"Sean.." panggil Gwen dengan suara cukup lantang membuat Sean buru keluar dari ruangan Samantha karena khawatir akan mengganggu yang lainnya.
Gwen mencoba menerobos masuk, namun ditahan oleh Archi karena takut akan membahayakan Samantha.
"Kau siapa? Ini rumah sakit kau tidak boleh membuat keributan" Archi mengeraskan rahangnya, tak suka dengan kelancangan Gwen yang ingin masuk begitu saja.
"Aku teman Sean" jawab Gwen
"Lepaskan dia Archi" perintah Sean
"Tap.."
"Ini perintah dari istri bosmu" ucap Sean kali ini terlihat menakutkan membuat Archi segera melepaskan tangannya pada Gwen.
Gwen tersenyum menang pada Archi, akhirnya Sean datang dengan tepat waktu untuk menyelamatkan dirinya.
"Kau boleh melarang ayahku, tapi tidak dengan sahabatku" Sean menatap tajam mata Archi kemudian menarik tangan Gwen lembut berlalu memasuki ruangan Samantha.
Gwen kini bisa bernafas lega setelah perdebatan dirinya dengan Archi yang cukup menguras emosinya barusan.
"Untung saja pria itu tampan, jika tidak aku sudah melayangkan tamparan ku padanya" ujar Gwen
"Dasar penikmat fisik" cela Sean membuat Gwen menyeringai kikuk membenarkan perkataan Sean. "Gwen kau cepat sekali sampai disini"
Gwen lalu memutar kedua bola matanya malas. "Kau tidak ingat jika sahabatmu ini selalu on time Sean?" Gwen berdecak setelahnya, sedangkan Sean hanya bisa tersenyum lucu melihat ekspresi kesal sahabatnya itu.
Gwen kini mengalihkan pandangannya pada sosok yang sedang terbaring, menatap Samantha dengan iba karena kini Samantha terlihat penuh luka di sekujur tubuhnya.
Sean menggenggam tangan Samantha erat menghantarkan kasih sayang yang begitu dalam berharap Samantha segera siuman.
"Sean" panggil Gwen
"Iya Gwen?"
"Sekarang aku benar-benar melihat betapa besarnya cintamu pada Samantha" ujar Gwen
Sean tersenyum kecut mengingat cintanya hanya sepihak membuat hati Sean nyeri ketika menyadarinya.
Karena ada kehadiran Gwen kini Sean mempunyai teman untuk berbincang sambil menunggu Samantha siuman.
Suasana tak hening dan sesepi sebelumnya karena Gwen dengan ajaibnya bisa membangun suasana menjadi menyenangkan.
Kehadiran Gwen seperti hiburan tersendiri untuk Sean, Gwen dengan mudahnya membuat Sean tersenyum dan kesal secara bersamaan.
Hampir berjam-jam perbincangan keduanya mengalir dengan asiknya seperti tak ada bosannya.
Tiba-tiba Sean merasakan pergerakan jari Samantha ditangannya, sontak Sean membelalakkan matanya senang.
"Lihat Gwen! Jari Samantha bergerak"
Dan benar saja, Gwen melihat apa yang Sean rasakan.
Gwen pun ikut senang.
Kelopak mata Samantha kini perlahan membuka dengan sempurna seraya menyesuaikan cahaya yang begitu menyilaukan mata.
"Samantha.." lirih Sean memanggil Samantha
Samantha tiba-tiba mencabut alat bantu pernafasannya yang melekat di hidungnya serta mulutnya membuat Sean dan Gwen terkejut.
"Kalian siapa?" Tanya Samantha membuat Sean dan Gwen kebingungan
"Ini aku Sean istrimu"
"Istri?" Samantha tampak berpikir keras sembari memegang kepalanya yang terasa sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Personal Hell Gxg On Going.. ✔
RomanceSamantha, selagi aku masih bernyawa harapan cinta itu masih ada.