part 5

325 27 0
                                    

ーSeekersー

(namakamu) memalingkan wajahnya ke kanan dan sedikit

mengangkatnya. Mulut Iqbaal berada tepat di hidung

(namakamu) ーbahkan nyaris menyentuh. (namakamu)

merasakan napasnya memburu, dengan jarak sedekat ini

(namakamu) bisa melihat jelas bola mata Iqbaal yang

berwarna hitam pekat, sangat kontras dengan kulitnya yang

putih.

Tanpa sadar, tangan (namakamu) terulur menggapai

kacamata bulat Iqbaal. Iqbaal hanya diam, mata Iqbaal

terpagut pada siluet wajah (namakamu), garis wajahnya yang

lembut, alis, manik biru gelap nyaris hitam, hidung, dan

terakhir bibir merah delima yang terlihat, ーGleek, Iqbaal

menelan ludahnya sendiri. Kenapa suasananya menjadi...?

Canggung.

Saat jari-jari mungil (namakamu) terangkat untuk menyentuh

bingkai kacamata Iqbaal, suara berat Frodo merusak moment

romantis ini. *romantis? -,,-

"Jika kalian membutuhkan privasi, aku bisa keluar. Ooh,

ayolah, aku sudah pernah melihat adegan seperti itu

sebelumnya. Jangan berciuman di depanku," Frodo mencela.

Iqbaal dan (namakamu) masing-masing berjingkat menjauh.

(namakamu) menggigit bibir bawahnya, ia menunduk dalam.

Pipinya pasti makin merah.

Frodo melompat ke atas piano yang ada di sudut ruangan, ia

duduk bersila kemudian menatap Iqbaal dan (namakamu) silih

berganti.

"Nona, aku akan menjelaskan sesuatu," Frodo tersenyum,

tetapi wajahnya tetap saja mengerikan bagi (namakamu), lalu

Frodo melemparkan pandangan pada Iqbaal.

"Apa kau keberatan jika aku menjelaskan padanya?" Iqbaal

mengangkat bahu tak peduli, ia bersandar di dekat dinding.

"Menjelaskan apa?" (namakamu) tidak sadar kalau suaranya

meninggi. Namun sepertinya Frodo tidak terlalu

mempermasalahkannya.

"Sebelumnya kenalkan, aku Frodo, seorang Dwarf, dan kau

adalah (namakamu), seorang manusia?" (namakamu)

mengangguk, "aku dan Iqbaal bukan manusia, Mm,

sebenarnya Iqbaal masih mempunyai darah manusia dalam

tubuhnya, hanya sajaー"

"Frodo, katakan saja intinya," sela Iqbaal, matanya berkilat, ia

paling tidak suka kalau ada yang membicarakannya.

"Baiklah, jadi intinya kami tidak berasal dari sini. Dan kami

membutuhkan bantuanmu untuk kembali ke dunia kami."

counting starsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang