3

730 61 5
                                    

Besok harinya berjalan seperti biasanya. Namun Raska kesal atas sikap sang ayah, si ayah menyuruh nya untuk berangkat bersama alca. Astaga yang benar saja! Ia benci manusia itu. Masih pagi sudah dibuat bad mood saja, Raska menolak tadinya namun sang ayah terus saja memaksa nya untuk ikuti saja yang ayahnya katakan ditambah angek angekan dari Randy. Itu membuat semakin pusing saja. Namun pada akhirnya ia pasrah dan menyetujui nya. Ia membuka ponsel tidak lupa mengabari sang kekasih bahwa ia tidak akan menjemputnya pagi ini.
Ia juga masih belum ingin memberi tahu hal perjodohan ini pada alysaa. Ia sangat mencintai wanita itu, tidak tau nanti.

Suara klakson motor terdengar dari luar, yang pasti itu adalah alcander. "Nah itu alca sana pergi ke sekolah. Jangan nakal." Kata sang ayah. "Iya ayah. Aku pergi." Ia berujar malas, terlalu malas untuk menanggapi. Ia keluar dari rumah itu melihat alca yang tersenyum tipis. Kalian pikir Raska akan membalas senyuman itu? Tentu saja tidak ia memasang mukanya datar lalu menaiki motor itu. "Pegangan. Nanti Lo jatuh bukan salah gue." Alca mempengeringati dirinya.

"Iya elah. Bacot cepet jalanin motornya." Ucapnya ketus. Alca tersenyum saja mendengarnya, ia tidak main main saat membawa motor. Seperti sekarang ia menancapkan gasnya, tentu saja Raska kaget ia dengan reflek memeluk pinggang alca. "Anjing! Bawa motor kaya bawa apa Lo bangsat." Ia mengumpat kesal, hei sudah dibilang alca membawa motor itu tidak main main. "Alcander pelanin bangsat! Lo bawa anak orang tolol!"

"Yang bilang lu anak monyet siapa emang?"

"Kontol banget lu anjing! Pelanin gak!" Ujarnya sambil memukul bahu alca, tentu saja tidak semudah itu untuk alca memelan kan motornya. Ia akan mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Sesampainya disekolah tentu mereka menjadi pusat perhatian semua warga sekolah. Kenapa? Tentu saja karena mereka adalah musuh disekolah dan tiba tiba saja mereka berangkat sekolah bareng?

"Astaga apa ini?!"

"Yang benar saja? Mereka adalah musuh disekolah ini!"

"Bagaimana dengan alysaa?"

"Astaga aku menyukai mereka berdua!"

"Aku sangat suka jika mereka akur!"

"Aku juga sangat menyukai mereka jika terus bersama seperti ini !" Lanjut salah satu siswi disekolah ini.

Bisik bisikan mulai terdengar. Alysaa menatap kedua lelaki itu dari jauh. Apa apaan! Jadi ini alasan pacarnya tidak bisa menjemput dirinya? Hanya karena musuh nya itu! Astaga alysaa tak habis pikir. Liat saja nanti ia akan mendiami kekasihnya itu berhari hari.

"Deketan dulu elah." Kata alca menoyor kepala mungil itu, "anjing gausah noyor juga tolol." Kesalnya namun ia tetap mendekatkan tubuhnya pada alca. Lalu alca melepaskan helm kuning itu dan menaruhnya pada motor. "Udah." Ucapnya lalu alca merapikan rambut nya yang sedikit berantakan.

Dalam benaknya Raska menatap alca dan berpikir bahwa lelaki itu sangat tampan jika dengan rambut berantakan seperti itu. Namun ia menggeleng berusaha menghilangkan pikiran nya itu.

Ia kan straight.

"Gue duluan." Ujar Raska tanpa menoleh ke alca dan segera pergi. Alca hanya terkekeh saja melihat itu.

Tujuan Raska sekarang ialah untuk pergi ke kelas alysaa meminta maaf karena tidak bisa menjemlutnya seperti biasa. Baru saja dia sampai ia langsung menghampiri meja si perempuan cantik itu. "Sayang, maaf ya ga bisa jemput kamu." Lirihnya merasa bersalah kepada sang kekasih. Alysaa memilih diam dan tidak berkutik, ya ia masih kesal. "Aku tau kamu pasti kesal. Maafin aku ya sayang." Ia berujar manis siapapun yang mendengarnya akan meleleh.
Namun tetap saja alysaa diam dan tidak menjawab Raska. Raska menunjukkan raut murungnya. "Maaf ya sayang.. aku ke kelas duluan ya." Ujarnya lirih lalu beranjak kembali kekelas.

Sesampainya di kelas Raska langsung menemui farel. Kawan dekatnya sekaligus kawan sebangku nya. "Kenapa lu?" Tanya farel. Ya tumben saja muka Raska terlihat sendu. "Gara gara alcanjing itu gue di diemin cewek gue bangsat." Ucapnya pelan namun ada sedikit emosi yang terlihat pada wajahnya. "Lah? Kenapa Lo malah berangkat sama dia?" Tanyanya bingung.

"Disuruh sama bokap." Ujarnya malas. Farel menyerngit apa hubungannya? Memangnya mereka keluarga? "Apa hubungannya anjir?" Farel bertanya ingin menuntaskan rasa penasarannya. "Tapi lu janji ga ngasih tau siapa siapa ya!" Ujar Raska dengan tatapan tajam. Farel mengangguk patuh lalu mendekatkan wajah nya pada Raska.

"Gue dijodohin." Singkatnya, farel melebarkan matanya bahkan sampai menutup mulutnya sendiri. Lebay kalau Raska bilang.

"Anjing?! Sumpah?" Farel masih terkejut mendengar penuturan teman sebangkunya itu, "iya. Lo tau yang lebih mengejutkan? Gue nikah dua Minggu lagi anjing." Kesal Raska. Tentu saja farel semakin terkejut dibuatnya.

Raska saja terkejut apalagi farel.

character unlocked :
Farel as jaemin.

Tebese

Hai hehehe apa kabar?
Aku lagi mood nulis nih hehehe:))
ini belum masa nya aku slow up mungkin mingdep aku slow up sih karena aku full day di sekolah sampai jam lima🥲👊

Jadiiii voment dong hehe ayo bangunkan semangatku untuk buat draf.. jadi sekiranya lagi sakit aku tetap bisa update 🙃🙃

Straight [Hyuckren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang