruangan Samantha karena detak jantung Samantha semakin melemah.

"Maaf nona Sean, anda harus menunggu diluar" ucap suster

"Tap.."

"Ayo nona Sean ini demi kebaikan nona Samantha" ajak Archi keluar

Kini Sean hanya bisa pasrah, melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Samantha.

Beruntung pintu ruangan Samantha memiliki kaca, Sean lalu menggunakannya untuk melihat Samantha.

Dokter dan beberapa suster dengan cekatan melakukan tugasnya, mengerumuni Samantha hingga Sean kesulitan melihat wajah Samantha.

Tubuh Sean bergetar hebat beserta peluh yang menghiasi wajah cantiknya itu, karena kini suasana berubah tegang dan mendebarkan seketika.

Pemandangan dihadapan Sean itu sangat menyakitkan matanya, ia tak tega melihat Samantha seperti itu.

Setelah berupaya dengan semaksimal mungkin, usaha dokter membuahkan hasil dan akhirnya pendarahan Samantha dapat diatasi.

Dokter lalu menghembuskan nafasnya lega.

"Sean"

Karena merasa ada yang memanggil namanya, Sean lalu menengok kebelakang melihat arah suara berasal.

"Ayah?" Ucap Sean tak percaya sekaligus senang melihat Matteo sudah berada di belakangnya. "Sejak kapan ayah disini?" Tanya Sean menghadapkan tubuhnya agar sopan.

"Baru saja" jawab Matteo lalu memeluk putrinya itu dengan kerinduan yang sudah parah. "Ayah mendapat informasi dari pesuruh ayah jika Samantha kecelakaan, untuk itu ayah kemari untuk memastikan kondisi Samantha serta kondisimu" jelas Matteo

"Terima kasih ayah" ucap Sean dalam pelukannya

Setelah puas melepas rindu, Matteo lalu melepaskan pelukannya.

"Nona Samantha berhasil melewati masa kritisnya, kini kita hanya bisa menunggu hingga ia siuman" ujar dokter sontak membuat Sean tersenyum haru.

"Ayo ayah kita lihat Samantha" ajak Sean

"Maaf, tuan Matteo dilarang menemui nona Samantha" potong Archi mencegah Matteo

Sean sontak marah mendengar kalimat larangan Archi, ia tak habis pikir ayahnya sendiri dilarang menemui Samantha.

Sementara itu Matteo hanya tersenyum kecut mendengarnya, dan hanya bisa pasrah.

"Kenapa Archi? Apa ada yang salah?" Tanya Sean bertubi-tubi

"Tidak usah dipikirkan, mungkin Samantha memang membutuhkan privasi" Sela Matteo mencoba memadamkan amarah putrinya.

"Maafkan saya nona Sean, perintah adalah perintah" jawab Archi

"Ayah harap Samantha baik-baik saja dan segera pulih, ayah harus pergi karena ada urusan" pamit Matteo membuat Sean sedih seketika. "Jaga dirimu baik-baik Sean" ucap Matteo lalu meninggalkan putrinya.

Dengan suasana hati yang sudah tak karuan, Sean melenggang acuh kembali memasuki ruangan Samantha.

Sean lalu duduk di kursi tepat di samping Samantha sedang terbaring dengan perasaan lega karena Samantha baru saja melewati masa kritisnya.

Tok tok

Tiba-tiba ketukan pintu terdengar membuyarkan lamunan Sean.

"Masuk" ucap Sean mempersilahkan.

Personal Hell Gxg On Going.. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang