11. Gadis gila

96 13 4
                                    

Kantin kali ini sangat ramai, siswa-siswi berbondong mengisi perutnya begitu pula dengan Nara gadis cantik itu dengan luka di wajahnya yang belum mengering datang memasuki kantin.

Kantin seketika menjadi hening dan semua orang terdiam sambil berbisik-bisik dengan kehadiran Nara. Bagaimana tidak kemarin gadis itu membuat heboh sekolah dengan memukul anak kesayangan penyumbang dana sekolah, otomatis gadis itu mencari masalah sekali batin siswa siswi di kantin itu. Bahkan genk Beatles menatap Nara juga. Kecuali Theo menatap Nara khawatir.

"Itu siswi baru yang kemarin heboh kan?" Tanya Yudha. Tedo mengangguk. Haikal yang lebih mudah dari mereka bertepuk tangan. "Wow.. wajahnya imut-imut tapi kelakuan brutal,"

Theo yang mendengar itu menoleh pada Haikal. "Apa?" Tanya Haikal. Theo membuang wajahnya kearah lain.

"Siswi baru sudah berani membuat masalah. Merepotkan saja" Gerutu Darrel. Pasalnya nanti ia akan memberikan sedikit penerangan pada siswi baru itu, karena telah melukai siswi lain. Bukan maksud apa Darrel hanya tidak mau selama ia menjabat Ketua Osis banyak sekali kasus penindasan seperti ini. Apa lagi gadis itu sudah sangat berlebihan. Walaupun ia tidak suka Chintia yang suka mengentol pada genk mereka. Tindakan Nara sangat melanggar tata tertib sekolah itu tidak di sukai oleh Darrel.

Nara mengedarkan pandangan ke sekeliling kantin. Chintia tidak ada di sana. Kemana gadis tidak tahu malu itu.

Ketika akan berbalik dia dihadapkan beberapa orang yang Nara tidak tahu. Gadis itu berdecak mereka siapa sih? Mengagetkan saja kesal Nara.

Nara memilih mengabaikan mereka, fokus Nara sekarang mencari Chintia, ia ingin mengganggu Chintia.

"Ets! Mau kemana?" Gadis dengan rambut bergelombang itu menghalangi Nara yang akan keluar kantin.

Melihat jika ia dihadangi, Nara melipat kedua tangan di dada menatap tiga gadis itu di depannya. "Minggir, jangan membuatku marah." Ucap Nara.

"Wow.." ucap gadis berambut gelombang yang berada tepat di tengah-tengah berhadapan dengan Nara dengan nada mengejek.

Siswa-siswi seketika kembali berbisik-bisik.

"Gadis baru itu cari mati, itukan angel,"

"Biarkan saja gadis itu pantas mendapatkan, kali ini aku mendukung angel."

"Angelkan ratu bully? habislah sudah gadis itu."

"Sudah dia tidak betah disekolah ini."

"Dia juga mencari masalah dengan Angel? Benar-benar gadis gila."

"Akan ada bullyan dikantin."

Nara menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan siswa-siswi di kantin itu.

"Kau siswi pindahan itu?" ucap gadis berambut gelombang yang diketahui namanya Angel itu sembari mendorong pelan bahu Nara.

Theo yang melihat Angel segera berdiri ingin menghampiri Nara. Tetapi Haikal dan Yudha menghentikan Theo, dua pemuda itu sedang asik mendengar perdebatan itu ia tidak mau Theo lagi-lagi mengacau tontonan gratis mereka. Itung-itung hiburan mereka sebelum Angel melakukan bullynya.

Memang dua orang itu, jika ada yang akan berdebat apa lagi soal dua perempuan yang bertengkar mereka akan membiarkannya setelah mereka rasa sudah terlalu berlebih baru mereka segera memisahkannya.

Berbeda dengan Theo yang tidak suka melihat orang di bully. Sebenarnya Darrel juga tapi karena malas ia juga ingin melihat Nara bagaimana menghadapi Angel setelah ia berani menindas Chintia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐎𝐕𝐄𝐑 𝐀𝐆𝐀𝐈𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang