Setelah berhari-hari dengan telaten merawat Samantha, Sean kini bahagia akhirnya Samantha sembuh total dengan luka-lukanya yang sudah mengering meski terdapat bekas dibeberapa bagian ditubuh Samantha.
Pagi ini Samantha sudah terjaga dari tidurnya namun enggan membuka matanya, tangannya kini sudah berkelana mencari-cari sosok yang semalam sudah memeluknya erat disisi sebelahnya.
Saat tahu istrinya sudah tak ada disisinya, Samantha sontak membuka matanya dan beringsut duduk seraya mengumpulkan nyawanya.
"Sean.." panggil Samantha
"Aku disini Samantha" saut Sean dari arah kamar mandi membuat Samantha lega entah kenapa setelah mendengar suara Sean.
Tak lama Sean lalu keluar dari kamar mandi dengan bathrobe yang sudah melekat ditubuh rampingnya serta rambutnya yang basah dan tergerai membuat kesan sexy.
Samantha keheranan karena Sean sepagi ini sudah mandi melakukan ritual bersih-bersihnya.
Tahu Sean ingin memakai baju, Samantha beranjak bangkit dari duduknya lalu melangkahkan kakinya menuju balkon.
Untuk pertama kalinya Samantha bangun sepagi ini, ia sendiri bingung kenapa merasa gelisah ketika Sean tak disampingnya.
Samantha lalu menghembuskan nafasnya perlahan sambil menikmati udara segar dipagi hari ini dan mencoba mencerna apa yang terjadi.
Tiba-tiba tangan yang ukurannya lebih kecil dari tangan Samantha melingkar lembut memeluk Samantha dari belakang, sontak membuat Samantha tersentak kaget dalam diamnya.
"Kenapa disini?" Tanya Sean memejamkan matanya menikmati pelukannya pada tubuh kokoh Samantha
Samantha menengokkan kepalanya menyamping, melihat Sean terpejam dengan nyamannya memeluknya erat. "Agar tak melihatmu berganti pakaian"
Detik itu juga Sean tersenyum simpul mendengar jawaban Samantha yang entah kenapa terdengar lucu. "Kenapa memangnya? Aku istrimu kan?"
Samantha lalu membalikkan tubuhnya menghadap Sean, sontak membuat Sean terpengarah kala Samantha menarik pinggang Sean semakin merapatkan tubuh Sean pada tubuhnya.
Samantha tersenyum miring melihat Sean yang kini gugup meski dengan sentuhan sederhana barusan, kegelisahan Sean terlihat jelas dari pupil matanya yang membesar. "Kau istriku bukan?" Tanya Samantha licik membalikkan perkataan Sean
Sean mencoba mengontrol dirinya yang sudah tak karuan lalu memberanikan diri untuk menatap Samantha meski jantungnya sudah kacau berirama. "I-iya"
Samantha tersenyum sinis lagi karena Sean terbata-bata menjawabnya. "Aku hanya menyentuhmu seperti ini saja kau sudah tak terkendali, bagaimana jika aku melihatmu mengganti pakaian?"
Sean tak bergeming karena pernyataan Samantha memang benar adanya, ia tak bisa menjawab apa-apa sekarang.
Dengan acuhnya Samantha melenggang pergi melepaskan sentuhan lekatnya tanpa rasa bersalah. "Aku ingin mandi"
Sean hanya bisa menghembuskan nafas beratnya dengan pasrah, karena Samantha dengan teganya membuat dirinya frustasi dan hilang kendali secara bersamaan.
Sean lalu melenggang pergi juga kembali menuju kamarnya untuk menyiapkan pakaian Samantha.
Sean membuka lemari baju milik Samantha yang didalamnya hanya ada warna hitam dan putih saja.
Sudah menjadi kebiasaan rutin bagi Sean untuk menyiapkan pakaian dan sarapan untuk Samantha.
Setelah mengambil kemeja putih dengan bawahan celana hitam, dasi kupu-kupu dan rompi hitam, Sean lalu menaruhnya diatas ranjang milik mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Hell Gxg On Going.. ✔
RomanceSamantha, selagi aku masih bernyawa harapan cinta itu masih ada.