ーoOoー
"Bantu aku kembali ke middle-earth, dunia Elves, kaum Elf.
Hanya kau satu-satunya harapanku," Iqbaal menatap sendu
(namakamu).
Hati kecil (namakamu) mengatakan untuk menolong laki-laki
ini. Tetapi (namakamu) takut, ia takut Iqbaal akan kehilangan
Iqbaal.
'(namakamu) sadar! Kau bukan siapa-siapa Iqbaal. Kau hanya
temannya, tak lebih dari itu.'
'Tapi tadi dia menciumku? Apa itu bisa disebut hanya teman?'
(namakamu) merasa seperti ada sosok baik dan jahat
berdebat dalam pikirannya. Di satu sisi (namakamu) mau
membantu Iqbaal, tapi di sisi lain ia tidak ingin kehilangan
Iqbaal.
"Bagaimana jika aku tidak mau membantumu?" Iqbaal
menatap (namakamu) dengan wajah terkejut. Apa Iqbaal
salah dengar? Seperti tidak jika melihat wajah (namakamu)
yang menunjukan ekspresi datar.
"Kenapa kau tidak mau membantuku? Bukankah... kita
teman?" ucap Iqbaal, ada nada ragu dalam perkataannya. Ia
tak tahu harus mengatakan apa. Ini diluar dugaan Iqbaal.
Iqbaal pikir (namakamu) akan langsung mau membantunya.
(namakamu) mengalihkan pandangan ke bawah. Menikmati
keindahan pusat kota di malam hari. Lampu-lampu yang
gemerlap dan hingar-bingar kehidupan malam.
"Aku mau pulang, di sini dingin," (namakamu) mengalihkan
pembicaraan, jari-jarinya mencengkeram pagar pembatas
rooftop. Tubuhnya sudah menggigil kedinginan, yang ada di
dalam pikirannya adalah kasur yang empuk, selimut tebal, dan
penghangat ruangan. Pasti menyenangkan bisa tidur.
(namakamu) bisa merasakan helaan napas kasar di
belakangnya. Angin malam berhembus semakin kencang,
membuat rambut panjang (namakamu) yang tergerai
berterbangan. Detik berikutnya, (namakamu) bisa merasakan
kehangatan menyusup padanya saat Iqbaal memeluknya dari
belakang. Kepala Iqbaal disandarkan di bahu (namakamu).
Sejenak (namakamu) menahan napas. Jantungnya berdetak
liar, perasaannya campur aduk. Jika sikap Iqbaal seperti ini
terus, bisa-bisa (namakamu) jatuh cinta padanya.
"Kau benar-benar kedinginan ya? Padahal aku masih ingin
disini beberapa saat," suara Iqbaal terdengar tepat di telinga
(namakamu). (namakamu) menarik napas dalam-dalam,
memberi pasokan udara untuk paru-parunya yang menciut.