Hei kau sang air danau!
Akulah samudra yang berombak besar
Badai besar melandakuHei kau sang air danau!
Nyaman ya jadi engkau?
Tenteram di sana?
Aku? Kacau oleh ombakDi palung samudra aku sembunyi
Kau? Bersantai ria oleh riak gelombang yang tenang
Merasa menangkah dirimu?
Aku tertekanHei penyusup!
Menjauh! Pergi!
Karna dekat menyakitkan
Karna jauh mengobati
Jarak, perpisahan, dan lari
Jadi penghapus sayatan luka hatiSial!
Tak mampu enyahkan
Bravo!
Kau usik ketenangan
Keparat!
Kau sinari relung gelap
Malang!
Tak mampu keluarkanWaktu membawa uap air menumbuhkan tunas
Sinar mata dan gelombang suara menjadi unsur hara
Ku tak kuasa mencabut sang tunas
Biarlah sang waktu yang mematikannyaSamudra bergelut dengan ombak
Sedangkan sang danau tak bermuara ke samudra
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Kehidupan
PoetryIni tentang curahan isi hati yang tak terbendung lagi. Sebuah ramuan hujatan, makian, kerinduan, kesedihan, kekecewaan, dan harapan. Selami aku..