Perasaan asing?

4.7K 355 61
                                    

-

-

Hari kedua Nani bersikap acuh pada Dew setelah kejadian dimana dirinya menanyakan hal yang tidak seharusnya di tanyakan, acuh dalam artian berbicara hanya sekena nya saja, meski Nani sering menampilkan senyum manis nya seperti biasa dan melakukan segala sesuatu pekerjaan rumah tetap saja rasanya sedikit berbeda

Pagi ini Dew sudah ada di meja makan, duduk anteng menunggu Nani yang tampak nya masih sibuk membuat sarapan, sesekali fokus Dew pada benda pipih ditangan nya beralih melirik punggung sempit seseorang disebrang sana

"Dimakan kak..."satu kata yang keluar dari mulut Nani pagi ini

Dew hanya mengangguk kan kepala nya dan mulai menyantap sarapan yang dibuat oleh Nani, hmm seperti biasa rasanya enak dan tidak pernah mengecewakan

"Nani duluan ya kak..."Nani terlihat beranjak dari kursi nya hendak pergi, namun Dew malah mencekal tangan anak itu membuat Nani kembali duduk dan menatap Dew tanya

"Lo kenapa sih?"Dew bener-bener tidak tahan, semakin dirinya diam Nani juga ikutan diam, Dew fikir ini memang harus segera di selesaikan

Nani tampak bingung, Dew berdecih melihat ekspresi yang Nani keluarkan menurutnya itu tidak terlihat natural

"Maksud kak Dew?"

"Nani... lo sadar engga semenjak pertanyaan gue malem itu lo bersikap aneh akhir-akhir ini, ya kalo ada masalah lo ngomong dong sama gue"

Nani menarik tangannya dari genggaman Dew "nggak gitu kak Dew, akhir-akhir ini Nani emang lagi sibuk bnget ditoko nya kak New"

"Laki-laki itu lagi, lo keliatan deket banget ya sama dia"suara Dew sedikit meninggi saat mengucapkan itu membuat Nani sedikit tersentak

"K-kak..."

"Apa? jangan-jangan lo berdua ada hubungan lagi di belakang gue..." tuding nya menunjuk Nani dengan mata yang menyipit curiga

Nani diam beberapa saat mencoba untuk tenang, meski jauh didalam sana, dirinya tidak terima dengan tuduhan Dew barusan, ini kedua kali nya laki-laki itu menuduh Nani memiliki hubungan dengan kak New, padahal disana Nani bener-bener bekerja tidak berniat bermain dibelakang seperti yang Dew katakan

"Kak... Nani.. Nani disana kerja, sesuai yang kak Dew pinta waktu itu, Nani harus kerja buat ganti uang nya kak Dew yang habis gara-gara Nani" lirih Nani diakhir ucapan nya

Dew diam wajah nya yang tadi mengeras kini mulai menyurut, dirinya hanya terbawa emosi karena Nani bersikap abai dua hari terakhir ini, jika memang anak itu tidak merasa nyaman, dengan pertanyaan Dew malem itu seharusnya katakan terus terang, setidaknya tidak bisa bicarakan baik-baik, Dew juga sudah merutuki dirinya karena bertanya tanpa pikir panjang.

Bicarakan baik-baik, tunggu Dew apa bisa melakukan itu

"Kalo gitu Nani pergi dulu, pintu nya jangan lupa di tutup ya kak"

Dew masih diam bahkan dirinya hanya menatap lurus kedepan tanpa mempedulikan Nani yang sudah beranjak keluar

Tapi tiba-tiba dirinya bangun darisana dan berlari keluar rumah, harap-harap Nani masih ada Dew malah melihat Nani sudah pergi dengan motor dan juga Win

Mengerang frustrasi Dew mengusap rambut nya kasar "kenapa lo gak gerak cepat si Dew..."

Dew mendudukkan dirinya di kursi yang berada di teras, meyandarkan tubuh nya kemudian memejamkan matanya "lo emang gak pernah pantes untuk mendapatkan cinta Dew, hati lo udah mati"kekeh nya hambar

Yah lagi-lagi ucapan Tay seolah-olah menampar dirinya, tau apa Dew tentang cinta? jika menghargai seseorang saja dirinya tidak bisa Dew selalu payah dalam segala hal

I'm Pregnant (DewNani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang