9 tahun kemudian - 2022...
Panti asuhan Yudistira sudah berdiri sejak tahun 2002, pendirinya adalah orang tua Miranda. Sejak orangtuanya meninggal, Miranda lah yang meneruskan tugas orangtuanya untuk menjaga anak-anak panti. Saat ini usia Miranda sudah empat puluh tahun. Miranda sempat menikah diusianya yang ke dua satu, namun naas suaminya meninggal saat Miranda berusia dua empat. Meninggal karena serangan jantung. Miranda pun tidak berniat untuk menikah lagi dan lebih memilih memfokuskan diri untuk mengurus anak-anak panti asuhannya.
Tahun ini jumlah anak yang Miranda urus sudah mencapai dua puluh sembilan anak. Miranda sangat berharap tidak akan ada lagi anak-anak baru yang datang ke panti ini. Miranda selalu berdoa agar anak yang terlahir ke dunia bisa mendapatkan kasih sayang dari ayah dan ibu kandung mereka, tidak dibuang atau ditelantarkan seperti anak-anak di panti asuhan Yudistira. Itu adalah harapan terbesar Miranda.
Kadang kala Miranda merasa sedih setiap kali ada orang yang ingin mengadopsi anak-anak yang ia asuh. Ia akan merasa sangat kehilangan sebab ia sudah menganggap mereka sebagai anak kandung sendiri karena Miranda tidak punya anak. Tapi disisi lain Miranda juga mengucap syukur. Karena mau bagaimanapun, kehidupan anak-anak akan berubah lebih baik jika diadopsi. Mereka akan mendapatkan kasih sayang dari orangtua barunya, fasilitas baru yang mereka idam-idamkan dan mereka juga bisa mendapatkan biaya pendidikan yang lebih mumpuni.
Belum lagi, kondisi Miranda yang semakin tua membuat ia mulai kewalahan mengurusi mereka. Apalagi Miranda hanya sendirian. Seperti sekarang, ia tengah memasak untuk makan siang anak-anak panti. Tangannya selalu terasa pegal-pegal, kakinya juga, namun Miranda tidak pernah mengeluh sedikitpun.
"Ibu?"
Terdengar seseorang memanggilnya. Miranda yang tengah memotong sayuran di pantry pun menoleh ke arah pintu, disana ada Handara. Anak itu sudah berpakaian rapi. Miranda mengernyitkan keningnya melihat anak bujangnya yang sudah berusia enam belas tahun.
"Kamu mau kemana sudah ganteng begitu?" tegur Miranda.
Handara menghampiri Miranda. "Aku mau izin keluar, biasa, ke perpus," jawab Handara.
Miranda berdecak pelan. "Anak ibu rajin banget sih, udah pinter banget kayaknya," celoteh Miranda.
Handara terkekeh pelan. "Han kan gak dibolehin sekolah sama Ibu, jadi Han nyari alternatif lain untuk belajar. Kalau nggak gitu nanti Han bodoh. Ibu mau Han bodoh?" timpal Handara.
"Astaga! Jangan ngomong gitu ah, gak suka!" Mata Miranda melotot lebar.
"Makanya jangan marah kalau Han belajar di perpus."
"Ck. Iya, iya. Kamu boleh ke perpus. Belajar sepuasnya ya. Asal jangan pulang larut!" pasrah Miranda.
Handara tersenyum lega. "Kalau gitu Han pergi dulu."
"Ibu! Ibu masak apa?" Ditengah percakapan Handara dan Miranda, tiba-tiba seorang gadis muncul lalu berdiri di samping Miranda. Ia adalah salah satu anak panti yang umurnya lima belas tahun.
"Masak sayur sop. Kesukaan kamu kan?" jawab Miranda.
"Yes!" Gadis itu memekik senang. "Eh, Han mau kemana udah rapi gitu?" tanya gadis itu setelah memperhatikan penampilan Handara.
"Gak usah kepo," ketus Handara.
"Idih, orang cuma nanya." Gadis itu memberengut kesal.
"Han pergi, Bu. Adis bantuin ibu ya, jangan mau makannya doang," celetuk Handara.
Gadis yang dipanggil Adis itu melotot. "Enak aja! Ini juga mau bantuin makanya aku kesini, huh!" balasnya tak terima di bilang hanya mau makan.
Melihat interaksi Handara dan Adis membuat hati Miranda menghangat. Karena setelah ditinggal pergi oleh Gavin, Handara menjadi anak yang lebih pemurung dari sebelumnya. Ia tidak ingin berteman dengan siapapun. Hal itu membuat Miranda sedih. Namun seiring berjalannya waktu, semakin Handara beranjak dewasa, anak itu mulai membuka diri lagi. Ia sudah mau berbincang dengan saudara-saudaranya. Dan yang paling dekat dengan Handara untuk saat ini adalah Adis.

KAMU SEDANG MEMBACA
HANDARA
Fiksi RemajaHandara Yudistira tidak pernah meminta untuk dilahirkan. Ia tidak pernah meminta permintaan maaf dari siapapun, tidak pernah memohon belas kasih dari manapun. Yang ia inginkan hanyalah hidup normal. **** Artis terkenal melahirkan seorang anak secar...