part 2

429 36 0
                                    

ーDebaran [1]ー

(namakamu) kembali melemparkan pandangan ke arah Iqbaal.

Tubuh (namakamu) menegang, Iqbaal juga tengah

menatapnya tajam. Otak (namakamu) menyuruhnya untuk

memalingkan wajah, tetapi tubuh (namakamu) menolak.

Iqbaal bagaikan kutub magnet yang berlawanan dengan

(namakamu). Membuat gadis ini tertarik untuk terus menatap

matanya, menembus lensa kacamata yang lelaki itu kenakan.

"(namakamu)," mata (namakamu) menyipit saat menoleh

kearah Aldi. Tatapan matanya seolah mengatakan 'Ada apa?'

"Kau tidak makan?" tanya dengan dahi mengernyit saat

mendapati seporsi kentang goreng yang dipesan (namakamu)

masih utuh.

"Makan," jawab (namakamu) singkat, sepotong kentang

goreng sudah ia masukan ke dalam mulut. Aldi mendengus.


Suara berdecit terdengar saat (namakamu) menjatuhkan

tubuhnya di ranjang. Ia tidur terlentang dengan pandangan

fokus ke langit-langit kamarnya. Pikirannya mengelana pada

sosok pemuda misterius yang notabenenya adalah teman

sebangku (namakamu).

(namakamu) kembali mengingat pertemuannya dengan lelaki

itu. Dia adalah tipikal pria dingin, sampai sekolah bubarpun

dia tidak menegur (namakamu). Bahkan saat bel pulang

berbunyi, dia pergi dengan terburu-buru, terlihat kalau dia

enggan duduk berlama-lama di samping (namakamu).

"(namakamu)?" Merry, ibu (namakamu) memasukan kepalanya

ke dalam kamar (namakamu). Dia hanya membuka sedikit

pintu kamar (namakamu).

(namakamu) mengalihkan pandangan ke arah ibunya, "Ada

apa mom?" pintu dibuka semakin lebar, Merry masuk lalu

duduk di pinggiran ranjang (namakamu).

"Bisakah kau berbelanja untukku?" tanya Merry disertai

cengiran yang menjengkelkan bagi (namakamu), pasalnya

cengiran itu sering ditunjukan Merry ketika meminta tolong ー

jenis permintaan yang tak dapat ditolak– pada (namakamu).

"Oke, kau siapkan saja daftar belanjaannya Mom," cengiran

diwajah Merry semakin lebar, ia menepuk-nepuk pundak

(namakamu) sebelum keluar.

(namakamu) berjalan malas ke lemari pakaiannya, diraihnya

sebuah sweater rajut pemberian neneknya pada thanks giving

tahun lalu. Rambutnya ia kuncir asal, setelah menyambar tas

kecil yang ada dinakas, (namakamu) bergegas keluar.


'Saus tomat, sosis, roti tawar, telur,...' (namakamu)

counting starsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang