Positif

6.8K 456 30
                                    

-

-

-

-

-

"Positif"

Laki-laki bergigi kelinci itu terdiam beberapa saat ketika mendengar pengakuan dari sang sahabat nya yang kini tengah terisak

"Na-nani ha-hamil Win....hiks..."

Win masih enggan untuk membuka suara dengan cepat tangan nya merampas sesuatu yang sedari tadi Nani genggam, mata nya melotot ketika melihat dua garis merah disana

"Nani..."

Nani meremat dada nya yang tiba-tiba terasa sesak bagaimana dirinya menghadapi situasi ini, di umur yang masih begitu muda dirinya harus menerima kenyataan yang bahkan tak pernah dirinya bayangkan

"Kita harus samperin bajingan itu, dia harus tau dan bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakuin ke lu"

Nani menggelengkan kepala nya sembari memegang pergelangan tangan Win lembut "Jangan Win!!"

"Nani!!" Win menghela nafas nya pelan mencoba mengendalikan emosi nya yang terasa akan meledak
"Dia harus tau Nani, udh cukup lu nyembunyiin kejadian malam itu dari bang Bright kali ini tolong dengerin gue anak itu butuh sosok ayah, Nani"

Nani terdiam beberapa saat tiba-tiba pikiran nya tertuju pada Bright.
bagaimana jika laki-laki itu tau, membayangkan wajah kecewa dari sang abang membuat Nani tak kuasa menahan tangis nya

Win yang melihat itu merapat kemudian menarik Nani kedalam pelukan nya, dia tau apa yang dirasakam Nani saat ini? anak itu pasti sedang merasa diposisi terpuruk nya ketika harus menerima dua kenyataan pahit dalam satu waktu

"Kenapa harus Nani, Win? kenapa?"

Win bungkam, dirinya pun tak mengerti harus bagaimana selain menenangkan dan memberi semangat pada Nani dan tetap berada di samping anak itu, ini pasti sangat berat bagi Nani

Tadi nya hanya iseng membeli tespack sebab Nani yang selalu mengeluh pusing dan mual sejak dua minggu lalu, Win pun tak tau bagaimana dirinya bisa berpikir sejauh ini setau nya laki-laki hamil hanya terjadi pada cerita yang biasa dirinya baca

Tapo setelah melihat hal itu terjadi didepan mata nya, tak di pungkiri Win hampir gila mendadak apalagi hal itu terjadi pada sahabat nya sendiri

Setelah mendengar tangisan Nani mulai mereda Win dengan perlahan melepaskan pelukan nya, menghapus sisa air mata yang terdapat pada pipi gembul anak itu, Win menganggukan kepala nya pelan seolah memberi tahu Nani untuk tetap tenang.
Semuanya pasti akan berlalu untuk apa yang terjadi kedepan nya, Win berharap sahabat nya ini akan baik-baik saja

"Udah dong Nani, gue jadi ikutan sedih nih"

Nani terkekeh ditengah-tengah isak tangis nya "Iya..."jawab nya sekena nya

"Kita pulang sekarang yuk, inget Nani sekarang lu ga sendiri lu lagi bawa nyawa disana"ujar Win sembari menunjuk perut rata Nani dengan mulut nya "jaga kesehatan lu buat kedepan nya kita pikirin sama-sama"

"Makasih yah Win, Nani benar-benar beruntung punya sahabat kaya Win"

"Apaan sih Nani, lu buat gue salting tau"

Nani hanya bisa terkekeh geli melihat tingkah sahabat nya itu, untuk saat ini mungkin Nani masih baik-baik saja.
Tapi tak dipungkiri rasa takut dan khawatir mulai menggerogoti nya pasti semakin hari perut nya akan semakin membesar, lalu bagaimana caranya untung menutupi semua itu.

Win yang melihat wajah muram sang sahabat mulai mendekat dan mengusap punggung anak itu dengan lembut, "Tenang aja gue bakal bantu lu buat bicara sama bang Bright"

I'm Pregnant (DewNani) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang