ーDebaran [1]ー
(namakamu) kembali melemparkan pandangan ke arah Iqbaal.
Tubuh (namakamu) menegang, Iqbaal juga tengah
menatapnya tajam. Otak (namakamu) menyuruhnya untuk
memalingkan wajah, tetapi tubuh (namakamu) menolak.
Iqbaal bagaikan kutub magnet yang berlawanan dengan
(namakamu). Membuat gadis ini tertarik untuk terus menatap
matanya, menembus lensa kacamata yang lelaki itu kenakan.
"(namakamu)," mata (namakamu) menyipit saat menoleh
kearah Aldi. Tatapan matanya seolah mengatakan 'Ada apa?'
"Kau tidak makan?" tanya dengan dahi mengernyit saat
mendapati seporsi kentang goreng yang dipesan (namakamu)
masih utuh.
"Makan," jawab (namakamu) singkat, sepotong kentang
goreng sudah ia masukan ke dalam mulut. Aldi mendengus.
※
Suara berdecit terdengar saat (namakamu) menjatuhkan
tubuhnya di ranjang. Ia tidur terlentang dengan pandangan
fokus ke langit-langit kamarnya. Pikirannya mengelana pada
sosok pemuda misterius yang notabenenya adalah teman
sebangku (namakamu).
(namakamu) kembali mengingat pertemuannya dengan lelaki
itu. Dia adalah tipikal pria dingin, sampai sekolah bubarpun
dia tidak menegur (namakamu). Bahkan saat bel pulang
berbunyi, dia pergi dengan terburu-buru, terlihat kalau dia
enggan duduk berlama-lama di samping (namakamu).
"(namakamu)?" Merry, ibu (namakamu) memasukan kepalanya
ke dalam kamar (namakamu). Dia hanya membuka sedikit
pintu kamar (namakamu).
(namakamu) mengalihkan pandangan ke arah ibunya, "Ada
apa mom?" pintu dibuka semakin lebar, Merry masuk lalu
duduk di pinggiran ranjang (namakamu).
"Bisakah kau berbelanja untukku?" tanya Merry disertai
cengiran yang menjengkelkan bagi (namakamu), pasalnya
cengiran itu sering ditunjukan Merry ketika meminta tolong ー
jenis permintaan yang tak dapat ditolak– pada (namakamu).
"Oke, kau siapkan saja daftar belanjaannya Mom," cengiran
diwajah Merry semakin lebar, ia menepuk-nepuk pundak
(namakamu) sebelum keluar.
(namakamu) berjalan malas ke lemari pakaiannya, diraihnya
sebuah sweater rajut pemberian neneknya pada thanks giving
tahun lalu. Rambutnya ia kuncir asal, setelah menyambar tas
kecil yang ada dinakas, (namakamu) bergegas keluar.
※
'Saus tomat, sosis, roti tawar, telur,...' (namakamu)