part 6

379 28 0
                                    

6. Half-Elf < bukan Elf penggemar Suju -,,-

ーoOoー

Iqbaal terpekur, ia berusaha menghindari tatapan penuh selidik

Frodo dengan menengadahkan wajah ke langit. Menatap bulan

yang baru terlihat separuh.

"Katakan Iqbaal Legolas," nada suara Frodo berubah tegas.

"Aku... aku juga tidak tahu Frodo," Iqbaal menghembuskan

napas kasar, saat Iqbaal berbalik menghadap Frodo, Frodo

melihat mata Iqbaal yang memancarkan kebingungan.

"Apa yang kau rasakan saat bersama gadis itu? Apa jenis

perasaan yang sama dengan saat kau bersama nona Salsha?"

Iqbaal menggeleng, "Entahlah. Kurasa tidak."

"Lalu?" Frodo masih belum menyerah, dia kembali bertanya

pada Iqbaal.

"Sudahlah, lupakan. Sekarang apa rencanamu? Kita sudah

menemukan seekers yang bisa membantu kita," kata Iqbaal

mencoba mengalihkan perhatian.

"Bagaimana jika kita mulai dengan mencari batu titanium?"

Iqbaal tampak berpikir, tubuhnya ia sandarkan pada pagar

pembatas balkon.

"Baik, aku akan menjemputnya."

"Mencoba mencari kesempaan, eum?" goda Frodo, Iqbaal

mendelik dan menatap tidak suka Frodo.

Iqbaal tidak menggubris Frodo, kaki-kakinya ia tekuk,

mengambil ancang-ancang untuk melompat dari atas balkon.

Dalam kegelapan malam, tubuh Iqbaal terlihat melesat

menembus kabut tipis. Bunyi 'bugh' terdengar selang

beberapa detik, detik berikutnya pergerakannya sudah tak

terlihat bersamaan dengan sosoknya yang ditelan kegelapan

malam.


Tetesan air yang jatuh dari atas sower membasahi tubuh

(namakamu). (namakamu) sengaja mandi air dingin, karena ia

pikir air dingin mampu merefresh otaknya yang mulai

terkontaminasi Iqbaal. Iqbaal, Iqbaal, dan Iqbaal. Nama itu

terus memenuhi kepalanya. Rasanya (namakamu) ingin

menendang nama itu, dan menyenyahkannya dari pikiran

(namakamu).

(namakamu) mematikan sower. Kemudian berjalan menuju

wastafel yang ada di kamar mandinya. Ia kembali menyalakan

kran, tangannya ia tadahkan untuk mengambil air dan

membasuhkannya ke wajahnya.

Sepertinya mandi air dingin belum cukup untuk mengaburkan

bayang-bayang Iqbaal. Yang terjadi malah kebalikannya.

counting starsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang