(namakamu) berdiri setengah membungkuk dengan kedua
tangan bertopang pada lutut. "Bisakah kita beristirahat
sebentar, aku sangat lelah," kata (namakamu) dengan napas
terengah.
Iqbaal menghentikan langkahnya, "Kau ini pasti tidak suka
berolahraga. Kita baru berjalan beberapa km kau sudah minta
istirahat?" cibir Iqbaal, senyuman miring yang tersungging di
wajah Iqbaal membuat (namakamu) kesal setengah mati.
"Terserah apa katamu," (namakamu) menjatuhkan tubuhnya
ke akar pohon besar di dekatnya, kakinya ia selonjorkan untuk
melemaskan otot-ototnya yang menegang.
"Bisa kah kau berjalan beberapa meter lagi? Di depan sana
ada sungai, akan jauh lebih nyaman jika kita beristirahat di
sana."
"Tidak bisa. Aku lelah, aku tidak suka berolahraga dan tak
terbiasa terjalan sejauh ini. Kaki-kakiku rasanya sangat pegal,
aku ingin pulang," (namakamu) merasakan ada dorongan
untuk menangis namun sebisa mungkin ia menahannya.
Iqbaal memutar bola matanya jengah, "Frodo."
'Hup'
Iqbaal melemparkan busur dan tempat beserta anak panahnya
pada Frodo. Dengan sigap Frodo menangkapnya tanpa
kesusahan sedikitpun.
"Naiklah," Iqbaal berjongkok di depan (namakamu),
(namakamu) masih bergeming, "katamu kau tidak kuat lagi
berjalan, aku akan menggendongmu. Cepat naik!"
(namakamu) menurut, kedua lengannya memeluk leher Iqbaal
erat. Kepala ia tenggelamkan di punggung Iqbaal, "Hah,"
Iqbaal menghela napas kemudian mengayunkan kakinya,
melompat melewati pohon tumbang dan jalan setapak yang
terjal.
Suara gemericik air mulai terdengar, (namakamu) mengangkat
kepalanya. Ia mengintip dari balik bahu Iqbaal, di depan
mereka sebuah sungai mengalir. Airnya terlihat begitu segar
dan jernih. Di dalam air ikan-ikan berenang melawan arus.
"Aku tidak keberatan jika kau mau terus berada dalam
gendonganku," (namakamu) memukul bahu Iqbaal, ia merosot
turun setelah mendengar cibiran Iqbaal.
(namakamu) melemparkan ranselnya ke bawah pohon ek yang
tumbuh di tepi sungai. Celananya ia gulung, setelah melepas
sepatu dan kaus kaki yang ia kenakan. Ia memasukan kakinya
ke dalam sungai sambil duduk di atas batu sungai.
Iqbaal melepas jubah dan pakaian atasnya. Bunyi 'byur' yang