Kotak p3k

3.8K 366 16
                                    

-

-

Nani berjalan gontai memasuki rumah, Win yang sempat mengantar nya tadi sudah pamit pulang sebab ibu anak itu menelpon nya dan mengatakan harus segera pulang membuat niat Win untuk mampir ke rumah Nani terurung

Mata nya tertuju pada sepasang sepatu di rak dekat sofa ruang tamu, itu milik Dew artinya laki-laki itu sudah pulang kerumah sebelum kembali pergi

Melepas sepatu nya Nani melangkah menuju kamar untuk mengganti seragam sekolah nya dengan baju santai

Selang beberapa menit dirinya sudah siap dengan kaos hitam dan celana sepaha dengan warna senada, ini pakaian yang biasa dirinya pakai saat di rumah, karena menurut Nani dengan pakaian simplr seperti ini dapat membuat nya lebih leluasa bergerak dan mengerjakan sesuatu dengan gampang

Menguncir rambutnya pada bagian depan Nani berkacak pinggang memperhatikan sekitar, dirinya sudah siap bertempur dengan kuman-kuman di rumah nya

Nani memulai pekerjaan nya dengan menyapu lantai yang tampak sedikit berdebu, lanjut dengan mengepel kemudian membereskan yang lain nya

20 menit berlalu Nani tersenyum puas melihat rumah nya yang kini tampak jauh lebih rapih dari sebelum nya

Bahkan kaos kaki Dew yang tadi nya tergeletak di dekat pintu sudah Nani bereskan dan baju seragam anak itu yang berserakan di atas kasur juga sudah Nani gantung dengan rapih di dalam lemari

Berjalan ke arah dapur Nani berniat mengisi perut nya yang sudah terasa lapar sejak sedari pagi hanya makan roti isi di kantin sekolah

Melihat-lihat isi kulkas Nani akhir nya memutuskan membuat ayam kecap sebab sudah tersedia bahan yang dirinya perlukan didalam sana

"Semoga kali ini kak Dew gak nolak pas di ajak makan, besok-besok Nani harus tanya sama Mommy Gulf apa makanan kesukaan kak Dew"gumam Nani sembari tangan nya meracik bahan yang akan dirinya gunakan

Di sisi lain Dew tampak sedang asik mengobrol dengan teman-teman nya, kecuali Ohm yang masih terdiam di bagian pojok, bisa dikatakan laki-laki berkulit tan itu masih menyimpan rasa marah nya pada sang teman

Ohm yang merasa dirinya memiliki tanggung jawab atas Nani, meski bukan ia yang menikahi laki-laki manis itu  setidaknya Ohm berharap dirinya dapat merubah Dew sang teman menjadi lebih baik dan dapat memperlakukan Nani layak nya seorang istri

Dew menghentikan obrolan nya dan menoleh ke arah Ohm "Lo masih marah sama gue" tanya nya yang di tunjukkan pada sang teman

Ohm mendelik kemudian mendengus kasar "Nggak, ngapain gue marah"

"Ohm gue gak mau ya gara-gara Nani kita jadi bermusuhan kaya gini"

Ohm terkekeh sinis "semua ini gak ada hubungannya sama Nani, tapi sama lo"tunjuk nya pada Dew

Dew menggertak kan gigi nya merasa geram sebab dari awal Ohm terus menyalahkan nya dan memonjokkan nya, bukan kah sebagai teman seharus nya Ohm mendukung dirinya, bukan terus menerus menyalahkan dirinya dan memilih membela Nani

"Jangan-jangan lo suka sama Nani? atau... Lo marah sama gue karena malem itu lo gak jadi nyicipin tubuh Nani? iya? tenang aja Ohm, kalo emang lo pengen nyicipin tubuh istri gue, silahkan gue gak akan marah lagian juga udah bekas gue"ujar nya dengan nada mengejek di sertai tuduhan-tuduhan yang membuat Ohm naik pitam

Berdiri dari duduk nya Ohm menerjang tubuh Dew hingga anak itu terjungkal jatuh ke atas lantai

Beberapa pengunjung di cafe terkejut dan mulai atensi penuh pada kejadian tersebut

"BAJINGAN LO DEW! GUE EMANG BERENGSEK, TAPI GUE MASIH PUNYA HATI, LO BENER, SESNDAINYA YANG DI POSISI LO ITU GUE...."Ohm menjeda ucapan nya kemudian terkekeh kecil "gue gak akan sia-sia in Nani kaya yang lo lakuin, setidak nya otak dan hati gue masih berfungsi dengan benar!"

I'm Pregnant (DewNani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang