Rembulan gelap disinari pendar kenangan
Menyala tiba-tiba setelah ratusan purnama
Menuntunku menelusuri jejak-jejak langkahDi perjalanan, kulihat pepohonan, sawah, dan ladang
Dimakan gedung-gedung perindustrian yang mengularAku melihatmu,
Melalui hitamnya aspal yang kau lindas tiap pagi, siang, dan malam hari
Aku melihatmu,
Melalui jalanan yang tiap hari kau lewati
Dan aku masih melihatmu,
Melalui tempat yang selalu kau datangi.Pulau kapuk, 20.7.23
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Kehidupan
PuisiIni tentang curahan isi hati yang tak terbendung lagi. Sebuah ramuan hujatan, makian, kerinduan, kesedihan, kekecewaan, dan harapan. Selami aku..