Such a beautiful

498 49 5
                                    

Setelah ciuman itu Samantha dengan kebingungannya merasakan sesuatu yang seakan meletup-letup di dalam dirinya.

Samantha membingkai wajah cantik Sean seraya mengunci tatapannya dengan lekat dan dalam.

Degupan jantung keduanya saling bersahutan seperti memenuhi ruangan, mengalun indah bak musik alami.

"Apa selama ini aku sudah menjadi pasangan yang baik?" Tanya Samantha memecah keheningan

Sean mengerjapkan matanya bingung ingin menjawab apa. "Ku rasa kau cukup baik untukku Samantha" paksa Sean memperlihatkan senyumnya dengan terpaksa. "Hanya saja.." Sean ragu ingin melanjutkan kalimatnya.

"Katakan padaku" pinta Samantha

Sean lalu menghembuskan nafasnya panjang mencoba mengeluarkan beban yang ada di dadanya dan memberanikan dirinya untuk mencurahkan isi hatinya selama ini.

"Aku masih bingung kenapa kau menjadikanku istrimu, sebelum kau amnesia aku tidak pernah merasakan kedekatan kita seperti ini. Aku merasa diabaikan dan tak diinginkan" jelas Sean sendu

Samantha kini bungkam karena penjelasan Sean yang begitu menyedihkan baginya, ia sangat terpukul dengan apa yang sudah dilakukannya pada Sean.

Sean terdengar jujur ketika mengungkapkannya membuat Samantha iba sekaligus menyesal, pancaran kegelisahan dari binar mata Sean sudah cukup untuk menunjukkan lukanya.

Samantha lalu dengan lembut menarik Sean untuk berbaring disampingnya.

Sedangkan Sean menurut begitu saja seraya menikmati sensasi gugup yang mana mulai kembali menyeruak memenuhi hati Sean.

"Aku lebih suka sosokmu yang seperti ini Samantha" ujar Sean membuat Samantha mengangkat aslinya bingung

"Kenapa?" Tanya Samantha mendekatkan wajahnya mencoba mengikis jarak antar dirinya dengan Sean.

Sean mulai kelabakan karena lagi-lagi Samantha membuatnya senam jantung setiap saat. "Entahlah Samantha, perlakuan mu berbanding terbalik 360° sebelum amnesia"

Samantha mulai menarik kesimpulan karena pernyataan Sean. "Jadi kau ingin aku amnesia selamanya?"

"Bu-bukan begitu.. hanya saja aku menyukai perlakuan lembutmu yang seperti ini. Dan aku akan tetap mencintaimu bagaimanapun dirimu" jelas Sean

"Kenapa kau terbata-bata seperti itu?" Tanya Samantha mengernyitkan keningnya

"Karena jarak yang begitu dekat ini, deru nafas beratmu serta tatapan lekatmu membuatku salah tingkah" Sean lalu membuang tatapannya merasa malu sudah mengatakan hal tersebut.

Sementara itu Samantha langsung mengangkat dagu Sean agar kembali menatapnya, entah kenapa Samantha tak suka jika Sean tak menatapnya.

"Apa separah itu efek yang ku sebabkan?" Tanya Samantha lalu Sean mengangguk pasrah

Tok tok

Tiba-tiba ketukan dari pintu kamar terdengar membuat Sean segera beringsut menjauh dari Samantha namun dengan cepat Samantha menahannya.

"Masuk" ucap Samantha menyauti seseorang yang mengetuk pintunya. "Biarkan seperti ini" perintah Samantha agar Sean tak bergerak seperti barusan.

"Tapi aku malu.."

"Kau istriku dan jangan membantah"

Sosok yang mengetuk pintu lalu menampakkan wajahnya, memasuki kamar dengan beberapa langkah saja.

Archi lalu membungkuk sebentar memberi hormat pada Samantha. "Maaf mengganggu waktu kalian, aku hanya ingin menyampaikan ada client penting yang datang"

Personal Hell Gxg On Going.. ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang